Selasa, 13 April 2021

KETERKAITAN ANTARA COACHING DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

 

KETERKAITAN ANTARA COACHING

DAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

 

Oleh : Imam Satria

 

Setelah memahami inti dan manfaat dari pembelajaran dalam modul 3.1 Pada Program Pendidikan Guru Penggerak ini saya menjadi lebih bisa menempatkan metode mengajar saya sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang diharapkan, sehingga tidak membuat siswa yang memang sudah memiliki bakat kemampuan di atas rata2 menjadi bosan dengan materi yang bisa dengan cepat mereka kuasai.

Description: C:\Users\HP\Downloads\954973_720.jpg

 

Dalam Hal Coaching jika dikaitkan dalam proses Pengambilan Kepututusan Sebagai Seorang guru (Pemimpin Pembelajaran) adalah suatu kaharusan untuk mengidentifikasi kemampuan yang selama ini dimiliki siswa sebagai bahan pemetaan yang akan sangat berguna dalam proses pembelajaran maupun Coaching, Guru dituntut juga untuk mampu terus berkolaborasi dengan siswa demi mengembangkan potensinya dalam setiap kali dihadapkan dengan berbagai permasalahan lalu mendorongnya untuk yakin dan percaya pada kemampuannya untuk melewati itu dan tak lupa selalu memberi stimulus positif di setiap kegagalan yang siswa alami untuk memupuk sikap Pantang menyera, mengingatkan hal hal positif yang selama ini siswa pernah lakukan untuk menjadi cerminan bahwa siswa mampu melalui permasalahan ini seperti dulu ia pernah melewati permasalahan lainnya, tidak menghakimi dan memberi respon yang menggugah siswa untuk mau menceritakan secara terbuka apa saja hal yang ia alami dan rasakan.

Description: C:\Users\HP\Downloads\GROW-coaching-model.jpg

Coaching Model Tirta sangat Bisa Di implementasikan. Namun yang menjadi tantangan adalah kembali kepada diri Guru itu sendiri apakah mampu untuk tetap konsisten dengan berbagai tugas tambahan dan rangkap kegiatan bahkan jabatan yang di emban oleh Guru tersebut sehingga bisa membuat Proses Coaching akan menjadi angin-anginan dan tidak konsisten dan kemungkinan mandek di tengah jalan dengan berbagai pertimbangan. Maka dibutuhkan kolaborasi setiap elemen dilingkungan sekolah baik itu Pimpinan, Rekan Guru, Wali siswa, dan tentunya Siswa itu sendiri. Kegiatan ini harus dilandasi dengan kolaborasi semua elemen yang ada agar tujuan yang di targetkan bisa tercapai.

Description: C:\Users\HP\Downloads\pengambilan keputusan.jpg

Dalam Kaitannya dengan proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab Teknik coaching dalam pengambilan keputusan sangat efektif dilakukan. Dengan menerapkan model TIRTA dalam coaching, guru sebagai coach dapat membimbing murid dalam menentukan keputusan yang tepat terhadap kasus/problem yang dialami dengan komunikasi yang memberdayakan. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang efektif untuk menggali potensi murid sehingga memampukannya mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkannya. Keterampilan Coaching membekali seorang guru menjadi pembelajar dan menjadi Coach bagi dirinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat berbagai opsi untuk solusi sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik.

 

 Dalam kenyataannya seorang guru sering menghadapi situasi pengambilan keputusan yang banyak mengandung dilema etika dan berkonflik antara nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar. Kesulitan yang sering terjadi dalam pengambilan keputusan yaitu terkadang keputusan-keputusan yang diambil di sekolah akan merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah. Sehingga membatasi pendidik untuk menerapkan keputusan yang sudah diambilnya tersebut.

Description: C:\Users\HP\Downloads\keputusan manajemen.png

Proses pengambilan keputusan membutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang bisa sepenuhnya mengakomodir seluruh kepentingan pemangku kepentingan.

 

Untuk membuat keputusan berbasis etika, diperlukan kesamaan visi, budaya, dan nilai-nilai yang dianggap penting dalam sebuah institusi, sehingga prinsip-prinsip dasar yang menjadi acuan akan lebih jelas.

 

Dalam mengambil keputusan atas studi kasus yang terjadi di kelas/sekolah, guru sebagai pemimpin pembelajaran harus menerapkan Framework Pengambilan Keputusan yaitu :

 

 

4 Paradigma Dilema Etika, 3 Prinsip, 9 Langkah

4 Paradigma Dilema Etika :

Ø  Individu lawan masyarakat

Ø  Kebenaran lawan kesetiaan

Ø  Keadilan lawan belas kasihan

Ø  Jangka pendek lawan jangka panjang

3 Prinsip :

ü  Berpikir berbasis hasil akhir

ü  Berpikir berbasis peraturan

ü  Berpikir berbasis rasa peduli

 

9 Langkah :

v  Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan

v  Menentukan siapa yang terlibat dalam situas

v  Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi

v  Pengujian benar atau salah (uji legal, uji regulasi, uji instuisi, uji halaman depan koran, uji panutan/idola)

v  Pengujian paradigma benar atau benar

v  Prinsip resolusi pengambilan keputusan

v  Investigasi opsi trilema

v  Buat keputusan

v  Tinjau lagi keputusan dan merefleksikannya

.

Description: Guru sebagai Pemimpin Pembelajaran Halaman all - Kompasiana.com

Setelah keputusan diterapkan, pengambil keputusan tidak dapat begitu saja menganggap bahwa hasil yang diinginkan akan tercapai. Mekanisme sistem pengendalian dan evaluasi perlu dilakukan agar apa yang diharapkan dari keputusan tersebut dapat terealisir. Penilaian didasarkan atas sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang bersifat khusus dan mudah diukur dapat mempercepat pimpinan untuk menilai keberhasilan keputusan tersebut. Jika keputusan tersebut kurang berhasil, dimana permasalahan masih ada, maka pengambil keputusan perlu untuk mengambil keputusan kembali atau melakukan tindakan koreksi. Masing-masing tahap dari proses pengambilan keputusan perlu dipertimbangkan dengan hati-hati, termasuk dalam penetapan sasaran tujuan