Kamis, 08 Januari 2015

Muhammad di mata legendaris non muslim dunia

Muhammad di mata legendaris non muslim dunia

 
Will Durant (1885) filosof dan ahli sejarah asal amerika: Jika kita harus menilai keagungan seorang dari pengaruhnya terhadap manusia, maka saya harus katakan bahwa Muhammad adalah orang yang paling agung di sepanjang sejarah!
De Lamartine (1790) penyair dan tokoh politik prancis: Muhammad adalah seorang filosof, pembicara yang handal, pembuat undang-undang, dan pejuang yang mengalahkan hawa nafsu. Dengan melihat ciri-ciri keistimewaan manusia, saya ingin bertanya, adakah sosok yang lebih agung dari Muhammad ?

Leo Tosltoy
 (1828) filosof dan penulis terkemuka Rusia: Syariat Muhammad akan menjadi unggul di dunia karena keselarasannya dengan akal dan kebijakan.
Benjamin Bosworth Smith (1784) seorang Bishop Rektor dan Editor, dalam bukunyaMohammad and Mohammadanism  London, 1874, hal 92:
Muhammad adalah Kaisar dan Paus dalam satu pribadi. Namun dia seorang paus tanpa penaubatan dan Kaisar tanpa pasukan, tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, dan tanpa penghasilan yang ditentukan. Jika seorang manusia ada yang berhak menyatakan bahwa dirinya memimpin berdasarkan kebenaran langit maka Muhammadlah yang paling berhak, karena dia telah mendapatkan kekuasaan tanpa segala macam penopang instrument dan atributnya (Harta tahta senjata pasukan dsb).
William Montgomery Watt (14 March 1909 – 24 October 2006) seorang Profesor non muslim yang ahli sejarah Islam dan bahasa arab mengajar di Universitas Edinburgh, dalam bukunya yang terbit tahun 1953 berjudul Mohammad at Mecca hal 52:
Kesiapan Muhammad dalam menghadapi rintangan atas kepercayaannya dan ketinggian moral orang-orang yang beriman dan menjadikannya sebagai pemimpin serta keagungan keberhasilannya-  semua itu bagi yang memperdebatkan dan mengasumsikan bahwa dia berpura-pura jadi nabi akan malah mendapatkan masalah ketibang solusi. Lagipula tiada figur agung sepanjang sejarah yang begitu kurang dihargai di dunia barat sebagaimana Muhammad.
 MAHATMA GANDHI, (1869)  dalam Young India:
“Saya ingin mengetahui sosok terbaik yang tanpa ragu telah tertanam dalam hati jutaan manusia, (adalah dia Muhammad). saya yakin bahwa Islam jaya di masa itu bukanlah karena pedang melainkan sosok sederhana dan rendah hati sang Nabi yang selalu menepati janji dan begitu berdedikasi pada sahabat dan pengikutnya, keberaniannya dan keyakinan penuhnya terhadap Tuhan dan misinya. Sungguh itulah yang meruntuhkan segala halangan dan mengundang pengikutnya, bukanlah pedang. Setelah saya selesai membaca jilid kedua dari sejarah sang Nabi, saya sangat sedih tiada kelanjutan karena masih ingin terus membaca kehidupannya yang luar biasa.”
George Bernard Shaw (lahir 1856) pemenang nobel literatur abad itu berkata:
Semestinya dia (Muhammad) dipanggil ‘penyelamat kemanusiaan’. Saya yakin bahwa jika seorang sepertinya menduduki puncak kepemimpinan dunia modern ini, maka dia akan berhasil menyelesaikan segala masalah sampai mampu mendatangkan perdamaian dan kebahagiaan yang selama ini diharapkan.
Katanya juga;
Nabi ini telah memberi makna baru bagi agama. Bukan sekedar definisi tetapi juga dimensi.
Baginya agama bukan hanya aturan dogma dan doktrin ataupun ritual dan perayaan saja. Baginya agama adalah konsep hidup yang jauh lebih komprehensif.
 Baginya agama adalah tata cara dan gaya hidup. Ideologi yang mampu menembus ruang dan waktu dan pergerakan yang selalu siap mengisi kebutuhan dasar manusia untuk selamanya.
Jauh hari sebelum memasuki jenjang kenabian dia sudah menemukan masyarakat yang siap dilayaninya. Sebagaimana dia selalu membantu faqir miskin dan musafir.
Dia diberi julukan al-Amiin (yang terpercaya) oleh kawan dan lawan. (dalam riset saya mengenai Muhammad) saya menemukan bahwa bahkan orang-orang arab yang belum siap masuk islam masih tetap suka menitipkan barang-barang berharganya pada Muhammad.
Dia memberikan kemudahan bagi mereka yang kesusahan, mengembalikan hak mereka yang tidak diberikan hak, mengasuh anak yatim dan melindungi yang lemah dan yang teraniaya.
Dia memberi wanita hak dan tempat yang selayaknya dalam masyarakat, meninggikan derajat mereka dari yang sebelumnya diperlakukan hanya seperti barang, serta membuat mereka terhormat bahkan bagi diri mereka sendiri. Hingga masa itu adalah pertama kalinya mereka diberikan hak berpendidikan, hak memiliki, hak mewariskan, hak sembahyang dan bahkan hak dalam berekspresi , memilih, dan berpendapat . Sungguh sejarah manusia gagal memberikan kehormatan pada wanita selayaknya sebagaimana yang Muhammad berikan terhadap mereka.
 “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik dalam memperlakukan istrinya.” Perkataannya tersebut selalu akan menjadi pengingat lelaki kasar yang suka membelokkan makna ayat-ayat Qur’an demi kepentingan hasrat mereka.  
Muhammad adalah guru agama, pembaru sosial, panutan moral, symbol organisasi, teman yang setia, pendamping yang nyaman, suami sejati, dan ayah yang mencintai. Semua itu menyatu dalam dirinya. Sedang perkataannya abadi selalu berkilau dan menyala.

Tidaklah berlebihan kata Bernard. Padahal ia seorang non muslim namun fitrahnya tetap dapat merasa bahwa sabda Rasul adalah abadi dan selalu menyala. Saya jadi teringatAnne Marie Schimmel seorang Professor asal Jerman (1922 – 2003) yang sangat terpandang dan menjadi jembatan Ilmu dan budaya Islam di barat. Dalam kata pengantar bukunya tahun 1997 yang berjudul Dreams of the Caliph dia berkata; “Waktu saya berusia tujuh tahun, saat membaca buku anak-anak, saya mendapati suatu kata-kata yang berbunyi ‘Manusia sedang tidur dan mereka akan bangun setelah mati’ Sepuluh tahun kemudian saya baru mengetahui bahwa ternyata kata-kata itu berasal dari Nabi Muhammad. kata-kata tersebut memberi pengaruh yang begitu dalam pada diri saya sehingga saya selalu bertanya-tanya apakah benar bahwa kehidupan dunia ini hanya seperti mimpi..? dan seperti apakah kehidupan setelah manusia terbangunkan dari mimpi ini.. ? ”
Mungkin juga tidak berlebihan jika saya ingin mengatakan bahwa sabda Nabi Muhammad tersebut dan lainnya yang ditemukan seorang Annemarie semenjak masa mudanya, mempunyai andil yang sebegitu dahsyat sampai ia tertarik memenuhi hidupnya dengan mempelajari ilmu Islam bahkan mendalami pelajaran irfani sufistik dan filsafat yang sebegitu pelik dan mendalam. Dia juga sampai bisa menguasai bahasa Arab, Urdu, Parsi, Sindh dan Turki. Menjadi guru besar di timur dan di barat. Karya-karyanya sepertiCalligraphy and Islamic culture, The Mystery of Numbers, an Introduction to Islam, Islamic literature, dan banyak lagi lainnya termasuk yang menyelami puisi-puisi islami beserta para sufi dan penyair Islam termasyhur seperti maulawi Rumi, Iqbal, dan Nasir Khusraw. Buku-bukunya pun menjadi bahan pelajaran dan rujukan para ilmuwan yang ingin mengenal Islam dan budaya seni timur. Tentu tidak lupa karyanya di tahun 1985 tentang sosok yang paling memberi pengaruh besar terhadap dirinya hingga dia menyelam ke dalam samudra ilmu-ilmu islam, buku yang dia beri judul seakan sengaja diambil dari kalimat syahadat bagian kedua And Muhammad is His Messenger sekitar hampir 400 halaman yang tentu sebegitu banyak mengandung pernyataan dan analisanya yang diselimuti kekaguman terhadap Sang utusan Allah. Bahkan ketika dia mendapatkan penghargaan tinggi medali perdamaian tahun 1995 di Jerman dia memulai sambutannya dengan menyebut ayat kalimatun Tayyibah ka syajaratin tayyibah.., (kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tertanam namun cabangnya sampai langit) yah seperti itulah pengaruh kalimat kebenaran murni dari sabda Nabi.
Tidak lupa juga saat diinterview Televisi di bulan May 1995 dia pernah dengan berani membela rasa sakit umat Islam terhadap Salman Rushdie dan bisa memahami mengapa Imam Khomeini sebagai pemimpin revolusi Islam Iran secara resmi mengeluarkan fatwa hukuman mati terhadapnya. Dikarenakan itu banyak sekali penulis, orientalis, dan akademisi barat yang memprotes supaya Annemarie tidak mendapat penghargaan tersebut karena tiada pernyataannya secara lisan ataupun tulisan yang memuat kritikan keras terhadap Islam ataupun negara seperti Iran, namun President Roman Herzog tidak merubah keputusan karena Annemarie memang benar-benar layak untuk mendapat penghargaan.
Thomas Carlyle (1795) penulis dan sejarawan terkenal asal Scotland dalam bukunyaHeroes and Heroworship:
“Bagaimana bisa seorang dengan pengaruh dirinya sendiri dapat mengubah suku-suku yang bermusuhan dan badui-badui perantauan menjadi masyarakat yang paling terpelajar dan terkuat dalam kurun waktu dua dekade (20 tahun) saja.”
‘Kesetaraan’, ‘persaudaraan’, dan ‘kebebasan’ adalah istilah-istilah menarik yang menjadi pengaruh lahirnya revolusi Perancis, namun sosok yang sebenarnya layak mendapat penghargaan untuk semua itu adalah bapak Revolusi sosial yaitu Muhammad yang telah membebaskan manusia dari perbudakan dan agama takhayul. Dialah sosok pertama yang mendeklarasikan kesetaraan dan persaudaraan sesama manusia.”   
Bukan hanya fokus dalam mengajar agama namun juga pada prakteknya.
Sahabat istimewanya ada yang bekas budak hitam bernama Bilal, dan ada Letnan kepercayaannya seorang asal Iran bernama Salman, masing-masing datang dari bangsa, budaya dan bahasa yang berbeda namun di hadapan gurunya mereka semua adalah sahabat yang setara satu sama lainnya.
Warna dan negara bukanlah penghalang di jalan revolusi Muhammad dalam membina persaudaraan. Nabi revolusioner ini adalah yang pertama menghilangkan kelas dan kasta dalam membina masyarakat yang setara dalam persaudaraan.  Dia tidak membedakan manusia menurut kelas ataupun warna sebagaimana dia tidak melihat sungai dan gunung sebagai pembeda manusia. Dia adalah yang untuk pertama kalianya memberikan konsep manusia yang bersatu, yaitu keluarga manusia anak-anak Adam. Dan al-Qur’an pun tegas menyebut hal itu, “Wahai manusia, Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki dan wanita.” (49:13).
Muhammad mempercayai kemuliaan manusia bukan dari kepemilikan atau tahtanya, dan bukan dari bangsa atau negaranya. Dalam  ceramahnya di masa akhir hidupnya dia berkata, “ Tiada keistimewaan bagi arab atas selainnya, ataupun non arab atas arab, ataupun bagi yang putih atas yang hitam, dan yang hitam atas yang putih, keistimewaannya ada pada ketakwaannya kepada Allah.”  jadi hanya kebenaranlah yang menjadi dasar menghukum seseorang dan bukan tempat atau keturunan. Sungguh dia telah memberikan dunia tolok ukur baru dalam menilai mana benar dan salah, mana baik dan buruk. “Bukanlah kemulian Anda mengarah ke timur atau ke barat” kata Qur’aan, namun berlaku baik dan hidup dengan kebenaran itulah yang menghasilkan kwalitas kemuliaan, cinta, rahmat, keadilan, kehormatan, dan kesucian.   
Dalam bidang Ekonomi, utusan Tuhan ini telah datang dengan konsep surgawi untuk aturan economi dunia baru! Suatu aturan yang mengharamkan monopoli dan penimbunan sehingga kekayaan tidak terfokus pada segelintir saja. Semua sumber daya dan penghasilan dapat dinikmati oleh setiap orang tanpa tabzir. Merealisasikan sistem perbankan tanpa bunga di mana saling berbagi menjadi natural formatnya, dan tiada pihak yang harus dirugikan menjadi dasar prinsipnya.   Dalam aturan ekonomi Muhammad perdagangan pribadi dibolehkan saja tetapi maslahat dan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Kehebatan Pemikiran Muhammad untuk kesejahteraan sosial termasuk dalam bidang ekonomi bermuara pada keluasan aturan keadilan dan persaman yang mana setelahnya tiada usaha pemimpin individual atau sosialis atau komunis yang bahkan dapat mendekatinya. Penekanan Muhammad dalam memimpin ‘kesinambungan hidup’ ditekankan pada  setiap anggota masyarakat supaya dapat menjadi pelindung satu sama lain.
Dalam masyarakat Muhammad, minoritas non muslim dipanggil ‘dzimmi’  yaitu ‘orang-orang ahlul kitab yang dilindungi oleh Allah dan Nabi-Nya’ yang mana haknya harus digaransikan oleh negara dan masyarakat, sebagaimana sang nabi berulang kali memberi peringatan kepada masyarakat untuk tidak berbuat salah terhadap mereka.  Begitulah masyarakat Islam dimana minoritas bukan hanya mendapatkan perilaku adil tetapi lebih.
Dalam bidang politik Muhammad telah menghadirkan revolusi yang mengguncangkan dunia. Sebagaimana dalam perubahan sejarah manusia kita susah mendapatkan sosok selainnya yang begitu bersungguh menekankan pendidikan.  Sebagai ketua negara Islam pertama dia telah mewajibkan pendidikan untuk semua baik pria maupun wanita. Dia telah deklarasikan kewajiban itu langsung semenjak berdiri daulatnya di kota Madinah. Kemudian di tahun kedua pasal UUD itu dilaksanakan bahkan dengan pengawasan aparat negara yang sedang berkembang itu. Sementara di saat yang sama dia juga memberi peringatan kepada masyarakatnya untuk menjauhi pengetahuan yang tidak berguna. Yakni seperti realis yang meminta masyarakatnya untuk membedakan yang inti dari yang tidak, atau yang nyata dari bayangan. Dia meminta kita untuk mengambil hikmah dari mana saja bahkan memberi nasihat bahwa pengetahuan adalah harta yang hilang dan hendaknya setiap orang yang beriman mencari dari sumber-sumbernya.
Kontribusi lainnya adalah bahwa sang Nabi tidak menutup dirinya di tempat yang tinggi sehingga sehingga dia tidak dapat diraih oleh orang-orang. Dia selalu menyatakan bahwa dirinya adalah manusia “seperti kalian”. Sungguh manusia utusan ini datang dari manusia yang baik-baik sepanjang masa semua orang dari manca negara memberi kesaksian akan hal itu. Iya dia adalah manusia. Manusia di tengah manusia, pemimpin manusia, pewaris manusia, panutan manusia dan contoh untuk semua dan selamanya!
Saya mencintai Muhammad karena wataknya yang sejati tidak berpura-pura dan berbicara dengan kejujuran yang nyata sebagaimana suratnya kepada Kaisar Roma dan Kisra Persia mengajak mereka untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan demi kehidupan dunia dan akhirat.

Allahumma salli ala sayyidina Muhammad wa ala aali sayyidina Muhammad  

Inilah Wajah Islam dalam Survei di Dunia Barat

Inilah Wajah Islam dalam Survei di Dunia Barat

ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Umat Islam di Eropa dan Amerika masih menghadapi tantangan berat. Kendati pertumbuhan dan perkembangan umat Islam meningkat, namun tantangan yang mereka hadapi sangat berat. Penyebabnya adalah munculnya gerakan Islamophobia atau kebencian terhadap Islam. 

Sebuah hasil survei yang dipublikasikan harian The Guardian akhir Januari lalu menyebutkan, kalangan politisi dan media massa di Inggris adalah penyebab kebencian masyarakat luas terhadap Islam. Menurut hasil survei yang dilakukan wartawan Inggris bernama Peter Oborne itu, politisi dan media Inggris kerap mengobarkan kebencian terhadap umat Islam dengan menggambarkan umat Islam sebagai teroris yang berusaha melakukan Islamisasi di Inggris. 

Studi serupa juga dilakukan oleh pusat penelitian Muslim Eropa di Universitas Exeter London. Dari hasil studi yang disusun oleh perguruan tinggi ini ditemukan beberapa bukti empiris yang menjelaskan perilaku para politisi dan media Inggris itu. Menurut penelitian ini, meningkatnya sentimen masyarakat Inggris terhadap umat Islam dikarenakan pandangan dan pencitraan buruk yang dilakukan oleh keduanya, politisi dan media massa. 

Hasil survei dan studi itu dibenarkan oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS), baru-baru ini. Menurut laporan tahunan tentang hak asasi manusia (HAM) yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri AS, umat Muslim di seluruh daratan Eropa masih mengalami diskriminasi. Bahkan, dari tahun ke tahun diskriminasi yang dirasakan umat Islam di Eropa semakin mengkhawatirkan.

“Kami melihat diskriminasi dan kebencian terhadap umat Islam di Eropa,” ungkap Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Demokrasi, HAM, dan Buruh, Michael Posner, saat mengumumkan laporan tahunan tentang HAM yang berjudul Country Reports on Human Rights Practices seperti dikutip situs Islamonline. Tak hanya di Inggris, fenomena serupa juga terjadi di negara Eropa lainnya, seperti Swiss, Denmark, dan Belanda. Bahkan, hampir di seluruh negara Barat. 

Di AS, misalnya, kekhawatiran hingga kini masih menghinggapi sebagian Muslim di negara adidaya tersebut. Perasaan itu muncul setelah sembilan tahun mereka merasa terus menerus diawasi oleh pemerintah federal. Semua bermuara pada sikap Pemerintah AS pascaperistiwa serangan 11 September 2001. 

Direktur Muslim American Society’s Freedom Foundation di North Carolina, Khalilah Sabra, seperti dikutip Associated Press, belum lama ini mengungkapkan, perasaan itu masih dirasakan oleh komunitas Muslim di wilayah Raleigh-Durham, North Carolina. Peristiwa terakhir yang mengganggu perasaan mereka adalah saat Juli 2009 lalu sebanyak tujuh orang Muslim ditangkap. Tuduhannya, merencanakan aksi teror. 

Kebencian terhadap Islam dan pemeluknya itu ditunjukkan oleh masyarakat Eropa dan AS, melalui beragam cara. Baik melalui ajang kreativitas (karikatur, kartun, demonstrasi) maupun peraturan perundang-undangan. Sebut saja sejumlah kasus yang terjadi di Belanda, Denmark, Swedia, Swiss, Prancis, dan Jerman lima tahun terakhir. 

Kebebasan berekspresi 

Dengan mengusung dalih kebebasan berekspresi, surat kabar terbesar di Denmark, Jyllands-Posten, memuat gambar 12 karikatur Nabi Muhammad SAW pada 30 September 2005 silam. Langkah serupa ini diikuti oleh Nerikes Allehanda, sebuah harian lokal yang terbit di Orebro, sebelah timur Stockholm, Swedia. 

Dalam salah satu halaman surat kabarnya terbitan edisi 18 Agustus 2007, harian Nerikes Allehanda memuat gambar kartun kepala Nabi Muhammad berada di badan seekor anjing. Kartun ini digambar oleh Lars Vilks. 

Lain lagi yang dilakukan oleh seorang politisi di Belanda bernama Geert Wilders. Politikus sayap ultra kanan Belanda ini membuat sebuah film berjudul Fitna. Film yang di dalamnya berisikan hinaan, melecehkan, dan memprovokasi pemeluk agama Islam ini akhirnya menyulut kemarahan dunia Islam. 

Pada bagian akhir film tersebut dimunculkan gambar karikatur Nabi Muhammad SAW dengan surban berbentuk bom di kepala, dengan bersumber dari karikatur yang pernah dimuat oleh Jyllands- Posten. Setelah berapa detik tampil, sorban itu digambarkan meledak. 

Ketakutan yang berlebihan terhadap perkembangan Islam juga terjadi di Swiss. Masyarakat non-Muslim di sana memberlakukan larangan pembangunan menara masjid. Hasil referendum yang diselenggarakan pada 29 November 2009 lalu menyatakan, lebih dari 57,5 persen pemilih dari 2,67 juta warga yang memberikan suara mendukung pelarangan itu. Sedangkan 42,5 persen lainnya menentang. Sebanyak 22 dari 26 provinsi di Swiss memilih pelarangan pembangunan menara masjid. 

Padahal, di negara yang terkenal dengan sebutan Euro-Islam ini terdapat beberapa masjid, seperti di Jenewa dan Zurich. Penolakan terhadap simbol-simbol komunitas Muslim juga pernah terjadi pada 2007 silam. Saat itu dewan Kota Bern menolak rencana untuk membangun salah satu Islamic Center terbesar di Eropa. Bahkan, Partai Rakyat Swiss (SVP), yang merupakan partai terbesar di negara tersebut, dan the Federal Democratic Union mengumpulkan tanda tangan guna mendukung pelarangan pembangunan pusat kebudayaan Islam ini. 

Tak hanya isu-isu dan simbol keislaman, kebencian juga ditujukan terhadap kaum Muslimah. Sejumlah negara di Eropa seakan berlomba membenci Islam dan Muslimah. Secara simultan, mereka mengusung pelarangan cadar dan jilbab. Bahkan, pelarangan tersebut mendapatkan dukungan politik penuh.

alqur'an di mata barat

alqur'an di mata barat
"Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa" (QS Al-Baqarah (2):2)
Alquran adalah sumber pengetahuan dan pelajaran bagi umat Islam. Kitab suci ini merupakan mukjizat yang diturunkan Allah SWT kepada Muhammad SAW untuk membimbing umat manusia.
Lantas, bagaimana pandangan para intelektual Barat mengenai kitab suci yang diturunkan di bulan Ramadan ini? Berikut beberapa penuturan mereka yang dikutip dari buku Sejarah Alquran karangan Prof Dr Abubakar Aceh dan sumber lainnya:
Maurice Bucaille (19 Juli 1920-1998), ahli bedah Prancis, penulis Bible, Quran, and Modern Science:
Saya menyelidiki keserasian teks Alquran dengan sains modern secara objektif dan tanpa prasangka. Mula-mula, saya mengerti, dengan membaca terjemahan, bahwa Alquran menyebutkan bermacam-macam fenomena alamiah, tetapi dengan membaca terjemahan itu saya hanya memperoleh pengetahuan yang samar (ringkas).
Dengan membaca teks Arab secara teliti sekali saya dapat mengadakan inventarisasi yang membuktikan bakwa Alquran tidak mengandung sesuatu pernyataan yang dapat dikritik dari segi pandangan ilmiah di zaman modern ini.
Edward Gibbon (1737-1794), ahli sejarah Inggris:
Alquran adalah sebuah kitab agama, kitab kemajuan, kenegaraan, persaudaraan, kemahkamahan, dan undang-undang tentara dalam agama Islam. Alquran mengandung isi yang lengkap, mulai dari urusan ibadah, ketauhidan, sampai kepada hal yang mengenai jasmani, mulai dari pembicaraan hak-hak dan kewajiban segolongan umat sampai kepada akhlak dan perangai, sampai kepada hukum siksa dunia ini.
Di dalam Alwuran dijelaskan segala pembalasan amal. Alquranlah yang menjadi sumber peraturan negara (bagi umat Islam), sumber undang-undang dasar, memutuskan sesuatu perkara yang berhubungan dengan kehartaan, maupun dengan kejiwaan."
Geogre Bernard Shaw (lahir 26Juli 2856), pengarang Inggris:
Agama Islam cukup untuk mengobati penyakit kemanusiaan dan orang-orang yang berkemajuan sekarang sudah mulai insaf akan hakekatnya. Berat sangkaku untuk mengatakan, bahwa dua abad lagi kemudian, orang akan Islam semuanya.
JW Goethe (1749-1832), pengarang dan ahli filsafat Jerman:
Bagaimana jua pun saya membaca Alquran itu, tidak habis-habisnya saya bertemu dengan ajaran-ajaran yang menggerakkan saya kepada mendalamkan pengetahuan agama.
Susunan kalimatnya sangat molek dan indah, isi dan tujuannya bolehlah menjadi pedoman untuk jalan bahagia, kemuliaan yang tinggi, dan beberapa pelajaran yang menakutkan untuk pekerjaan jahat. Demikian pada pikiran saya kitab Alquran ini akan berjalan terus melalui tiap zaman dan sangat berpengaruh.
IOM Deutsch (1829-1873), ahli ketimuran Jerman:
Saya melihat keajaiban dalam Alquran, satu kitab yang sudah menolong umat Arab dalam membuka dunia, jauh lebih besar dari apa yang telah diperbuat Alexander de Groote, juga lebih besar daripada apa yang telah dicapai oleh Bangsa Rumania. Pengaruh Alquranlah yang menarik bangsa Arab dalam sedikit waktu masuk ke Eropa dan menjadi raja dunia.
Bangsa Arab pernah ke Eropa sebagai tuan dan ahli dagang yang terkenal, yang demikian digerakkan oleh Alquran yang dibawanya ke sana sebagai suluh dalam gelap-gulita. Mereka membawa peradaban, kecerdasan, pengetahuan dan kebijaksanaan, memberi pelajaran tentang ilmu falsafah, ilmu bintang, kedokteran, ilmu syair, yang kemajuannya pernah berkilau-kilau di Eropa sebagai juga di tanah Timur. Dengan Alquran itulah bangsa Arab berdiri dan tegak menyiarkan ilmu pengetahuian, dan dengan mengenangkan jasa mereka yang amat mulia itu, kita membuat air mata, tatkala mereka pergi dari Andalusia, ketika Granada terlepas dari tangan mereka.
M de Montaigne (1533-1592), pujanga Prancis:
Kalau kita memandang Islam dengan kacamata pengetahuan yang adil (pandangan umum), meskipun hanya sebagian kecil, maka mengertilah kita bahwa Islam itu agama yang memberi contoh tentang kemajuan, kemerdekaan, keadilan di dalam hidup masyarakat dengan politik yang teratur.
Islam itu adalah pokok kemajuan yang amat hebat, yang telah mengibarkan benderanya diua atas mercu Barat dan Timur. Sesudah itu dunia Islam lalu jatuh dan kini telah (mulai) bangun lagi, hendak mengambil panji kemuliaan dan kedudukannya yang telah hilang itu, dan yang demikian itu sudah menjadi tabiat lantaran kitab sucinya Alquran.
GM Rodwell:
Ilmu yang berhubung dengan ketuhanan di dalam Alquran itu sangat dalamnya. Keterangan-keterangan yang ringkas dan jelas penuh berisi dengan hikmah dan pelajaran, yang dapat menunjukkan jalan ke arah yang betul. (jri)
sumber okezone.

Pembakaran Quran : Kekalahan Telak Barat Atas Islam

Pembakaran Quran: Kekalahan Telak Barat Atas Islam


Oleh Burhan Sodiq, S.S
Direktur Penerbit Gazzamedia
www.burhanshadiq.com

Kaget. Itulah respons pertama saat mendengar ada sebuah rencana Burn Koran Day. Sebuah aksi pembakaran Al Quran yang direncanakan oleh seorang pendeta bernama Terry Jones. Dia berasal dari sebuah kelompok Dove World Outreach Center di Florida, Amerika Serikat. Kekagetan ini sangatlah wajar, karena sepanjang sejarah tidak ada orang setakut ini terhadap Islam, hingga kitab suci yang tidak bersalah ikut-ikutan dibakar. Hal ini sekaligus menunjukkan betapa ada sebuah gerakan putus asa saat menyikapi perkembangan Islam yang sangat pesat di seluruh dunia saat ini. Keputusasaan yang akut karena tidak tahu harus bagaimana lagi, sehingga tindakan bar-bar dilakukan demi menunjukkan kebodohan orang yang bersangkutan. Inilah momen kekalahan telak Barat atas Islam.

Mungkin Terry Jones hanya mencari sensasi. Apalagi setelah dia mengumumkan pembatalan pembakaran Quran itu setelah didesak oleh berbagai pihak. Namun pendapat ini menjadi salah, saat kedua pengikutnya Pendeta Bob Old dan Pendeta Danni Allen benar-benar melakukan pembakaran Al Quran di belakang rumahnya dengan disaksikan oleh beberapa wartawan. Tidak tanggung-tanggung, mereka membakar Quran dengan semangat kebencian. Mereka bilang "Quran adalah kitab palsu, Nabi Muhammad adalah nabi palsu dan itu merupakan wahyu palsu."

Terry Jones dan pengikutnya memang selama ini berkeyakinan bahwa Islam dan hukum syariah bertanggungjawab atas aksi terorisme terhadap World Trade Center di New York pada 11 September 2001. Sebuah tuduhan yang salah kaprah dan kurang pengetahuan.

Tindakan ini tentu saja menyulut respons dari berbagai belahan dunia dan juga dari publik Amerika sendiri. Komandan tertinggi Amerika Serikat di Afganistan, Jenderal David Petraeus, mengritik keras pembakaran ini. Menurutnya pembakaran dapat menimbulkan masalah bagi pasukan Amerika Serikat di manapun dan bisa membahayakan pasukan dan bisa merugikan seluruh upaya yang dicapai di Afghanistan. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton, menyatakan rencana pembakaran Quran untuk memperingati sembilan tahun serangan 11 September adalah perbuatan memalukan. Sedangkan Jaksa Agung Eric Holder menganggap perbuatan itu dilakukan oleh orang-orang idiot dan membahayakan. Juru bicara kementerian luar negeri menyatakan, rencana tersebut justru mengancam keberadaan pasukan Amerika Serikat, diplomat, dan pelancong di luar negeri.

Sementara itu Tokoh Kuba yang terkenal anti-Amerika Serikat, Fidel Castro, menyebut Amerika Serikat sangat "rapuh" menyusul isu pembakaran Alquran. Ia menyebut ncaman pembakaran Quran oleh seorang pendeta Florida adalah semacam "dagelan" media AS; mereka yang melontarkan, mereka pula yang kebakaran jenggot. "Masalah ini adalah pertunjukan media raksasa, melengkapi kekacauan menjelang tenggelamnya sebuah negara adidaya," kata dia.

Sedangkan seorang komandan senior Iran menilai pembakaran Quran hanya merupakan bagian dari skenario AS untuk mengalihkan perhatian dunia dari kejahatan yang lebih besar. "Dengan menciptakan isu-isu sekunder dan menarik perhatian publik terhadap isu marjinal, pemerintah AS berusaha untuk menutupi kejahatan besarnya dan pembakaran Quran pada tanggal 11 September oleh seorang pendeta Kristen adalah bagian dari gerakan ini," kata wakil komandan Angkatan Bersenjata Gabungan Iran Brigadir Jenderal Masoud Sayyid Jazayeri.

Dia melanjutkan dengan menambahkan bahwa ada bukti kuat bahwa sebenarnya peristiwa 11 September dilakukan oleh pemerintah AS dan agen-agen Israel .  Jazayeri bependapat bahwa lobi-lobi tertentu sebagai pengambil keputusan di AS berusaha mencari alasan yang dapat diterima untuk memperluas pengaruh mereka di seluruh dunia dan dengan insoden 11 September memberikan alasan cukup untuk itu. Tetapi karena berjalannya waktu, keterlibatan Amerika dalam insiden telah terungkapkan dan pemerintah AS tidak memiliki pilihan selain membuat masalah lain untuk menutupi kejahatan tersebut.

Berbeda dengan respons kedua orang itu, respon pemerintah Hamas sangat berbeda. Untuk menghadapi pembakaran ini, mereka telah mempersiapkan 40.000 penghafal Quran. Mereka telah menyiapkan kader-kader yang menghafal Quran dari mulai mereka usia dini. Mereka mengenalkan Quran kepada anak-anak kaum muslimin dan menjadikannya pada huffadz yang akan selalu menjaga kemurnian Quran.
 Quran Memang Istimewa
Setidaknya tragedi pembakaran Quran ini akan memberi banyak hikmah dan pelajaran. Setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita catat dan bisa kita lakukan.
Pertama, Quran adalah kitab yang sangat istimewa. Banyak sudah kitab agama lain yang tidak lagi suci dan dikotori oleh kaumnya sendiri. Tetapi Quran tetap akan dijaga Allah hingga bumi ini berakhir. Sehingga upaya orang kafir untuk menghapus Quran akan selalu dilakukan. Mereka selalu menemui kegagalan. Setelah berupaya dengan melakukan desakralisasi Quran gagal,  penafsiran yang salah juga gagal, akhirnya mereka memilihi membakar Quran yang selama ini membuat mereka geregetan. Pusing kepala mereka berpikir bagaimana menghancurkan Quran.

Padahal dengan membakar Mushaf, justru akan menambah kecintaan umat ini kepada kitabnya dan akan menumbuhkan pembelaan yang massive di seluruh dunia. Allahu Akbar! Bukan tidak mungkin akan ada gelombang rasa penasaran penduduk bumi. Kenapa kitab suci milik umat Islam dibakar. Apa yang terjadi, apa isinya. Sehingga menjadi semacam iklan gratis bagi kitab suci kita.

Kedua, Umat Islam harus Melawan. Karena ini sebentuk penghinaan yang tidak boleh dibiarkan. Tentu saja dengan apa yang bisa kita lakukan. Perang ini adalah perang opini, perang media dan perang fisik. Amerika secara terang-terangan telah membiarkan itu terjadi. Dengan begitu berarti mereka juga secara tidak langsung terlibat dalam aksi penghinaan ini. Jelas sudah bagi ummat sekarang, manakah kawan dan manakah lawan.

Ketiga, momen ini harus dimanfaatkan untuk membangkitkan kembali kecintaan umat terhadap Quran. Menggelorakan semangat mereka membela Quran dan menjaganya. Membacanya dan menghafalkannya sebagai sebentuk penghormatan kita kepada Quran. Dan tidak segan-segan untuk membahasnya di berbagai tempat yang dianjurkan. Sehingga umat kembali mau mencintai kitabnya dan mau berkorban untuk melakukan pembelaan terhadapnya. Gelorakan kembali semangat cinta Quran. Gerakkan kembali Indonesia Menghapal Quran. Tanamkan kecintaan itu di kalangan umat islam. Ramaikan kembali TPQ yang ada di penjuru nusantara. Bela Quran kita dengan membaca dan mengamalkannya.

Keempat, peristiwa ini menunjukkan kepada dunia siapakah bangsa paling bodoh di dunia. Bangsa yang tidak bisa memilah masalah. Bangsa yang tidak bisa berlaku adil. Bangsa yang tidak bisa berdemokrasi, meskipun mengklaim sebagai bangsa paling demokratis. Jelas sudah siapa yang barbarian. Memakai emosi dan nafsu sementara akal sehat ditinggalkan. Permusuhan yang sangat kentara dan tidak bisa lagi disembunyikan. Moral yang hilang, karena justru tindakan bejad ini dilakukan oleh pemuka agama agama di kalangan mereka.

Kelima, bisa jadi ini merupakan provokasi murahan dari kepentingan politik yang lebih besar. Pihak Barat masih ingin memprovokasi kekerasan agar selalu terjadi. Mereka selalu ingin umat Islam melakukan teror dan kekerasan. Dengan membakar al Quran mereka ingin agar umat Islam, atau setidaknya beberapa kelompok perjuangan Islam kembali melakukan teror-teror baru. Hal ini dilakukan agar citra Islam di mata dunia kembali hancur dengan sebutan agama kekerasan dan agama penebar kebencian. Padahal kasus ini justru menunjukkan sebaliknya. Masyarakat  Barat yang konon menghargai perbedaan itu ternyata tidak mampu mencegah pembakaran Quran yang hanya dilakukan oleh sebuah jamaah gereja yang hanya berjumlah lima puluhan orang. Standar ganda selalu berlaku di sini.

Saatnya umat Islam membuka mata lebar-lebar. Bahwa senyum manis yang ditawarkan Barat tidak sepenuhnya tulus dari lubuk hati terdalam. Karena ternyata ada gelombang Islamophobia yang dibiarkan berkembang. Bahkan tidak cukup dibiarkan dalam ranah pemikiran, aksi pembakaran kitab suci umat Islam pun dibiarkan atas nama kebebasan berekspresi. Mungkin suatu saat umat Islam harus memberi pelajaran kepada barat bagaimana menerapkan kebebasan seusai pada tempatnya. Karena Barat telah gagal memahami persoalan. Sikap acuh dan hina mereka terhadap Bible, telah membuat mereka berpikir bahwa kitab agama lain pun boleh diperlakukan seperti Bible. Dibuang dan dianggap sampah jalanan.

Fenomena kebencian terhadap Islam diprediksi semakin lama akan semakin vulgar. Setelah film Fitna, pelarangan cadar, pembakaran Quran, dan pembunuhan terhadap warga sipil yang tidak berdosa atas nama perang, maka mungkin Barat telah menyiapkan sebuah rencana yang lebih besar. Dan kalau seandainya umat ini hanya diam dan akan selalu diam, maka bisa jadi Islam akan menjadi bulan bulanan saja. Tetapi bila pemuda pemuda umat ini mau mengambil inisiatif perlawanan dan perjuangan, maka Islam ini akan lebih berjaya di masa yang akan datang.

Kita yakin dengan firman Allah "maka apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa aman (dari bencana) ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau datangnya adzab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari, atau Allah mengadzab mereka di waktu mereka dalam perjalanan, maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak (adzab itu), atau Allah mengadzab mereka dengan berangsur-angsur (sampai binasa). Maka sesungguhnya Tuhanmu adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (al-Nahl:45-47) [muslimdaily.net]

Barat diam-diam tertarik pada Nabi Muhammad

Barat diam-diam tertarik pada Nabi MuhammadMerdeka.com - Potret Nabi Muhammad menjadi kontroversi paling wahid di negara barat saat ini. Banyak orang menudingnya membawa ajaran agama salah dan menebarkan kebencian.
Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Ahad (18/8), meski begitu banyak orang penasaran siapa Muhammad dan mengapa ajarannya begitu kejam. Perlahan tapi pasti banyak warga ternyata mulai mencari tahu siapa sosok Rasulullah yang sebenarnya.
Sebuah film dokumenter ditayangkan PBS Chanel Amerika Seikat berjudul 'Hidup Muhammad' ternyata mampu mencengangkan banyak orang. Jajak pendapat dari pelbagai lembaga riset seperti Gallup, Pew, dan sebagainya mengatakan film ini mampu menggugah masyarakat barat soal sosok Muhammad sebenarnya.
Film ini merujuk dari pelbagai sumber seperti Al-Quran, Hadis, termasuk ahli sejarah muslim dan diklaim mendekati kehidupan nabi sebenarnya.
Film menggambarkan Muhammad seorang yang kehilangan ayahnya sejak kecil dan menjadi piatu di usia enam tahun.
Di situ juga ada penggambaran soal pernikahan Muhammad. Selama ini barat selalu menggambarkan nabi sosok pecandu seks hingga beristri banyak. Namun sedikit banyak orang akhirnya mengetahui Muhammad menikah lagi setelah istri pertamanya Khadijah meninggal. "Namun tetap saja sangat aneh jika harus menikahi banyak perempuan," ujar salah seorang penonton film dokumenter itu.
Sementara profesor kajian Islam dari Universitas Georgetown John Espositi mengatakan bangsa barat aneh sebab memiliki prasangka buruk dan ketakutan berlebih terhadap Islam namun tidak tahu tentang agama Muhammad itu.
Mereka juga mempertanyakan kenapa Islam anti merupakan Muhammad namun Museum Seni Metropolitan Amerika memiliki naskah abad-ke 16 menggambarkan rupa nabi meski lewat tulisan.
Apapun pendapat masyarakat barat, film ini bisa jadi titik awal berubahnya citra Islam di mata barat, dari agama yang banyak menebar teror menjadi keyakinan penuh santun seperti dicontohkan Rasulullah.
[din]

Alasan Mengapa Israel dan Dunia Barat Sangat Takut Pada Islam

Alasan Mengapa Israel dan Dunia Barat Sangat Takut Pada Islam

Sudah mendarah daging dalam diri kita bahwa israel dan Dunia barat adalah musuh yang terus memerangi islam. Walaupun dalam berbagai kesempatan mereka selalu berkoar-koar islam bukanlah musuh, tetapi secara sembunyi-sembunyi terus mengadakan propaganda untuk merusak citra islam di mata Dunia.
Dalam kunjungan kenegaraan ke Indonesia beberapa tahun silam, dihadapan masa ormas islam, Presiden Iran Mahmud Ahmad Dinejad mengatakan sesungguhnya musuh yang nyata sudah nampak di mata kalian yang terang-terangan memusuhi islam adalah Dunia barat dengan kroni-kroninya (zionis). Umat islam tidak akan gentar karena setiap dalam diri pemuda islam adalah nuklir bagi Dunia barat. Omongan itu bukan sambal gertak semata.
Seorang dedengkot yahudi dalam statemennya mengatakan bahwa satu hal yang kami takuti dalam islam yang menjadi ancaman suatu hari mendatang. Sesuatu yang membuat kami selalu merasa dalam ancaman dan ketakutan. Hal itu adalah persatuan islam di seluruh Dunia seperti yang kalian tunjukan diwaktu sholat berjamaah.
Dalam Al Qur’an Allah SWT berfirman: “Dan apabila kamu berada bersama mereka lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) bersamamu dan menyandang senjata,…” (QS. 4:102).
Rasulullah SAW bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh aku bermaksud hendak menyuruh orang-orang mengumpulkan kayu bakar, kemudian menyuruh seseorang menyerukan adzan, lalu menyuruh seseorang pula untuk menjadi imam bagi orang banyak. Maka saya akan mendatangi orang-orang yang tidak ikut berjama’ah, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA).
Dari Ibnu Abbas RA berkata: “Saya menginap di rumah bibiku Maimunah (isteri Rasulullah SAW). Nabi SAW bangun untuk shalat malam maka aku bangun untuk shalat bersama beliau. Aku berdiri di sisi kirinya dan dipeganglah kepalaku dan digeser posisiku ke sebelah kanan beliau.” (HR. Jama’ah, hadits shahih).
Umat Islam harus saling menjaga dan menghormati satu sama lain. Perbedaan dalam hal-hal yang tidak prinsip, tidak boleh menjadikan kelompok umat Islam yang satu membenci apalagi menghujat kelompok lainnya. “Yang berjanggut panjang maupun yang janggutnya dibonsai, yang pakai celana setengah kaki maupun tiga perempat kaki, yang pakai jilbab lebar maupun jilbab modis, yang berbusana putih-putih maupun warna lainnya, semauanya adalah saudara. Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan umat,” Inilah gambaram ketakutan yang benar-benar menjadi ancaman Dunia barat dan kroni-kroninya.
Chikago
Shadr City – Irak
Teheran
Khasmir – India
Iran
Rusia
China
Palestina
Indonesia
Perbedaan sekecil apa pun,bila disikapi dengan jiwa kerdil,dada sempit,sikap egois, dan mau menang sendiri,pasti akan mendatangkan perpecahan dan malapetaka. Apalagi kalau perbedaannya besar,sudah pasti hancur lebur. Sebaliknya, perbedaan sebesar apa pun, kalau disikapi dengan jiwa besar, dada lapang, sikap tafâhum, dan saling hormat, insya Allah tidak akan menimbulkan perpecahan. Post By 

PENGERTIAN, PERAN DAN FUNGSI GURU DAN GURU PROFESIONAL

PENGERTIAN, PERAN DAN FUNGSI GURU DAN GURU PROFESIONAL
  

BAB I
PENDAHULUAN 

A.  Latar Belakang Masalah
Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Guru dapat dihormati oleh masyarakat karena kewibawaannya, sehingga masayarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa dengan adanya guru,  maka dapat mendidik dan membentuk kepribadian anak didik mereka dengan baik agar mempunyai intelektualitas yang tinggi serta jiwa kepemimpinan yang bertanggungjawab. Jadi dalam pengertian yang sederhana, guru dapat diartikan sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Sedangkan guru dalam pandangan masyarakat itu sendiri adalah orang yang melaksanakan pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan yang formal saja tetapi juga dapat dilaksanakan di lembaga pendidikan non-formal seperti di masjid, di surau/mushola, di rumah dan sebagainya.
Seorang guru mempunyai kepribadian yang khas. Disatu pihak guru harus ramah, sabar, menunjukkan pengertian, memberikan kepercayaan dan menciptakan suasana aman. Akan tetapi di lain pihak, guru harus memberikan tugas,mendorong siswa untuk mencapai tujuan, menegur, menilai, dan mengadakan koreksi. Dengan demikian, kepribadian seorang guru seolah-olah terbagi menjadi 2 bagian. Di satu pihak bersifat empati, di pihak lain bersifat kritis. Di satu pihak menerima, di lain pihak menolak. Maka seorang guru yang tidak bisa memerankan pribadinya sebagai guru, ia akan berpihak kepada salah satu pribadi saja. Dan berdasarkan hal-hal tersebut, seorang guru harus bisa memilah serta memilih kapan saatnya berempati kepada siswa, kapan saatnya kritis, kapan saatnya menerima dan kapan saatnya menolak. Dengan perkatan lain, seorang guru harus mampu berperan ganda. Peran ganda ini dapat di wujudkan secara berlainan sesuai dengan situasi dan kondisi yang di hadapi.
Tugas guru sebagai suatu profesi, menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik, meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan ketrampilan dan menerapakannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik. Guru juga mempunyai kemampuan, keahlian atau sering disebut dengan kompetinsi profesional. Kompetensi profesional yang dimaksud tersebut adalah kemampuan guru untuk menguasai masalah akademik yang sangat berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga kompetensi ini mutlak dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Apa pengertian dari Guru?
2.    Apakah peran dan fungsi Guru?
3.    Apa pengertian dari guru profesioal?
4.    Kompetensi dasar apasajakah yang harus dimiliki oleh guru profesional?

C.  Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Dapat menjelaskan pengertian dari guru.
2.    Dapat mendeskripsikan peran dan fungsi seorang guru.
3.    Dapat menjelaskan pengertian dari guru profesional.
4.    Dapat mengidentifikasi kompetensi dasar seorang guru profesional.


BAB II
PEMBAHASAN 

A.Pengertian Guru
Guru dalam bahasa jawa adalah menunjuk pada seorang yang harus digugu dan ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakat. Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakkini sebagai kebenaran oleh semua murid. Sedangkan ditiru artinya seorang guru harus menjadi suri teladan(panutan) bagi semua muridnya.
Secara tradisional guru adalah seorang yang berdiri didepan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan.
Guru sebagai pendidik dan pengajar anak, guru diibaratkan seperti ibu kedua yang mengajarkan berbagai macam hal yang baru dan sebagai fasilitator anak supaya  dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal,hanya saja ruang lingkupnya guru berbeda, guru mendidik dan mengajar di sekolah negeri ataupun swasta.
1.    Menurut Noor Jamaluddin (1978: 1) Guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri.
2.    Menurut Peraturan Pemerintah Guru adalah jabatan fungsional, yaitu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan keahlian atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
3.    Menurut Keputusan Men.Pan  Guru adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah.
4.    Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

B.  Peran dan Fungsi Guru
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997).
Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :
1.    Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.
2.    Guru Sebagai Pengajar
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu: Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan.
Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar.
3.    Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
Sebagai pembimbing perjalanan guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut:
1.      Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai.
2.      Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.
3.      Guru harus memaknai kegiatan belajar.
4.      Guru harus melaksanakan penilaian.
4.    Guru Sebagai Pemimpin
Guru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu pengetahuan. Guru menjadi pemimpin bagi peserta didiknya. Ia akan menjadi imam.
5.    Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran
Guru harus mampu menguasai berbagai metode pembelajaran.Selain itu, guru juga dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman.
6.    Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru: sikap dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman dan kesalahan, pakaian, hubungan kemanusiaan, proses berfikir, perilaku neurotis, selera, keputusan, kesehatan, gaya hidup secara umum.
Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri.
Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
7.    Sebagai Anggota Masyarakat
Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan disegala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya. Guru perlu juga memiliki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya, antara lain melalui kegiatan olah raga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki, sebab kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan kurang bisa diterima oleh masyarakat.
8.    Guru sebagai administrator
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi di sekolah. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
9.    Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.
Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
10.    Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan.
Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan genearasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.
11.    Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilaianya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.
12.    Guru Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insan dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik dari “self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakkan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri.
13.    Guru Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.
14.    Guru Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.
Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta mampu mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.
Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi tantangan dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut bergerak menuju kehancuran.

C.  Kompetensi Guru
Menurut Mulyasa kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Menurut Muhaimin, kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan, teknologi maupun etika. Menurut Muhibbin Syah kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian kompetensi guruadalah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

Selanjutnya menurut Muhibbin Syah, dikemukakan bahwa 
kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Kompetensi guru juga dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ditampilkan dalam bentuk perilaku cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan profesinya . Menurut Mulyasa kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, sosial, spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme.

Jadi kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang kompeten dan profesional adalah guru piawai dalam melaksanakan profesinya. Berdasarkan uraian di atas kompetensi guru dapat didefinisikan sebagai penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai guru.

Guru sebagai agen pembelajaran diharapkan memiliki empat
 jenis kompetensi guru. Empat kompetensi tersebut yakni kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan kompetensi profesional.
Sebelum membahas tentang kompetensi sosial dan kepribadian, penulis uraikan secara singkat tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.

Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”
Bahwa guru yang profesional itu memiliki  empat kompetensi atau standar kemampuan yang meliputi kompetensi Kepribadian, Pedagogik, Profesional, dan Sosial.  Kompetensi guru adalah kebulatan pengetahuan , keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.  Sebagai agen pembelajaran maka guru dituntut untuk kreatif dalam mnenyiapkan metode dan strategi yang cocok untuk kondisi anak didiknya, memilih dan menetukan sebuah metode pembelajaran yang sesuai dengan indikator pembahasan.  Dengan sertifikasi dan predikat guru profesional yang disandangnya, maka guru harus introspeksi diri apakah saya sudah mengajar sesuai dengan cara-cara seorang guru profesional.  Sebab disadarai atau tidak banyak diantara kita para pendidik belum bisa menjadi guru yang profesional sebagai mana yang diharapkan dengan adanya sertifikasi guru sampai saat ini.       
A. Kompetensi kepribadian
Adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.  Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi :
1. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
2. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan  kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etod kerja sebagai guru.
3. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemamfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
4. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadappeserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani.
5. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
B.Kompetensi Pedagogik
Kemampuan pemahaman terhadappeserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.  Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik adalah :
1. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
2. Merancang pembelajaran,teermasuk memahami landasan pendidikan  untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
3. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar ( setting) pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
4. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan melaksanakan  evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan denga berbagai metode,menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memamfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
5. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan  berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasipeserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.
C. Kompetensi Profesional                    
Adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulummata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.  Sub kompetensi dalam kompetensi Profesional adalah :
1. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi yang meliputi  memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep antar nmata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menguasai struktur dan metode keilmuan yang meliputi menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk membperdalam pengetahuandan materi bidang studi.
D.Kompetensi Sosial
adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar
Kode etik Guru dan Dosen
                Kode etik adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan kehidupan sehari-hari.

Isi Pokok Kode Etik Guru dan Dosen :
1. Kewajiban beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Menjunjung tinggi hukum dan peraturan yang berlaku
3. Mematuhi norma dan etika susila
4.Menghormati kebebasan akademik
5. Melaksanakan tridarma perguruan tinggi
6. Menghormati kebebasan mimbar akademik
7. Mengukuti perkembangan ilmu
8. Mengembangkan sikap obyektif dan universal
9. Mengharagai hasil karya orang lain
10. Menciptakan kehidupan sekolah/kampus yang kondusif
11. Mengutamakan tugas dari kepentingan lain
12. Pelanggaran terhadap kode etik guru dan dosen dapat dikenai sanksi  akademik, administrasi dan moral.


D.  Guru Profesional
1.    Pengertian Guru Profesional
Guru profesional adalah guru yang mampu menerapkan hubungan yang berbentuk multidimensional. Guru yang demikian adalah yang secara internal memiliki empat kompetensi, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

2.    Kompetensi Guru
Pada dasarnya, terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru  ini sangat berkaitan dengan 4 kompetensitersebut. Pada hakikatnya guru merupakan profesi, yang mana profesi itu sendiri merupakan pekerjaan yang didasarkan pada pendidikan intelektual khusus, yang bertujuan memberi pelayanan dengan terampil kepada orang lain dengan mendapat imbalan tertentu. Sedangkan profesional sering diartikan sebagai suatu keterampilan teknis yang berkualitas tinggi yang dimiliki oleh seseorang. (Iskandar,2009)
Kompetensi Guru juga merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, dinyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Berikut akan dijelaskan tentang ke empat kompetensi diatas :
a.    Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Secara rinci masing-masing elemen kompetensi pedagogik tersebut dapat dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
1)   Memahami peserta didik. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memamahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik.
2)   Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidik-an untuk kepentingan pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
3)   Melaksanakan pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: menata latar (setting) pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
4)   Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: melaksanakan evaluasi (assess-ment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode: menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
5)   Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk mengem-bangkan berbagai potensi nonakademik.
b.    Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci setiap elemen kepribadian tersebut dapat dijabarkan menjadi sub kompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
1)   Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai pendidik; dan memeliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
2)   Memiliki kepribadian yang dewasa. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai pendidik.
3)   Memiliki kepribadian yang arif. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
4)   Memiliki kepribadian yang berwibawa. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
5)   Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
c.    Kompetensi Profesional
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum matapelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru.
Secara rinci masing-masing elemen kompe-tensi tersebut memiliki subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
1)   Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau kohe-ren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antarmata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
2)   Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk me-nambah wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.
d.   Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut:
1)   Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
2)   Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. c. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

BAB III
PENUTUP
  
A.KESIMPULAN
Guru adalah seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya dan bertanggung jawab untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi anak didiknya agar bermanfaat dimasa yang akan datang.
Seorang guru harus mengetahui peran dan fungsinya yaitu:
1.      Guru Sebagai Pendidik
2.      Guru Sebagai Pengajar
3.      Guru Sebagai Pembimbing
4.      Guru Sebagai Pemimpin
5.      Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran
6.      Guru Sebagai Model dan Teladan
7.      Sebagai Anggota Masyarakat
8.      Guru Sebagai Administrator
9.      Guru Sebagai Penasehat
10.  Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
11.  Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
12.  Guru Sebagai Emansipator
13.  Guru Sebagai Evaluator
14.  Guru Sebagai Kulminator
Guru profesional adalah guru yang mampu menerapkan hubungan yang berbentuk multidimensional. Guru yang demikian adalah yang secara internal memiliki empat kompetensi, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional adalah:
1.    Kompetensi Pedagogik
2.    Kompetensi Kepribadian
3.    Kompetensi professional
4.    Kompetensi Sosial

B. SARAN
Guru memiliki kedudukan yang terhormat karena guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang patut untuk dihormati, oleh karena itu sebagai seorang guru harus selalu menjaga sikap dan kepribadiaannya dengan baik agar menjadi contoh bagi anak didik dan masyarakat.
Sumber daya manusia harus lebih ditingkatkan agar generasi baru yang nantinya akan menjadi seorang guru (calon guru) menjadi guru yang lebih professional dan berkualitas.
Guru juga harus mengurangi kebiasaan buruk yang sering dilakukan antara lain: sering meninggalkan kelas disaat jam pelajaran, tidak menghargai siswa, pilih kasih terhadap siswa, kurang persiapan dalam pembelajaran, menyuruh siswa menyuruh menulis di papan tulis, tidak disiplin, kurang memperhatikan siswa, dan matrealistis.
Untuk itu mari kita tingkatkan mutu pendidikan nasional dengan memprioritaskan guru yang benar-benar professional dan berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA
  
Nurdin, Muhammmad. 2010. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: AR. Ruzz Media Group

Ahmadi, Fatah. 2012. Makalah Peran dan Fungsi Guru, (online), (http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/27/, diakses 27 April 2012)