Rabu, 10 Juni 2015

Atmosfer dan Hidrosfer




A.  Atmosfer
1.   Pengertian atmosfer
Kata atmosfer berasal dari bahasa Yunani, dari kata atmoyang berarti udara dan spheira yang berarti lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Atmosfer tersusun oleh sejumlah unsur yaitu: Nitrogen (N2) sebesar 78,08%, Oksigen (O2) sebesar 20,94%, Argon (Ar) sebesar 0,90%, Karbondioksida (CO2) sebesar 0,03% dan sisanya terdiri atas gas lainnya dengan jumlah sedikit.
2.   Sifat fisik atmosfer
Atmosfer mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Merupakan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak terlihat oleh mata; Memiliki berat sehingga memiliki juga tekanan udara; Mengembang jika terkena panas dan mengerut ketika dingin; Jika terjadi perbedaan tekanan, maka terjadilah pergerakan udara yang disebut angin yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah; Tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak bisa dirasakan.
3.   Lapisan-lapisan atmosfer
Lapisan atmosfer terdiri dari lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer dan eksosfer. Pembagian lapisan atmosfer tersebut didasarkan pada pada perbedaan karakteristik temperatur antarlapisan.
a.   Lapisan Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah atmosfer dengan ketinggian 0 meter – 12 km di atas permukaan air laut (dpl). Di khatulistiwa, troposfer memiliki ketebalan 16 – 18 km, di kutub ketebalannya 8 – 10 km. Perbedaan ketebalan ini disebabkan oleh rotasi bumi, akibatnya terjadi perbedaan kondisi cuaca antara kutub dan khatulistiwa.Menurut toeri Braak ddaerah khatulistiwa, pada lapisan ini setiap naik 1000 m, suhu turun rata-rata 6,1ºC. Pada lapisan ini terdapat gejala-gejala cuaca, seperti angin, awan, hujan, halilintar, pelangi, dan lain-lain. Peralihan antara troposfer dengan stratosfer disebut tropopause.
b.   Lapisan Stratosfer
Stratosfer terletak pada ketinggian 18 – 49 km dpl. Lapisan atasnya mengandung ozon untuk menyerap ultraviolet sehingga memungkinkan kehidupan di bumi. Pada bagian puncak atau batas tertingginya, suhu dapat mencapai rata-rata -550 C. Di atas stratosfer terdapat lapisan stratopause yang merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer.
c.   Lapisan Mesosfer (Campuran)
Mesosfer terletak pada ketinggian 49 – 82 km dpl. Semakin naik ketinggiannya, suhu udara semakin turun sampai -730 C. Pada ketinggian 80 km terdapat lapisan hangat tempat terbakarnya meteor yang jatuh ke bumi sehingga bumi terlindung. Di atas lapisan mesosfer terdapat lapisan mesopause yang merupakan lapisan peralihan antara mesosfer dan termosfer.
d.   Lapisan Termosfer (Ionosfer)
Termosfer berada pada ketinggian 82 sampai + 400 km. Pada ketinggian 480 km suhu mencapai 1.2320 C. Di lapisan ini, terlihat aurora dan awan pijar yang kadang kala berkilauan di pagi dan sore. Pada ketinggian 80 – 360 km, terdapat lapisan ionosfer tempat partikel ion yang berfungsi sebagai pemantul gelombang suara radio yang terdiri atas:
-     Gelombang panjang berukuran 30.000 – 1.000 km yang disebut lapisan Kennely heavyside.
-     Gelombang menengah berukuran 1.000 – 200 m
-     Gelombang pendek berukuran 200 – 10 m, yang disebut lapisan Appleton.
e.   Lapisan Eksosfer
Eksosfer berada pada ketinggian lebih dari ± 400 km. Dalam lapisan ini terdapat atom-atom yang bergerak secara tidak beraturan. Lapisan ini mengandung gas hidrogen dan kerapatannya makin tipis sampai hampir habis diambang angkasa luar. Cahaya redup yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer yang sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteor yang banyak jumlahnya dan bergelantungan di angkasa. Lapisan ini juga dinamakan dissipasisfer.
4.   Peranan Atmosfer
Atmosfer memiliki peran yang besar bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Peran atmosfer bagi kehidupan di bumi diantaranya:
1.   Melindungi bumi dari meteor atau benda angkasa yang lain yang menuju ke bumi.
2.   Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap stabil, karena tanpa atmosfer suhu di permukaan bumi akan sangat panas ataupun sangat dingin.
3.   Memantulkan gelombang radio.
4.   Selain itu, gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran masing-masing, sebagai berikut:
a.   Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman.
b.   Oksigen untuk pernapasan.
c.   Karbondioksida untuk fotosintesis.
d.   Neon untuk lampu listrik.
e.   Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari.
B.  Cuaca dan Iklim serta Unsur-Unsurnya
1.   Pengertian cuaca dan iklim
Cuaca adalah keadaan udara di tempat tertentu yang relatif sempit dan waktutertentu yang singkat juga. Dikatangan singkat karena cuaca bisa berubah dengan sangat cepat dalam hitungan jam bahkan menit. Ilmu untuk mengkaji tentang cuaca disebut meteorologi.
Iklim adalah keadaan rata-rata dari pergantian cuaca dalam waktu yang relatif lama(sekitar 30 -100 tahun) pada wilayah yang relatif luas. Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut klimatologi.
2.   Unsur-unsur cuaca dan iklim
Cuaca dan iklim memiliki unsur-unsur yang sama yaitu terdiri atas unsur suhu udara, hujan, kelembapan, tekanan udara dan angin.
a.   Suhu udara
Suhu udara merupakan derajat panas-dinginnya udara. Tinggi rendahnya suhu udara diukur dengan alat yang disebut termometer. Kertas yang berisi catatan tentang suhu udara pada suatu daerah tertentu disebut termogram. Di dalam peta tempat-tempat yang mempunyai suhu udara yang sama dihubungkan dengan garis yang dinamakan isotherm. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara yaitu:
1.   Sudut datangnya sinar, Semakin tegak datangnya sinar matahari maka semakin besar energi panas yang diterima. Oleh karena itu pada siang hari suhu udara menjadi naik dan kondisinya juga menjadi panas.
2.   Lamanya penyinaran matahari, Semakin lama matahari menyinari suatu daerah, maka suhu udara daerah tersebut juga semakin tinggi.
3.   Ketinggian tempat, Semakin rendah suatu tempat maka semakin tinggi suhu udaranya dan semakin tinggi suatu tempat maka semakin turun suhunya. 
4.   Keadaan awan, Keadaan awan sangat memengaruhi banyak sedikitnya panas matahari yang diterima bumi.
5.   Letak lintang, Semakin dekat dengan garis equator, maka semakin tinggi suhu udaranya.
b.   Tekanan Udara
Tekanan udara merupakan tekanan yang diberikan oleh udara pada setiap satuan luas bidang datar di permukaan bumi sampai ke atmosfer. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Barometer yang dapat mencatat sendiri disebut barograph. Hasil pencatatan barograph disebut barogram. Satuan yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah milibar (mb). Besarnya tekanan udara di permukaan bumi adalah 1 atm atau 76 cm Hg. Jadi 1 atm = 76 cm Hg = 1,013 mb.
Berbeda dengan suhu udara, semakin tinggi tempat maka tekanan udaranya semakin kecil dan begitu juga sebaliknya. Di dalam peta tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama dihubungkan dengan garis yang dinamakan isobar.
c.   Angin
Angin yaitu massa udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi menuju ke daerah yang bertekanan udara lebih rendah. Gerakan udara secara vertikal disebut konveksi, secara horizontal disebut adveksi. Sedangkan gerakan udara yang tidak teratur disebut turbulensi. Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer. Berdasarkan pola gerakannya, jenis-jenis angin dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1.   Angin tetap, yaitu angin yang arah bertiupnya atau gerakannya tetap sepanjang tahun tidak berganti arah. Angin tetap terdiri dari:
-     Angin barat, yaitu angin yang bertiup dari daerah sub-tropik ke kutub sampai pada lintang 60 derajat, baik lintang utara maupun lintang selatan.
-     Angin timur, yaitu angin yang berembus terus-menerus sepanjang tahun dari arah timur yang bersifat dingin.
-     Angin pasat, yaitu angin yang berhembus terus-menerus dari daerah maksimum sub-tropik selatan dan utara menuju ke arah khatulistiwa.
-     Angin antipasat, yaitu angin yang berhembus terus-menerus dari daerah khatulistiwa ke daerah yang beriklim sub-tropis. (Angin antipasat kebalikan dari angin pasat).
2.   Angin periodik, yaitu angin yang bergerak berganti arah setiap waktu tertentu, ada yang berganti arah setiap siang dan malam atau setiap 6 bulan sekali. Yang termasuk dalam jenis angin periodik adalah :
-     Angin muson, yaitu angin yang berganti arah setiap 6 bulan sekali. Angin muson ada dua, yaitu:
a.   Angin muson barat, yaitu angin yang bertiup dari Benua Asia menuju Benua Australia. Angin ini terjadi pada bulan Oktober sampai April, yang melewati laut yang luas sehingga menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.
b.   Angin muson timur, yaitu angin yang bertiup dari Benua Australia menuju ke Benua Asia. Angin ini terjadi pada bulan April sampai Oktober, bersifat kering sehingga menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau.
-     Angin lembah dan angin gunung. Angin lembah yaitu angin yang bertiup dari lembah ke puncak gunung, terjadi pada waktu siang hari. Dan Angin gunung yaitu angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah, terjadi pada malam hari.
-     Angin laut dan angin darat. Angin laut terjadi pada siang hari, angin ini berembus dari laut menuju ke darat. Sebaliknya angin darat terjadi pada malam hari, dan berembus dari darat menuju ke laut.
3.   Angin lokal, yaitu angin yang bergerak pada daerah-daerah tertentu dalam waktu yang tertentu pula. Yang termasuk dalam jenis angin lokal antara lain adalah :
-     Angin Blizzard, yaitu angin yang bertiup di tepi daerah bertekanan udara maksimal. Angin ini terkenal dengan sebutan angin topan salju. Contoh: Angin Burau, terjadi di daerah Rusia bagian selatan dan di daerah Siberi; Angin Ufa, terjadi di kaki Pegunungan Ural (batas alam antara Benua Asia dan Benua Eropa).
-     Angin Bora, yaitu angin yang bersifat kering dan bersifat dingin. Contoh: Angin Mistral, terjadi di Pantai Laut Tengah dan wilayah Prancis bagian selatan; Angin Bise, terjadi di sebelah selatan kaki Pegunungan Yura di Eropa.
-     Angin Siklon dan angin antisiklon. Angin siklon yaitu angin di daerah depresi yang memiliki barometris minimum dan dikelilingi barometris maksimum. Sedang angin antisiklon yaitu angin di daerah kompresi yang memiliki barometris maksimum dan dikelilingi barometris minimum.
-     Angin Fohn, yaitu angin yang bertiup kencang, bersifat kering dan panas. Nama angin Fohn di Indonesia:
1.   Wambrau di biak, Irian Jaya
2.   Brubu di Ujung Pandang (Sulawesi selatan)
3.   Gending di Pasuruan (Jawa Timur)
4.   Kumbang di Cirebon (Jawa Barat)
5.   Bohorok di Deli (Sumatera Utara)
Nama angin fohn di luar Indonesia (mancanegara), antara lain: angin Sirocco di laut tengah; angin Zonda di Argentina; angin Chinok di Amerika Serikat Bagian Barat.
d.   Kelembapan Udara
Kelembapan udara adalah banyak sedikitnya kandungan uap air di dalam udara. Kandungan uap air yang ada di udara dapat diukur dengan menggunakan alat, yaitu higrometer atau psychrometer. Kelembapan udara dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
-     Kelembapan absolut/mutlak, yaitu banyaknya uap air yang terdapat pada satu meter kubik udara. Kelembapan absolut dinyatakan dalam satuan g/m3.
-     Kelembapan relatif (nisbi), yaitu perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara pada volume dan suhu tertentu dengan jumlah uap air yang seharusnya ada jika udara jenuh pada suhu yang sama.
e.   Awan
Awan adalah kumpulan titik-titik air atau kristal es yang terjadi karena proses kondensasi. Proses kondensasi adalah proses pengkristalan uap air karena pengaruh udara dingin. Awan yang mencapai permukaan bumi disebut dengan kabut.
1.   Dilihat dari bentuknya, awan dapat dibedakan menjadi:
a.   Awan cumulus (bergumpal), yaitu awan tebal dan bergumpal dengan bagian bawah datar dan bagian atas berbentuk menyerupai setengah lingkaran atau dome.
b.   Awan cirrus (awan bulu), yaitu awan yang tipis berbentuk seperti bulu ayamdan tampak mengkilat pada siang hari karena banyak mengandung kristal es.
c.   Awan stratus (berlapis), yaitu awan yang merata rendah dan berlapis-lapis.
d.   Awan nimbus, yaitu awan yang berwarna gelap, kelihatan basah dan sering menyebabkan terjadinya hujan.
2.   Dilihat dari ketinggiannya, awan dapat dibedakan menjadi:
a.   Awan tinggi, yaitu awan yang berketinggian > 6 km. Contoh: awan cirrostratus.
b.   Awan sedang, yaitu awan berketinggian 3-6 km. Contoh: awan altostratus.
c.   Awan rendah, yaitu awan yang mempunyai ketinggian < 3 km. Contoh: awan stratokumulus.
3.   Dilihat dari zat pembentuknya, awan dapat dibedakan menjadi :
      a. Awan cair, yaitu awan yang terbentuk dari air.
      b. Awan es, yaitu awan yang terbentuk dari salju.
      c. Awan campuran, yaitu awan yang terbentuk dari campuran air dan salju. 
f.    Hujan
Hujan adalah kejadian yang merupakan akibat dari naiknya massa udara (awan) yang mengandung uap air dan mengkristal dalam butiran-butiran besar dan jatuh ke permukaan bumi. Alat untuk mengukur besarnya curah hujan adalah ombrometeryang disebut juga raingauge. Faktor yang memengaruhi banyak sedikitnya curah hujan, antara lain: bentuk medan yang bergunung-gunung, letak daerah yang dekat dengan lautan, jarak perjalanan angin medan datar, arah angin dan arah lereng medan.
Macam-macam hujan
1.   Ditinjau dari proses terjadinya, hujan dapat dibagi menjadi:
a.   Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi di daerah subtropis akibat daripertemuan antara massa udara panas dan massa udara dingin.
b.   Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke pegunungan lalu terjadi kondensasi (pengembunan) dan terbentuk awan yang menyebabkan hujan.
c.   Hujan zenithal (hujan tropis), yaitu hujan yang terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke atas secara vertikal.
d.   Hujan buatan, yaitu hujan yang sengaja dibuat oleh manusia. Hujan buatan ini biasanya dibuat pada musim kemarau. Untuk membuat hujan ini dilakukan dengan cara menyemprotkan zat-zat yang dapat menyerap uap air (zat higroskopis) ke udara.
2.   Ditinjau dari ukuran butirannya, hujan dapat dibagi menjadi:
a.   Hujan gerimis, yaitu hujan yang butirannya berdiameter kurang dari 0,5 mm.
b.   Hujan salju, yaitu hujan yang terdiri dari kristal-kristal es dan terjadi pada suhu udara di bawah titik beku.
c.   Hujan es, yaitu hujan yang berupa gumpalan-gumpalan es.
d.   Hujan deras, yaitu hujan lebat dan butirannya berdiameter lebih dari 7 mm.
3.   Pembagian iklim
Iklim diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a.   Iklim Mataharidisebut juga iklim garis lintang, karena didasarkan pada letak lintang suatu daerah di permukaan bumi, karena itu  bisa dipahami juga iklim matahariadalah iklim yang didasarkan pada kedudukan dan pergesaran semu matahari terhadap tempat-tempat di muka bumi. Menurut iklim matahari, bumi dibagi menjadi empat daerah iklim:
1.   Iklim tropis; Iklim yang berada di antara dua lintang balik utara dan selatan (23½º LU – 23½º LS). Di daerah ini suhu udara tinggi dan curah hujan juga tinggi.
2.   Iklim subtropis; Iklim yang berada pada 23½º LU/LS – 40º LU/LS. Batas-batas yang tegas merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang. Daerah yang berada pada iklim ini banyak dijumpai gurun pasir dan savanna.
3.   Iklim Sedang; Iklim yang berada pada 40º LU/LS – 66½º LU/LS. Pada iklim sedang terdapat empat musim, yaitu:
a.   Musim dingin (winter) tidak begitu dingin.
b.   Musim panas (summer) tidak begitu panas.
c.   Jika hujan jatuh pada musim dingin atau musim panasnya kering, disebut iklim mediterania.
d.   Jika hujan jatuh pada musim panas atau musim dinginnya kering, disebut iklim tiongkok.
4.   Iklim Dingin; Iklim yang berada pada 66½º LU/LS – 90º LU/LS. Pada daerah kutub, panjang siang hari di musim panas mencapai 24 jam dan sebaliknya pada musim dingin, periode siang dan malamnya 6 bulan sekali. Iklim dingin dibagi menjadi dua, yaitu iklim tundra dan iklim salju (iklim es).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini:
b.   Iklim Fisik; Yaitu jenis iklim berdasarkan keadaan alam sekitar yang memengaruhinya. Berdasarkan keadaan alamnya, iklim fisik dibedakan menjadi:
1.   Iklim laut (Iklim maritim), yaitu iklim fisis yang terjadi di daerah-daerah dekat laut (daerah kepulauan) karena mendapat pengaruh angin laut.
2.   Iklim darat (iklim kontinental), yaitu iklim yang terjadi di daratan yang sangat luas dan tidak mendapat pengaruh angin laut.
3.   Iklim pegunungan, yaitu iklim yang terjadi pada daerah pegunungan yang sangat dipengaruhi oleh alam pegunungan.
4.   Iklim ugahari, yaitu iklim suatu tempat yang pada siang hari suhu udara terasa sangat panas, dan pada malam hari suhu udara terasa dingin
5.   Iklim gurun, yaitu iklim yang terjadi di daerah gurun yang panas, yang sangat dipengaruhi oleh keadaan gurun yang panas dan kering.
6.   Iklim tundra, yaitu iklim fisis yang terjadi di daerah tundra (padang lumut) yang dipengaruhi oleh keadaan alam daerah tundra yang bersifat lembab dan basah.
c.   Iklim Klages, pada tahun 1942 Klages membagi iklim berdasarkan temperatur udara di permukaan bumi menjadi 5 daerah :
      1.   Daerah tropik, di daerah ini temperatur udara sepanjang tahun berkisar antara 22-28ºC
2.   Daerah subtropika, di daerah ini temperatur udara selama 4-11 bulan berkisar di atas 20ºC
3.   Daerah sedang, di daerah ini temperatur udara selama 4-11 bulan berkisar antara 12-20ºC
4.   Daerah dingin, di daerah ini temperatur udara selama 1-4 bulan berkisar antara 10-20ºC, sedang di bulan lainnya di bawah 10ºC
5.   Daerah kutub, di daerah ini temperatur udara sepanjang tahun berada di bawah 0ºC, karena itu ada salju abadi yang menyelimuti.
d.   Iklim Koppen; Pembagian iklim koppen berdasarkan 3 unsur iklim, yaitu temperatur udara, banyaknya curah hujan, dan penguapan. Klasifikasi iklim menurut Koppen yaitu:
1.   Iklim A (tropis), bersuhu 18°C untuk bulan terdingin
-     Iklim hujan tropis (AF), meliputi daerah yang bercurah hujan tinggi seperti di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
-     Iklim Sabana (AW), meliputi daerah Nusa Tenggara Timur.
-     Iklim laut basah (CF), meliputi wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
-     Iklim salju abadi (EF), terdapat di Puncak Pegunungan Jaya Wijaya (Papua).
2.   Iklim B (tundra dan kutub), daerah bersuhu 10°C untuk bulan terpanas.
3.   Iklim C dan D (sedang atau ugahari), bersuhu -3°C untuk bulan terdingin.
d.   Iklim Junghunn; Junghunn adalah ahli iklim dari Eropa, yang membagi iklim berdasarkan suhu udara, ketinggian tempat dan tanaman yang dapat tumbuh. Menurut Junghunn, daerah iklim tropis di Indonesia dibagi menjadi 4 zone iklim yaitu:
1.   Zone Iklim PanasDaerah iklim panas di Indonesia menurut Junghunn yaitu daerah yang memiliki ketinggian antara 0 – 700 m dengan temperatur udara 26° C – 22° C.
2.   Zone Iklim Sedang; Daerah iklim sedang di Indonesia menurut Junghunn yaitu daerah yang memiliki ketinggian antara 700 – 1.500 m dengan temperatur udara 22° C – 17,1° C.
3.   Zone Iklim Sejuk; Daerah iklim sejuk di Indonesia menurut Junghunn yaitu daerah yang memiliki ketinggian antara 1.500 – 2.500 m dan memiliki temperatur udara antara 17,1° – 11,1° C.
4.   Zone Iklim Dingin; Daerah iklim dingin di Indonesia menurut Junghunn yaitu daerah yang memiliki ketinggian di atas 2.500 m dengan temperatur udara antara 11,1° C – 6,2° C.
C.  Hidrosfer
1.   Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata hidro yang artinya air dan spheira artinya lapisan. Jadi, hidrosfer adalah seluruh lapisan air yang terdapat dalam bumi, baik itu berbentuk cair, padat, maupun berbentuk gas (uap air). Ilmu yang mempelajari tentang perairan disebut hidrologi. Dan hidrologi sendiri memiliki beberapa cabang ilmu yaitu:
a.   Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang mempelajari faktor-faktor meteorologi yang berpengaruh terhadap kondisi hidrologi.
b.   Oceanografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang lautan atau samudra.
c.   Glasiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang membeku (es) atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan es.
d.   Geohidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang keberadaan, persebaran dan gerakan air di bawah tanah.
e.   Limnologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air danau.
f.    Potamologi, yaitu ilmu yang mempelajari air yang ada di permukaan bumi.
2.   Siklus Hidrologi
a.   Siklus pendek
Laut yang mendapat penyinaran matahari, airnya akan menguap ke udara. Uap air yang sudah ada di udara tersebut akan terkondensasi dan membentuk awan. Jika awan semakin banyak, maka udara akan semakin jenuh dengan uap air dan terjadilah hujan, yang pada akhirnya airnya bermuara/kembali ke laut.
b.   Siklus sedang
Air laut yang menguap akan terkondensasi membentuk awan. Karena adanya angin, awan tersebut tertiup ke daratan dan di atas daratan awan tersebut jenuh dan turunlah hujan di atas daratan. Di atas daratan, air tersebut akan mengalir ke sungai. Dan melalui sungai air akan mengalir kembali ke laut.
c.   Siklus panjang
Air laut yang menguap akan terkondensasi membentuk awan. Awan tertiup angin dan terbawa ke pegunungan yang tinggi dan membentuk kristal-kristal es, yang akhirnya turun sebagai salju di atas pegunungan. Salju yang ada di atas pegunungan tersebut akhirnya akan mencair membentuk gletser dan mengalir ke sungai, yang akhirnya diteruskan ke laut.
Siklus hidrologi terjadi karena adanya proses-proses yang mengikuti gejala-gejala meteorologis dan klimatologis, sebagai berikut:
a.   Evaporasi, yaitu proses berubahnya air menjadi uap air (gas).
b.   Transpirasi, yaitu proses berubahnya air yang digunakan oleh tumbuhan menjadi uap air melalui stomata.
c.   Kondensasi, yaitu proses berubahnya uap air menjadi titik-titik air (cair).
d.   Adveksi, yaitu gerakan udara secara horizontal yang membawa awan (titik-titik air) dari suatu tempat ke tempat yang lain.
e.   Presipitasi (hujan), yaitu turunnya titik-titik air dari udara (awan) ke permukaan bumi, bisa berwujud air, es atau salju.
f.    Infiltrasi, yaitu proses masuknya air ke dalam lapisan tanah melalui pori-pori tanah dan batuan.
e.   Run off, yaitu aliran air melalui suatu saluran.
f.    Overland flow, yaitu aliran pada permukaan tanah.
3.   Jenis-Jenis Air
Air hujan yang sampai ke permukaan bumi, secara alami sebagian akan meresap ke dalam tanah yang akan menjadi air tanah dan yang lain akan mengalir di atas permukaan bumi menjadi air permukaan.
a.   Air Permukaan
1.   Sungai
Sungai merupakan aliran air yang secara alami mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah dan memanjang menuju laut. Ilmu yang mempelajari sungai disebut dengan potamologi.
a.   Macam-macam sungai
1.   Ditinjau dari sumber airnya, sungai dibedakan menjadi:
-     Sungai hujan, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan.
-     Sungai gletser, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari es yang mencair.
-     Sungai mata air, yaitu sungan yang sumber airnya berasal dari mata air.
-     Sungai campuran, yaitu sungai yang sumber airnya berasal darikedua atau ketiga sumber air di atas.
2.   Ditinjau dari volume airnya, sungai dibedakan menjadi:
-     Sungai ephimeral, yaitu sungai yang mengalir karena terjadinya hujan.
-     Sungai intermiten, yaitu sungai yang airnya mengalir hanya pada musim hujan saja.
-     Sungai pherenial,  yaitu sungai yang airnya mengalir sepanjang tahun. Sungai pherenial ini dapat dibedakan menjadi 2, yaitu sungai permanen (sungai yang aliran airnya relatif tetap sepanjang tahun) dan sungai periodik (sungai yang volume airnya sangat bergantung kepada musim).
3.   Ditinjau dari arah alirannya, sungai dibedakan menjadi:
-     Sungai konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng.
-     Sungai subsekuen, yaitu anak sungai konsekuen yang alirannya tegak lurus dengan sungai konsekuen.
-     Sungai resekuen, yaitu anak sungai subsekuen yang arah alirannya searah dengan sungai konsekuen.
-     Sungai obsekuen, yaitu anak sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan dengan sungai konsekuen.
-     Sungai insekuen, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur.
4.   Ditinjau dari pola alirannya, sungai dibedakan menjadi:
-     Sungai Trelis, yaitu sungai yang pola alirannya seperti sirip ikan, biasanya terdapat di daerah lipatan.
-     Sungai Rektangular, yaitu pola aliran sungai yang saling tegak lurus, biasanya terdapat di daerah patahan.
-     Sungai Pinnate, yaitu bentuk aliran sungai di mana muara-muara anak sungai membentuk sudut lancip dengan induk sungainya.
-     Sungai Radial sentrifugal, yaitu pola aliran sungai yang menyebar atau meninggalkan pusat.
-     Radial Sentripetal, yaitu pola aliran sungai yang memusat, biasanya terdapat di daerah cekungan.
-     Sungai Dendritik, yaitu pola aliran sungai di mana anak-anak sungai bermuara ke induknya secara tidak teratur.
-     Sungai Paralel, yaitu pola aliran sungai di mana antara sungai yang satu dengan sungai yang lainnya hampir sejajar.
b.   Manfaat sungai; Penyuplai air untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri; Tempat membudidayakan perikanan air tawar; Untuk kepentingan transportasi, seperti di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua; Untuk irigasi atau pengairan lahan pertanian; Untuk pembangkit tenaga listrik; Tempat pengambilan bahan bangunan, pasir, dan batu; Sebagai objek wisata dan olah raga air.
2.   Danau
Danau merupakan sebuah cekungan (basin) di wilayah daratan yang memiliki penampang cukup luas dan kedalaman yang cukup sehingga mempunyai strata suhu, serta berisi air dalam jumlah besar.
a.   Macam-macam danau:
-     Danau vulkanik, yaitu danau yang terbentuk karena kaldera gunung berapi yang terisi air hujan. Contohnya: Gunung Kelud, kawah Gunung Tangkuban Perahu, dan Danau Maninjau di Sumatera Barat.
-     Danau tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya aktivitas tektonik. Contohnya: Danau Singkarak dan Danau Towuti.
-     Danau vulkanotektonik, yaitu danau yang terjadi karena perpaduan 2 aktivitas di atas. Contohnya: Danau Toba.
-     Danau karst, yaitu danau yang terjadi akibat pelarutan di daerah kapur. Danau seperti ini banyak dijumpai di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.
-     Danau gletser, yaitu danau yang terjadi akibat adanya erosi es.
-     Danau buatan (bendungan), yaitu danau yang sengaja dibuat oleh manusia atau sering disebut waduk.
b.   Manfaat danau; Danau memberi banyak manfaat, diantaranya: Mencegah banjir; Untuk irigasi; Sumber perikanan darat; Sebagai sarana olahraga (dayung, layar).
3.   Rawa
Rawa yaitu bagian daratan yang rendah dan selalu tergenang air karena tidak memiliki sistem pelepasan air keluar yang baik. Rawa terjadi karena adanya proses alam, yaitu: Adanya erosi laut; Adanya kenaikan air laut; Adanya perluasan daratan karena sedimentasi; Adanya perkembangan delta. Ciri-ciri rawa antara lain: Dasar rawa terdapat tanah gambut; Selalu tertutup tumbuhan air; Air rawa banyak mengandung asam; Warna air coklat sampai kehitam-hitaman.
4.   Laut
Laut merupakan sekumpulan air yang sangat luas di muka bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu pulau atau benua dengan pulau atau benua lainnya. Perairan laut tidak hanya terdiri atas laut itu sendiri tetapi juga terdiri atas samudra, teluk, dan selat. Ilmu yang khusus mempelajari tentang laut disebut Oceanografi.
a.   Macam-macam laut
1.   Ditinjau dari letaknya, laut dibedakan menjadi:
-     Laut tepi, yaitu laut yang terletak di tepi benua. Contoh: Laut Jepang, Laut China Selatan.
-     Laut tengah, yaitu laut yang terletak antara benua-benua. Contoh: Laut Merah, Laut Tengah.
-     Laut pedalaman (continental sea), yaitu laut yang terletak di tengah-tengah benua atau dikelilingi oleh daratan. Contoh: Laut Mati, Laut Kaspia dan Laut Baltik.
2.   Ditinjau dari kedalamannya, laut dibedakan menjadi:
-     Zona lithoral, merupakan daerah laut yang terletak antara garis air pasang dan garis air surut, kedalaman 0 meter.
-     Zona Neritis, merupakan daerah laut yang mempunyai kedalaman 0 – 200 meter.
-     Zona Bathial, merupakan daerah laut yang mempunyai kedalaman 200 m – 1.000 m.
-     Zona Abisal, merupakan daerah laut yang mempunyai kedalaman 1.000 – 2.000 m.
3.   Ditinjau dari terjadinya, laut dibedakan menjadi:
-     Laut Transgresi, merupakan laut yang terjadi karena dataran rendah yang genangi oleh air laut. Laut transgresi terjadi pada berakhirnya zaman es. Contohnya: Laut Jawa, Laut Arafuru, Laut Cina Selatan.
-     Laut Ingresi, merupakan laut yang terjadi akibat dasar laut mengalami penurunan. Contohnya: Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Maluku.
-     Laut Regresi, merupakan laut yang menyempit akibat penurunan air laut karena daratan mengalami pengangkatan.
b.   Batas-batas perairan laut Indonesia
Berdasarkan hukum laut internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1980, perairan Indonesia terdiri atas 3 batas, yaitu:
1.   Batas Landas Kontinen; batas dasar laut yang paling tepi dengan kedalaman laut sampai 200 m.
2.   Batas Laut Teritorial; Merupakan laut yang lebarnya 12 mil laut yang diukur sejajar dengan garis dasar atau pangkal. Garis dasar adalah garis yang dibentuk pada saat air laut surut pada pulau-pulau terluar dalam wilayah Indonesia.
3.   Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE); Merupakan batas laut yang diukur dari garis dasar sejauh 200 mil ke arah laut bebas. Di dalam ZEE, Indonesia mempunyai hak dan wewenang dalam memanfaatkan kekayaan alamnya, baik yang ada di dasar laut maupun yang ada di dalam laut.
c.   Manfaat Laut; Laut mempunyai banyak manfaat, antara lain: Sebagai sumber perikanan laut; Sarana transportasi; Sumber mineral, dan barang tambang. Sebagai sumber energi atau pembangkit tenaga listrik (arus laut); Sebagai objek pariwisata.
b.   Air Tanah
Air tanah, yaitu air yang tersimpan di bawah permukaan tanah. Sumber air tanah berasal dari peresapan air hujan (infiltrasi). Lapisan batuan yang dapat dilalui dengan mudah oleh air tanah disebut lapisan permiabel. Sebaliknya lapisan batuan yang sulit atau tidak bisa dilalui oleh air tanah disebut lapisan kedap air dan disebut lapisan impermiabel. Tinggi rendahnya infiltrasi dipengaruhi oleh: Curah hujan; Kemiringan lereng; Kelembapan tanah; Kerapatan vegetasi.
-     berdasarkan kedalamannya air tanah dapat dibedakan menjadi :
1.   Air tanah freatis (air tanah dangkal), yaitu air tanah yang terletak di atas lapisan tanah kedap air dan dangkal (impermiabel). Contoh: air sumur dan mata air.
2.   Air tanah artesis (air tanah dalam), yaitu air tanah yang terletak pada lapisan equifer yang dalam dan banyak mengandung air, letaknya di antara dua lapisan batuan kedap air (batuan yang tidak bisa ditembus air). Contoh: sumur artesis.
-     Manfaat air tanah bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut:
a.   Kebutuhan rumah tangga (mandi, mencuci, memasak, dan air minum).
b.   Irigasi, yaitu sumber air bagi pertanian, misalnya sumur bor di daerah Indramayu, Jawa Barat.
c.   Perindustrian, yaitu dimanfaatkan sebagai sumber air industri, misalnya industri tekstil dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit, dan lain-lain.
A. Atmosfer
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah atmosfer biasa dikenal sebagai udara yang berada di sekitar kita dengan ketinggian hingga ± 1.000 kilometer. Atmosfer terbentuk sewaktu Bumi ini tumbuh, gas-gas yang terjebak di dalam planetesimal tadi lepas sehingga menyelimuti bola Bumi. Lama-kelamaan, gas oksigen dilepaskan oleh tumbuhan pertama di Bumi sehingga udara di atmosfer purba bertambah tebal hingga saat ini. Atmosfer sangat dibutuhkan bagi kehidupan di Bumi ini. Udara merupakan sumber daya alam yang digunakan oleh semua makhluk hidup di Bumi untuk bernapas. Bahkan, kita terlindungi dari batu meteor-meteor yang hendak jatuh ke Bumi karena atmosferlah batu-batu meteor tersebut tidak jatuh ke Bumi. Selain itu, atmosfer juga mempunyai peranan mengatur keseimbangan suhu agar tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak terlalu dingin pada malam hari.
Selain atmosfer mengandung gas-gas, seperti neon, helium, hidrogenium, krypton, dan xenon. Di atmosfer juga terdapat persenyawaan seperti uap air, ozon, gas CO2 dan NH3
Atmosfer mempunyai beberapa sifat antara lain sebagai berikut :
a. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali bentuk angin.
b. Dinamis dan elastis atau dapat mengembang atau mengerut.
c. Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
d. Mempunyai berat sehingga memiliki tekanan.
a. Karakteristik Lapisan Atmosfer
Atmosfer terdiri atas banyak lapisan. Tiap lapisan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Lapisan-lapisan atmosfer adalah :
1) Troposfer
Lapisan ini mempunyai ketebalan yang berbeda-beda di tiap wilayah di atas Bumi. Di atas kutub, tebal lapisan ini sekitar 9 km. Semakin dekat dengan daerah khatulistiwa lapisan ini semakin tebal hingga mencapai 15 km. Perbedaan ketebalan ini disebabkan oleh rotasi Bumi, akibatnya terjadi perbedaan kondisi cuaca antara kutub dan khatulistiwa. Yang istimewa, lapisan ini menjadi tempat terjadinya proses-proses cuaca, seperti awan, hujan, serta proses-proses pencemaran lainnya. Pada lapisan ini tinggi rendahnya suatu tempat di permukaan Bumi berpengaruh terhadap suhu udaranya. Hal ini mengikuti hukum gradien geothermis, yaitu semakin tinggi (tiap kenaikan 1.000 meter) suatu tempat di permukaan Bumi, temperatur udaranya akan turun rata-rata sekitar 6°C di daerah sekitar khatulistiwa. Peralihan antara lapisan troposfer dengan stratosfer disebut tropopause.
2) Stratosfer
Lapisan di atas tropopause adalah lapisan stratosfer. Di lapisan ini tidak berlaku hukum gradien geothermis karena semakin tinggi posisi di tempat ini, suhu akan semakin naik. Hal ini disebabkan kandungan uap air dan debu hampir tidak ada. Karakteristik yang menarik pada lapisan ini adalah adanya lapisan ozon yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. Ozon melindungi manusia dari radiasi sinar ultraviolet. Keberadaan ozon sekarang ini semakin menipis karena adanya pencemaran dari gas CFC (Chloroflourocarbons). Di atas lapisan stratosfer terdapat lapisan stratopause yang merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer.
3) Mesosfer
Lapisan ini merupakan tempat terbakarnya meteor dari luar angkasa menuju Bumi sehingga lapisan ini merupakan lapisan pelindung Bumi terhadap benturan benda atau batuan meteor. Di atas lapisan mesosfer terdapat lapisan mesopause yang merupakan lapisan peralihan antara mesosfer dan termosfer.
4) Termosfer
Lapisan di atas mesopause adalah lapisan termosfer. Pada lapisan ini terdapat aurora yang muncul kala fajar atau petang. Lapisan ini penting bagi komunikasi manusia karena memantulkan gelombang radio ke Bumi sehingga gelombang radio pendek yang dipancarkan dari suatu tempat dapat diterima di bagian Bumi yang jauh.
5) Eksosfer
Lapisan ini merupakan lapisan terluar yang mengandung gas hidrogen dan kerapatannya makin tipis sampai hampir habis di ambang angkasa luar. Cahaya redup yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer yang sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteor yang banyak jumlahnya dan bergelantungan di angkasa.
b. Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu tempat atau daerah yang sempit. Sedangkan iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif luas dengan waktu yang relatif lama. llmu yang mempelajari tentang cuaca disebut meteorologi, sedangkan ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi. Kondisi cuaca harian diamati oleh suatu lembaga yang disebut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),
Perbedaan Cuaca dan Iklim
Unsur-unsur cuaca dan iklim antara lain sebagai berikut.
a.
b. Suhu udara
Suhu udara diukur dengan termometer. Kertas yang berisi catatan tentang suhu disebut termogram. Faktor-faktoryang mempengaruhi suhu udara antara lain sebagai berikut :
1) Sudut datangnya sinar matahari.
2) Jarakdari laut.
3) Tinggi suatu tempat.
Semakin tinggi letak suatu tempat maka suhu udara semakin rendah, Garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai rata-rata suhu udara sama disebut isoterm.
c. Tekanan udara
Tekanan udara berbeda-beda bergantung pada tempat dan waktu. Besarnya tekanan udara dinyatakan dengan milibar (mb). Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer.
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang bertekanan udara sama disebut isobar.
d. Angin
Angin adalah aliran udara dari tempat satu ke tempat yang lain. Angin mempunyai arah dan kecepatan. Untuk rnengetahui arah angin digunakan bendera angin atau kantong angin. Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer.
Hasil catatan anemometer disebut anemogram. Satuan kecepatan angin adalah km/jam atau knot.
e. Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam udara. Alat untuk mengukur kelernbaban udara disebut higrometer. Kelembaban udara dinyatakan dengan satuan gram per meter kubik (g/m3).
f. Curah Hujan
Berubahnya uap air menjadi butir-butir air dan jatuh ke permukaan bumi.
Sesuai dengan unsur-unsur iklim maka hal yang berkaitan dengan lokasi, seperti letak garis lintang, tinggi tempat, dan sifat wilayah dapat menentukan iklim dan cuaca. Berdasarkan letak garis lintang dan lokasi wilayah yang semakin menjauhi garis khatulistiwa atau semakin mendekati daerah kutub, maka iklim dan udaranya semakin dingin. Berdasarkan letak garis lintang, iklim di muka bumi dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe. Klasifikasi ini disebut klasifikiasi iklim matahari, antara lain sebagai berikut
1) Iklim Tropik terletak di daerah antara 231/2° LU – 23 1/2° LS.
2) Iklim Subtropik terletak antara 23 1/2 ° – 35°, baik LU maupun LS.
3) Iklim Sedang terletak antara 351/2° – 66 1/2 °, baik LU maupn LS.
4) Iklim Dingin terletak antara 66, 1/2° – 90°, baik LU maupun LS.
Atas dasar klasifikasi iklim di atas, Indonesia termasuk wilayah beriklim tropik.
c. Tipe-Tipe Hujan
Hujan merupakan proses lanjutan dari naiknya massa udara/awan. Uap air yang terkandung dalam awan tersebut akan berubah menjadi butir-butir air yang besar dan akhirnya jatuh ke Bumi. Proses terjadinya hujan dan besarnya curah hujan tidak sama antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Wilayah yang memiliki curah hujan yang sama pada suatu peta ditunjukkan oleh garis isohyet. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi sebagai berikut :
1) Hujan Orografis
Hujan ini terjadi karena udara yang membawa uap air dari laut dipaksa naik oleh adanya pegunungan. Wilayah yang tidak turun hujan di sisi lain gunung atau pegunungan dikenal dengan sebutan daerah bayangan hujan.
2) Hujan Zenithal
Hujan zenithal terjadi karena adanya pertemuan arus konveksi yang membawa uap air di daerah khatulistiwa. Dengan adanya pertemuan dua arus konveksi menyebabkan tabrakan dan kedua massa udara naik ke atas.
Hujan Orografis Hujan Zenithal
3) Hujan Frontal
Hujan frontal terjadi karena pertemuan dua massa udara yang berbeda suhunya. Perbedaan suhu ini menyebabkan massa udara yang panas dipaksa naik ke atas. Jumlah curah hujan dalam sebulan dapat digunakan untuk menentukan bulan basah, bulan sedang, dan bulan kering. Bulan basah terjadi jika dalam satu bulan jumlah curah hujannya lebih dari 100 mm, bulan sedang jika dalam satu bulan jumlah curah hujannya 60–100 mm, dan bulan kering jika dalam satu bulan jumlah curah hujannya kurang dari 60 mm.
Di Indonesia curah hujan tertinggi terdapat di daerah Kranggan. Daerah ini terletak di lereng barat Gunung Slamet. Curah hujannya ± 8.305 mm/ tahun. Daerah yang lain adalah Tenjo, dekat Baturaden, Jawa Tengah. Jumlah curah hujannya ± 7.069 mm/tahun.
Hujan Frontal
Curah hujan paling sedikit terdapat di Palu, ibu kota Sulawesi Tengah. Curah hujannya dalam satu tahun ± 547 mm. Daerah lainnya adalah Asembagus, Jawa Timur. Curah hujannya dalam satu tahun ± 886 mm.
d. Pengaruh Ketinggian Tempat terhadap Suhu Udara
Dapat kamu bayangkan saat kamu pergi ke pegunungan kemudian ke pantai, pasti akan kamu rasakan adanya perbedaan suhu. Berdasarkan gradien geothermis, suhu memang akan berubah seiring dengan perubahan ketinggian tempat. Perubahan suhu udara berdasarkan perbedaan ketinggian ini dapat dihitung dengan rumus Mock berikut :
T = 0,006 (x – x ) . 1° C
Keterangan :
T = Selisih suhu udara antara lokasi 1 dengan lokasi 2 (°C).
x1= Tinggi tempat yang diketahui suhu udaranya (m).
x2= Tinggi tempat yang dicari suhu udaranya (m).
Jika selisih suhu udara ( T) tandanya negatif untuk mengetahui suhu
udara yang dicari, suhu udara yang telah diketahui dikurangi dengan T.
Jika T tandanya positif untuk memperoleh nilai suhu udara yang kamu
cari, suhu udara yang telah diketahui dijumlahkan dengan nilai T.
Contoh:
Kota A memiliki ketinggian 5 m di atas permukaan air laut. Rata-rata
suhu udara kota A 28°C. Berapakah rata-rata suhu udara kota B yang memiliki ketinggian 215 m di atas permukaan air laut?
Penyelesaian:
Diketahui:Ketinggian kota A = 5 m dpal.
Ketinggian kota B = 215 m dpal.
Rata-rata suhu udara kota A = 28° C
Ditanyakan: Rata-rata suhu udara kota B?
Jawaban:
T = 0,006 (X1 – X2) × 1° C
= 0,006 (5 – 215) × 1° C
= –1,2
Jadi, suhu udara kota B adalah 28° C – 1,2° C = 26,8° C.
Dengan perhitungan menggunakan rumus Mock di atas dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan 100 meter ke arah puncak gunung, suhu udaranya akan turun sebesar 0,6°C.
e. Jenis-jenis Angin
Perubahan siang dan malam menyebabkan perbedaan penerimaan sinar matahari. Hal ini pulalah yang menyebabkan perbedaan suhu (temperatur) di berbagai tempat di permukaan Bumi termasuk di daratan dan lautan. Suhu yang tinggi mempunyai tekanan udara yang lebih rendah. Sementara itu, suhu yang rendah memiliki tekanan udara yang tinggi. Perbedaan inilah yang menyebabkan terjadinya angin.
a. Angin Lokal
1) Angin Darat dan Angin Laut
Angin Darat Angin Laut
Pada saat siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan, sementara itu pada malam hari daratan lebih cepat dingin dari lautan. Perbedaan suhu ini akan mempengaruhi tekanan udara antara darat dan laut. Pada siang hari tekanan udara daratan lebih rendah daripada lautan sehingga udara bergerak dari laut ke darat dan disebut angin laut. Sebaliknya, pada malam hari tekanan udara daratan lebih tinggi daripada lautan sehingga udara bergerak dari darat ke laut dan disebut angin darat.
2) Angin Lembah dan Angin Gunung
Pada malam hari puncak gunung lebih cepat dingin daripada lembah. Sementara itu, pada siang hari puncak gunung lebih cepat panas daripada lembah. Perbedaan suhu udara antara puncak gunung serta lembah ini akan mempengaruhi tekanan udaranya dan akhirnya akan mempengaruhi kondisi angin yang bertiup. Pada malam hari tekanan udara di puncak gunung lebih tinggi daripada lembah sehingga angin bertiup dari puncak gunung ke lembah dan disebut angin gunung. Sebaliknya, pada siang hari tekanan udara di puncak gunung lebih rendah daripada di lembah, akibatnya angin bertiup dari lembah ke puncak gunung dan disebut angin lembah.
Angin Lembah Angin Gunung
3) Angin Fohn
Angin fohn merupakan kelanjutan dari proses terjadinya hujan orografis. Setelah terjadi hujan di salah satu sisi lereng gunung, angin yang sudah tidak membawa uap air ini tetap meneruskan embusannya menuruni sisi lereng gunung yang lain. Oleh karena sifatnya yang kering, tumbuhan yang dilaluinya menjadi layu sehingga berdampak negatif pada usaha pertanian.
Di Indonesia penyebutan angin fohn berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Penyebutan itu antara lain:
a) Angin brubu di Sulawesi Selatan.
b) Angin bohorok di Deli (Sumatra Utara).
c) Angin kumbang di Cirebon (Jawa Barat).
d) Angin gending di Pasuruan dan Probolinggo (Jawa Timur).
e) Angin wambrau di Papua.
Terjadinya Angin Fohn
4) Angin Siklon dan Angin Antisiklon
Angin siklon dan angin antisiklon antara belahan Bumi utara dan selatan arahnya berbeda. Perhatikan gambar di samping. Dari gambar tersebut bagaimana pendapatmu mengenai angin siklon dan antisiklon, baik di belahan Bumi utara ataupun belahan Bumi selatan? Angin siklon merupakan udara yang bergerak dari beberapa daerah bertekanan udara tinggi menuju titik pusat tekanan udara rendah di bagian dalam. Sementara angin antisiklon bergerak dari daerah pusat tekanan udara tinggi menuju tekanan udara rendah yang mengelilinginya di bagian luar. Gerakan arah angin ini berputar. Di daerah tropis, angin siklon sering terjadi di laut. Penyebutan angin siklon di beberapa daerah berbeda-beda di antaranya sebagai berikut :
a) Hurricane, yaitu angin siklon di Samudra Atlantik.
b) Taifun, yaitu angin siklon di Laut Cina Selatan.
c) Siklon, yaitu angin siklon di Teluk Benggala dan Laut Arab.
d) Tornado, yaitu angin siklon di daerah tropis Amerika.
e) Sengkejan, yaitu angin siklon di Asia Barat.
2) Angin Muson/Musim
Angin muson yang terjadi di Indonesia ada dua, yaitu angin muson barat dan angin muson timur. Angin muson barat terjadi pada bulan Oktober–April. Pergerakan angin muson barat yang kaya uap air mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan. Saat itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi selatan. Nah sampai di sini, tentu kamu tahu daerah-daerah yang bertekanan udara tinggi dan tekanan udaranya rendah serta ke mana arah pergerakan angin muson barat.
Angin muson timur terjadi pada bulan April–Oktober. Angin muson timur yang bersifat kering mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau. Saat itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi utara. Daerah manakah yang bertekanan tinggi dan rendah?
Uji Kompetensi
Pilihlah jawaban yang tepat !
1. Lapisan atmosfer yang paling dekat dengan permukaan bumi disebut ….
a. termosfer
b. stratosfer
c. troposfer
d. eksosfer
2. Suhu udara yang paling dingin terdapat di lapisan ….
a. troposfer
b. stratosfer
c. mesosfer
d. termosfer
3. Gas Ozon melindungi manusia dari bahaya radiasi sinar matahari, terutama sinar ….
a. X c. laser
b. Gamma d. ultra violet
4. Lapisan udara yang penting bagi komunikasi manusia karena memantulkan gelombang radio ke bumi sehingga gelombang radio pendek yang dipancarkan dari suatu tempat dapat diterima di bagian bumi yang jauh adalah ….
a. termosfer
b. stratosfer
c. troposfer
d. eksosfer
5. Keadaan /kondisi udara di suatu tempat yang tidak terlalu luas dan dalam waktu yang relatif singkat disebut ….
a. suhu udara
b. cuaca
c. tekanan udara
d. iklim
6. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang bertekanan udara sama disebut …..
a. Isoseis c. isohyet
b. Isobar d. isoterm
7. Keadaan rata-rata cuaca di suatu daerah berdasarkan pengamatan dalam jangka waktu yang lama disebut ….
a. angin
b. suhu
c. iklim
d. cuaca
8. Di bawah ini adalah unsur-unsur cuaca/iklim, kecuali ….
a. suhu udara
b. kelembapan udara
c. tinggi tempat
d. curah hujan
9. Wilayah yang berada pada 66,5o – 90o LU / LS adalah wilayah iklim ….
a. Tropis c. sedang
b. sub tropis d. dingin
10. Setiap perubahan ketinggian dengan kelipatan 100 m, suhu udara akan berubah sebesar ….
a. 0,5°C
b. 0,6°C
c. 0,7°C
d. 0,8°C
11. Pada siang hari terjadi angin laut, karena ….
a. daratan lebih dingin daripada lautan
b. daratan lebih panas daripada lautan
c. daratan dan lautan sama-sama dingin
d. daratan dan lautan sama-sama panas
12. Angin yang bertiup dari Benua Australia ke Benua Asia disebut angin muson ….
a. utara
b. timur
c. selatan
d. barat
13. Angin fohn yang bertiup di Probolinggo, Jawa Timur disebut ….
a. angin Gending c. angin Wambrau
b. angin Brubu d. angin Bohorok
14. Pada saat pergantian musim, dari musim kemarau ke musim hujan, banyak orang yang terkena muntaber. Hal ini merupakan pengaruh cuaca/iklim terhadap ….
a. pertanian
b. peternakan
c. kesehatan
d. perumahan
15. Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung menuju lembah, terjadi pada ….
a. pagi hari c. siang hari
b. sore hari d. malam hari
16. Pada bulan Oktober–April, kedudukan matahari berada di belahan Bumi selatan. Ini berarti belahan Bumi utara ….
a. bertekanan rendah
b. bertekanan sangat rendah
c. bertekanan tinggi
d. bersuhu tinggi
17. Jenis angin siklon yang terdapat di negara Amerika Serikat adalah ….
a. taifun
b. hurricane
c. brubu
d. tornado
18. Hujan yang terjadi karena pertemuan dua massa udara yang berbeda suhunya disebut ….
a. hujan frontal c. hujan zenithal
b. hujan orografis d. hujan musim
19. Di Indonesia, daerah yang mempunyai curah hujan tertinggi adalah ….
a. Tenjo, Kranggan c. Asembagus
b. Lembah Palu d. Bogor
20. Udara yang bergerak dari beberapa daerah bertekanan udara tinggi menuju titik pusat tekanan udara rendah di bagian dalam disebut ….
a. Angin pasat c. Angin siklon
b. Angin anti pasat d. Angin antisiklon
Jawablah !
1. Lapisan udara yang mengelilingi bumi disebut ….
2. Antara lapisan troposfer dan stratosfer dibatasi oleh lapisan ….
3. Gas ozon melindungi bumi dari radiasi ….
4. Keadaan rata-rata udara pada suatu saat di suatu tempat disebut ….
5. Ilmu yang mempelajari cuaca dan iklim disebut ….
6. Angin adalah ….
7. Hujan yang terjadi lereng pegunungan disebut ….
8. Wilayah iklim tropis berada pada garis lintang ….
9. Angin siklon yang bertiup di daerah tropis Amerika disebut ….
10. Angin muson timur yang bersifat kering mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami ….
Essay !
1. Sebutkan 2 macam sifat fisik udara !
Jawab : .……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………..
2. Sebutkan lapisan-lapisan udara !
Jawab : .……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………..
3. Jelaskan pengertian iklim !
Jawab : .……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………..
4. Sebutkan macam-macam angin fohn beserta tempat terjadinya !
Jawab : .……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
5. Gambarkan sketsa terjadinya angin lembah dan angin gunung !
Jawab : .……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………..
B. Hidrosfer
Hidrosfer merupakan salah satu unsur geosfer yang terdiri atas air dalam berbagai wujud. Air bisa berwujud padat, cair, maupun gas. Setiap air di bumi mengalami fase tersebut dalam siklus hidrologi. Dalam kehidupan, air mempunyai fungsi yang sangat penting. Air dibutuhkan untuk mandi, mencuci, memasak, menyirami, dan sebagainya.
a. Siklus Hidrologi
Jumlah air di Bumi adalah tetap. Perubahan yang dialami air di bumi hanya terjadi pada sifat, bentuk, dan persebarannya. Air akan selalu mengalami perputaran dan perubahan bentuk selama siklus hidrologi berlangsung. Air mengalami gerakan dan perubahan wujud secara berkelanjutan. Perubahan ini meliputi wujud cair, gas, dan padat. Air di alam dapat berupa air tanah, air permukaan, dan awan. Air-air tersebut mengalami perubahan wujud melalui siklus hidrologi. Adanya terik matahari pada siang hari menyebabkan air di permukaan Bumi mengalami evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi uap air. Uap air akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk awan. Akibat pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar hingga akhirnya jatuh menjadi hujan (presipitasi). Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir menjadi air permukaan (run off). Baik aliran air bawah tanah maupun air permukaan keduanya menuju ke tubuh air di permukaan Bumi (laut, danau, dan waduk). Inilah gambaran mengenai siklus hidrologi.
Jadi siklus hidrologi adalah lingkaran peredaran air di bumi yang mempunyai jumlah tetap dan senantiasa bergerak. Siklus Hidrologi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sirkulasi atau peredaran air secara umum. Siklus hidrologi terjadi karena proses-proses yang mengikuti gejala-gejala meteorologi dan klimatologi sebagai berikut :
a. Evaporasi, yaitu proses penguapan dari benda-benda mati yang merupakan proses perubahan dari wujud air menjadi gas.
b. Transpirasi, yaitu proses penguapan yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan melalui permukaan daun.
c. Evapotranspirasi, yaitu proses penggabungan antara evaporasi dan transpirasi.
d. Kondensasi, yaitu perubahan dari uap air rnenjadi titik-titik air (pengembunan) akibat terjadinya penurunan salju.
e. Infiltrasi, yaitu proses pembesaran atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
Secara umum macam siklus hidrologi berdasarkan jalur yang dilewati air dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Siklus pedek, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan dan akhirnya terjadilah hujan di kawasan laut.
b. Siklus sedang, yaitu proses penguapan dari laut maupun dari darat kemudian terbentuk awan. Awan terbawa angin ke wilayah daratan yang menyebabkan hujan di daratan, kemudian air mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan.
c. Siklus panjang, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan. Awan terbawa angin ke daratan yang menyebabkan hujan di daratan, kemudian air mengalir ke laut melalui sungai permukaan dan aliran bawah tanah.
b. Bentuk-bentuk Tubuh Air
Bentuk-bentuk tubuh perairan darat dan pemanfaatannya antara lain sebagai berikut :
1) Sungai
Sungai adalah bentuk aliran air yang melalui saluran atau lembah alami dengan bervariasi mulai kecil hingga besar. Jenis-jenis sungai adalah sebagai berikut :
1) Sungai hujan adalah sungai yang mendapatkan air dari air hujan. Sebagian besar sungai di Indonesia adalah sungai hujan.
2) Sungai gletser adalah sungai yang sumber mata airnya berasal dari pencairan salju. Sungai yang demikian terdapat di daerah kutub dan di daerah gunung bersalju dengan ketinggian sekitar 5.000 m.
3) Sungai campuran adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan pencairan salju.
Berdasarkan besar-kecilnya aliran, sungai dibedakan atas berikut ini :
a) Sungai permanen, yaitu sungai yang mengalir secara tetap sepanjang tahun.
b) Sungai periodik, yaitu sungai yang mengalir secara tidak tetap dan bergantung pada curah hujan.
Berdasarkan genetiknya, sungai dibedakan atas berikut.
c) Sungai konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya mengikuti lereng asli.
d) Sungai subsekuen, yaitu arah aliran anak sungai tegak lurus pada sungai konsekuen.
e) Sungai obsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya beriawanan dengan sungai konsekuen.
2) Rawa
Rawa merupakan daerah yang selalu tergenang air. Genangan ini bisa berasal dari air hujan, air sungai, maupun dari sumber mata air di dalam tanah. Keberadaan rawa sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan baku biogas dan barang kerajinan seperti anyaman tas dan sebagainya. Selain itu, rawa dapat digunakan sebagai lahan pertanian pasang surut perikanan darat dan dikembangkan sebagai daerah wisata.
3) Danau
Hampir sama dengan rawa, danau juga merupakan genangan. Namun, genangan ini terjadi karena adanya cekungan (basin) yang terisi air. Cekungan ini bisa terjadi karena beberapa sebab, misalnya karena adanya proses tektonik seperti patahan, yang membentuk danau tektonik seperti
Danau Singkarak di Sumatra. Proses vulkanik membentuk danau vulkanik seperti Danau Batur di Bali. Pelarutan batuan karst juga akan menghasilkan danau dolina. Mencairnya es akan membentuk danau glasial. Sementara itu, danau buatan manusia sering disebut waduk atau bendungan.
c. Air Tanah
Air tanah merupakan bagian dari air di bumi yang berasal dari air hujan. Air hujan yang jatuh di permukaan tanah meresap ke dalam tanah kemudian terkumpul pada suatu lapisan batuan yang tidak tembus atau kedap air (impermeable). Meskipun jumlahnya hanya 0,75% dari total air di Bumi, air tanah merupakan air tawar yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti memasak, mandi, dan mencuci. Jumlah air hujan yang meresap ke dalam tanah dan menjadi air tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jumlah hujan, intensitas curah hujan, pori-pori batuan (porositas), kekedapan batuan terhadap air (permeabilitas), kemiringan lereng, penutupan permukaan lahan, dan kelembapan udara.
d. Laut
1) Letak Laut
Berdasarkan letak pulau-pulau atau daratan, laut dapat dibedakan
menjadi sebagai berikut :
1) Laut tepi, letaknya di tepi benua dan terhalang dari lautan oleh pulau-pulau atau jazirah. Contohnya Laut Cina Selatan, letaknya terhalang oleh Kepulauan Indonesia dan Filipina dari Samudra Pasifik; Laut Jepang, letaknya terhalang oleh Kepulauan Jepang dan Samudra Pasifik; serta Laut Utara, letaknya terhalang oleh Kepulauan Inggris dan Samudra Atlantik.
2) Laut pertengahan, letaknya di antara dua benua dan mempunyai gugusan kepulauan serta kedalaman laut yang dalam. Contohnya Laut Banda, Laut Sulawesi, dan laut-laut yang berada di antara Asia, Australia, serta Kepulauan Indonesia, laut yang berada di antara Benua Eropa dan Afrika di Kepulauan Yunani.
3) Laut pedalaman, letaknya hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya Laut Hitam, Laut Baltik, Laut Kaspia, dan Laut Merah.
2) Zona Laut
Laut mempunyai kedalaman dasar yang berbeda-beda. Dasar laut membentuk lereng mulai garis pantai ke arah tengah laut. Kedalaman laut makin bertambah dengan makin jauh jaraknya dari daratan pantai. Berdasarkan zona kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa zona sebagai berikut :
Zona laut
1. Zona litoral atau zona pasang surut, merupakan wilayah laut yang berada di antara pasang naik dan pasang surut air laut. Zona ini sering disebut dengan daerah pantai.
2. Zona neritik, merupakan wilayah laut yang berada di antara garis pantai kedalaman 200 m. Pada zona ini sinar matahari masih dapat menembus ke dalam. Ikan dan sejenisnya serta tumbuhan laut banyak dijumpai pada zona ini.
3. Zona batial, merupakan wilayah laut yang berada pada kedalaman 200–2.500 m. Pada zona ini sinar matahari sudah tidak mampu menembus ke dalam sehingga organisme laut tidak sebanyak pada zona neritik. Zona batial biasanya merupakan lereng benua (continental slope) yang curam dan berbatasan dengan landas benua (continental shelf).
4. Zona abisal, merupakan wilayah laut yang mempunyai kedalaman lebih dari 2.500 m. Suhu pada wilayah ini sangat dingin. Hewan laut yang dapat hidup hanya terbatas dan tumbuhan laut sudah tidak ada.
3) Batas Landas Kontinen, Laut Teritorial, dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
a. Batas Landas Kontinen
Pada tahun 1973 pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia. Berdasarkan isi perjanjian di atas, wilayah laut Indonesia dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu laut teritorial (laut wilayah), laut Nusantara, andas kontinen, dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
b. Laut Teritorial
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Deklarasi Juanda pada tanggal 13 Desember 1957. Deklarasi ini menetapkan bahwa batas perairan laut wilayah Indonesia adalah 12 mil laut diukur dari garis pantai masing-masing pulau sampai titik terluar. Deklarasi ini juga melandasi lahirnya Wawasan Nusantara.
1) Laut Teritorial (Laut Wilayah)
Merupakan laut yang lebarnya 12 mil laut yang diukur sejajar dengan garis dasar atau pangkal. Garis dasar atau pangkal adalah garis yang dibentuk pada saat air laut surut pada pulau-pulau terluar dalam wilayah Indonesia. Negara Indonesia mempunyai kedaulatan penuh atas wilayah laut ini.
2) Laut Nusantara
Merupakan laut yang berada di antara pulau-pulau yang dibatasi oleh garis dasar/pangkal pulau yang bersangkutan. Kedaulatan atas wilayah laut ini berada sepenuhnya di tangan negara Indonesia.
3) Landas Kontinen
Merupakan bagian dasar laut paling tepi atau dekat kontinen/ benua dengan kedalaman laut sampai 200 m. Wilayah landas kontinen Indonesia berada di luar laut teritorial Indonesia. Pada wilayah ini eksplorasi dan eksploitasi laut masih dapat dimungkinkan
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) diumumkan pemerintah Indonesia pada tanggal 21 Maret 1980. Pengumuman ini berpengaruh terhadap wilayah Indonesia dan negara-negara lain. Wilayah laut Indonesia bertambah luas mencapai dua kali dari sebelumnya. Pihak asing dilarang mengambil kekayaan laut di wilayah ZEE. Penentuan batas wilayah laut dengan negara tetangga dilakukan dengan kesepakatan bersama.
Zona Ekonomi Ekslusif
ZEE merupakan wilayah laut yang lebarnya 200 mil laut. Indonesia mempunyai kepentingan atas ZEE antara lain sebagai berikut :
1. Hak berdaulat atas ZEE untuk eksplorasi, eksploitasi, pengelolaan, dan konservasi sumber daya alam.
2. Hak untuk melakukan penelitian, perlindungan, dan pelestarian lingkungan laut.
3. Pelayaran internasional bebas melalui wilayah ini. Negara lain bebas melakukan pemasangan berbagai sarana perhubungan laut.
Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang tepat !
1. Salah satu geosfer yang terdiri atas air dalam berbagai wujud disebut ….
a. Hidrosfer c. litosfer
b. Atmosfer d. biosfer
2. Lingkaran peredaran air di bumi yang mempunyai jumlah tetap dan senantiasa bergerak disebut ….
a. siklus hidrosfer
b. siklus hidrografi
c. siklus hidrologi
d. siklus hidrogen
3. Penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan dan akhirnya terjadilah hujan di kawasan laut disebut ….
a. siklus pendek
b. siklus sedang
c. siklus panjang
d. siklus tinggi
4. Penguapan air ke atmosfer melalui tumbuh tumbuhan merupakan bagian dari siklus hidrologi. Penguapan ini disebut ….
a. transpirasi
b. evaporasi
c. kondensasi
d. presipitasi
5. Sungai yang sumber mata airnya berasal dari pencairan salju disebut ….
a. sungai hujan
b. sungai dingin
c. sungai gletser
d. sungai campuran
6. Merupakan daerah yang selalu tergenang air, baik air tawar maupun air laut, becek dan berlumpur disebut ….
a. waduk
b. danau
c. dolina
d. rawa-rawa
7. Pelarutan batuan karst juga akan menghasilkan danau. Danau yang terdapat di daerah karst disebut ….
a. waduk
b. danau
c. dolina
d. rawa-rawa
8. Waduk merupakan salah satu tubuh perairan yang terbentuk karena . . . .
a. adanya gunung meletus
b. aktivitas manusia yang membuatnya
c. gempa bumi
d. air sungai yang meluap
9. Akuifer yang berada di antara dua lapisan batuan kedap air dan tertekan karena pengaruh gravitasi dapat membentuk sumur . . . .
a. bor
b. artesis
c. dalam
d. dangkal
10. Berikut ini yang termasuk laut tepi adalah Laut . . . .
a. Jawa
b. Banda
c. Merah
d. Cina Selatan
11. Berdasarkan zona kedalaman laut, lereng benua berada pada zona . . . .
a. batial
b. abisal
c. neritik
d. litoral
12. Zona neritik merupakan wilayah laut yang berada di antara garis pantai hingga kedalaman ….
a. 0 – 200 m.
b. 200 m
c. 200 – 2.500 m
d. 2.500 m lebih
13. Zona Ekonomi Eksklusif merupakan wilayah laut dengan . . . .
a. kedalaman laut sampai 200 m
b. lebar 12 mil
c. lebar 200 mil
d. kedalaman laut sampai 2.000 m
14. Dalam siklus hidrologi, air yang mengalir di bawah permukaan tanah menuju ke tubuh air (laut, danau, dan rawa) disebut . . . .
a. perkolasi
b. infiltrasi
c. presipitasi
d. kondensasi
15. Laut yang berada di antara pulau-pulau yang dibatasi oleh garis dasar/pangkal pulau yang bersangkutan disebut ….
a. laut pedalaman
b. laut nusantara
c. laut teritorial
d. batas landas kontinen
16. Untuk mendapatkan air sumur dalam jumlah yang banyak, penggalian sumur sedalam . . . .
a. di atas permukaan air tanah dangkal
b. di bawah permukaan air tanah dangkal
c. permukaan air tanah dangkal
d. lapisan batuan kedap air
17. Jika lahan di bagian hulu banyak pohon yang ditebangi dan tertutup semen, maka . . . .
a. air tanah semakin banyak
b. air permukaan semakin sedikit
c. mata air semakin banyak
d. volume air sungai semakin besar
18. Batas wilayah laut teritorial Indonesia adalah sebesar . . . laut.
a. 200 mil c. 12 mil
b. 200 km d. 12 km
19. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) diumumkan pemerintah Indonesia pada tanggal ….
a. 21 Maret 1980
b. 22 Maret 1980
c. 21 Maret 1981
d. 22 Maret 1981
20. Wilayah laut diluar radius 200 mil laut disebut ….
a. Laut nusantara
b. Laut teritorial
c. Laut pedalaman
d. Laut bebas
B. Isilah !
1. Berbagai wujud air di bumi termasuk lapisan ….
2. Penguapan pada benda-benda mati yang merupakan perubahan wujud dari cair menjadi gas disebut ….
3. Perubahan uap air menjadi titik-titik air hujan disebut ….
4. Sungai yang mengalir tetap sepanjang tahun disebut ….
5. Danau di daerah kapur disebut ….
6. Suatu wilayah yang selalu tergenang air sebagai akibat drainase jelek disebut ….
7. Kebanyakan rawa-rawa berada di daerah ….
8. Lapisan batuan kedap air disebut juga ….
9. Zona laut yang kedalamannya lebih dari 1000 meter disebut ….
10. Laut yang luasnya 12 mil dari garis pangkal didisebut ….
C. Jawablah pertanyaan dengan tepat!
1. Apakah yang dimaksud siklus hidrologi?
Jawab : ……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
2. Apakah perbedaan antara evaporasi dan transpirasi?
Jawab : ……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
3. Apa perbedaan antara air tanah dangkal dan air tanah dalam? Jelaskan!
Jawab : ……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses infiltrasi dan perkolasi!
Jawab : ……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
5. Apa yang dimaksud dengan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)?
Jawab : ……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………….

IPS
Gejala-gejala di Atmosfer Serta Dampaknya
bagi Kehidupan
Bumi sebagian besar (71%) tertutup oleh lapisan air yang disebut
dengan istilah Hidrosfer, berasal dari bahasa Yunani, hidroatau hydroyang berarti ‘air’ dan sferatau sfhaerayang
berarti ‘lapisan’, dan sebagian kecil lagi (29%) merupakan permukaan daratan. Menurut kamu, di manakah letak lapisan air terbesar di bumi ini? Apakah di bagian daratan atau di lautan?
1. Gejala-gejala Atmosfer
Bagaimanakah cuaca hari ini? Cerah, mendung, atau
hujankah? Biasanya cuaca dikatakan cerah jika penyinaran
matahari terhadap bumi tidak dihalangi oleh tebalnya awan.
Sebaliknya, jika pancaran sinar matahari ke bumi terhalang oleh
lapisan awan yang tebal, menyebabkan cuaca menjadi mendung.
a. Sifat Fisik Atmosfer
Atmosfer, merupakan lapisan udara yang menyelimuti bola bumi, berisi campuran unsur-unsur gas. Dalam keadaan udara kering komposisi unsur-unsur gas yang terdapat pada atmosfer terdiri atas unsur nitrogen (N2) 78%, oksigen (O2) 21%, carbon dioksida (CO2) 0,3%, argon (Ar) 1%, dan sisanya unsur gas lain seperti: ozon (O3), hidrogen (H), helium (He), neon (Ne), xenon (Xe),
krypton (Kr), radon (Rn), metana, dan ditambah unsur uap air
dalam jumlah yang berbeda-beda sesuai dengan ketinggian
tempat. Atmosfer diduga mempunyai ketebalan 1.000 km mulai dari batas permukaan bumi sampai batas jarak di atasnya. Sifat fisik lain dari atmosfer ini adalah dipengaruhi oleh gravitasi bumi.
Jadi, atmosfer pun ikut berputar bersama-sama bumi setiap hari
(rotasi) serta beredar mengililingi matahari setiap tahun (evolusi).
b. Manfaat Atmosfer bagi Kehidupan
Atmosfer memiliki peran yang sangat besar terhadap kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi. Unsur-unsur gas yang terdapat dalam atmosfer seperti gas oksigen (O2) dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan bernapas sebagian makhluk hidup, gas hidrogen (H2) dimanfaatkan untuk proses pembakaran, gas nitrogen (N2) dimanfaatkan untuk kesuburan tanaman.
Demikian juga lapisan Ozon (O3) yang terbentuk di atmosfer
dapat menyaring efek radiasi elektromagnetik yang berasal dari
pancaran sinar matahari dan benda-benda angkasa lainnya
yang sangat berbahaya bagi kelangsungan makhluk hidup di
muka bumi, contohnya seperti radiasi sinar ultra violet, infra
merah, dan sinar x.
c. Struktur Atmosfer
Batas dari setiap lapisan udara pada atmosfer sulit untuk
dipastikan dengan tepat karena gas memiliki sifat tidak
berwarna dan tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Namun,
dengan bantuan pemantauan alat bantu cuaca yang
berteknologi tinggi, seperti satelit cuaca, batas dan ketebalan
dari tiap bagian lapisan atmosfer dapat dilacak. Dari hasil penelitian tersebut, para ahli juga dapat menentukan ketinggian setiap bagian lapisan atmosfer dari bumi, walaupun sifat dari ketinggian tersebu selalu berubah-ubah tergantung kepada kondisi musim, letak lintang, dan waktu yang berlaku di berbagai tempat di muka bumi.
Bagian lapisan udara yang terdapat di atmosfer antara lain:
1) Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling ber-pengaruh terhadap kehidupan di muka bumi. Lapisan udara ini terletak di bagian paling bawah dari lapisan atmosfer yang langsung ber-singgungan dengan permukaan bumi. Ketebalan lapisan troposfer berbeda-beda di setiap tempat di
permukaan bumi. Hal ini bergantung pada faktor kondisi musim, letak lintang tempat, dan waktu yang berlaku di bumi.
Ciri-ciri sifat fisik dari lapisan troposfer, antara lain:
1) tempat kandungan massa udara atau unsur-unsur gas
terbesar yang berguna bagi makhluk hidup di bumi,
2) tempat terjadinya peristiwa-peristiwa cuaca, seperti perubahan suhu dan tekanan udara, angin, badai, embun hasil penguapan, pengawanan, pembentukan salju, hujan, dan petir,
3) tempat terjadinya penurunan suhu secara vertikal menurut
gradien termis, artinya pada lapisan ini setiap kenaikan 100
meter, maka suhu udara akan turun antara 0,5° Celcius
sampai 0,6° Celcius,
4) memiliki lapisan udara yang bergerak memutar, apa
maksudnya? tanyakanlah penjelasannya kepada gurumu?
5) berfungsi sebagai lapisan penghantar suara. Coba berikanlah
contohnya!
2) Stratosfer
Lapisan stratosfer terdapat di atas lapisan troposfer yang
dibatasi oleh lapisan tropopause antara keduanya. Lapisan
stratosfer mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
kelangsungan hidup semua makhluk hidup di permukaan bumi
karena pada lapisan ini ozon terbentuk dan berfungsi
menyerap sebagaian besar radiasi ultra violet, infra merah, dan
sinar x dari cahaya matahari sebelum menyentuh permukaan
bumi.
Ciri-ciri sifat fisik lapisan stratosfer, antara lain
1) mempunyai rata-rata ketinggian antara 11–48 km dari
permukaan laut,
2) pada lapisan paling bawah yang berbatasan dengan
tropopause, suhu udara lebih dingin dan mengandung butir-butir belerang (sulfat) yang berfungsi membantu pembentukan hujan pada lapisan troposfer,
3) secara keseluruhan pada lapisan ini tidak terdapat uap air,
debu, awan, hujan, petir dan angin kencang.
3) Mesosfer
Lapisan mesosfer adalah lapisan yang terletak di atas lapisan
stratosfer yang dibatasi oleh lapisan yang disebut stratopause
dengan ketinggian antara 48 – 80 km dari atas permukaan laut.
Pada lapisan mesosfer juga terjadi pemantulan kembali
gelombang-gelombang radio ke bumi. Sifat fisik lapisan atmosfer adalah kepadatan unsur-unsur gasnya berkurang, sedangkan kondisi temperaturnya menurun dengan bertambah ketinggian, sehingga pada bagian paling atas dari lapisan mesosfer ini, diperkirakan suhunya mencapai –10° C.
4) Termosfer
Lapisan termosfer adalah lapisan yang terletak di atas
lapisan mesosfer pada ketinggian antara 80 – 482 km di atas
permukaan laut. Antara lapisan termosfer dan lapisan mesosfer yang terletak di bawahnya dibatasi oleh lapisan yang disebut
mesopouse. Pada lapisan termosfer terdapat dua lapisan yang
memegang peranan penting dalam hubungan radio, yaitu
lapisan E atau disebut lapisan Kennely-Heaviside dan lapisan F
atau lapisan Appleton. Kedua lapisan ini berfungsi sebagai
penangkap dan pemantul berbagai gelombang radio yang
dipancarkan dari bumi dan dipantulkan kembali ke bumi,
sehingga berbagai siaran radio dari pemancar yang jauh
letaknya dapat didengarkan pada radio kita di rumah.
Ciri khas dari lapisan termosfer, yaitu memiliki temperatur
yang sangat tinggi (termo artinya panas, dan sfer artinya
lapisan). Pada ketinggian 480 km dari permukaan laut, kondisi
temperatur lapisan termosfer mencapai 1.232° C.
5) Lapisan Eksosfer
Bagian lapisan terakhir dari atmosfer bumi adalah lapisan
eksosfer atau lapisan disipasisfer, lapisan ini merupakan bagian
dari lapisan atmosfer bumi terluar, terletak pada ketinggian
antara 482 - 1.000 km di atas permukaan laut.
Ciri fisik lapisan eksosfer, yaitu komposisi udaranya
didominasi oleh butir-butir gas hidrogen (H2) yang sangat tipis,
tetapi masih mampu menghancurkan berbagai benda angkasa
luar yang mencoba masuk dan melewatinya walaupun dalam
skala kecil (ingat proses gesekan). Karena komposisi gas pada
lapisan ini sangat sedikit mengakibatkan antara satu partikel
gas dengan partikel gas lainnya jarang bersinggungan. Maka
dapat kita simpulkan bahwa kondisi suhu pada lapisan ini
sangatlah dingin. Karena pengaruh gravitasi bumi pada lapisan eksosfer hampir tidak terasa, terutama pada bagian lapisan paling
atas (magnetopouse), maka butir-butir gas yang ada pada
lapisan ini dapat dengan mudah meloloskan diri ke ruang
angkasa luar.
2 Cuaca dan Iklim
a. Cuaca
Cuaca adalah rata-rata keadaan atmosfer pada waktu
tertentu yang relatif singkat dan meliputi wilayah sempit.
Adapun keadaan atmosfer ditandai dengan adanya proses dan
perubahan yang terjadi pada gejala-gejala atmosfer, seperti suhu, tekanan, dan kelembapan udara, curah hujan, tingkat
keawanan, kecepatan, dan arah angin.
b. Iklim
Apa yang dimaksud dengan iklim? Iklim menurut Glenn
T. Trewartaadalah susunan atau keadaan umum kondisi
cuaca. Dengan kata lain, iklim merupakan kelanjutan daripada
hasil pencatatan keadaan cuaca dari hari ke hari dalam waktu
yang lama, biasanya dalam waktu 26 tahun.
Dalam menentukan klasifikasi iklim di permukaan bumi,
para ahli ada yang mendasarkannya pada garis lintang, suhu
dan curah hujan, perbandingan rata-rata bulan basah dan bulan
kering, dan berdasarkan ketinggian tempat. Perubahan iklim
berlangsung dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah yang
luas. Jadi, perbedaan antara cuaca dan iklim hanya terletak
pada waktu dan cakupan luas wilayahnya. Sedangkan unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklimnya sama, yaitu unsur suhu, tekanan, kelembaban, angin, curah hujan, dan awan.
3. Suhu Udara
Perbedaan suhu udara yang diterima oleh setiap tempat di
permukaan bumi, dipengaruhi faktor berikut.
a. Lamanya Penyinaran Matahari Semakin lama matahari memberikan sinarnya pada suatu tempat di permukaan bumi, makin banyak panas yang diterima, dan suhunya semakin tinggi. Wilayah yang beriklim tropis memiliki suhu udara paling tinggi dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya di permukaan bumi, karena wilayah ini mendapat penyinaran matahari sepanjang tahun.
b. Ketinggian Tempat
Semakin tinggi suatu tempat di permukaan bumi, suhunya semakin dingin. Penurunan suhu ini diperkirakan sebesar 0,5 – 0,6°C setiap kenaikan tempat 100 meter. Hubungan perbandingan antara kenaikan dan penurunan suhu dengan ketinggian tempat, disebut sebagai gejala gradien ketinggian. Untuk dapat mengetahui suhu udara di suatu tempat, maka kita harus tahu dulu suhu rata-rata dan ketinggian tempat-nya.
c. Letak Lintang Tempat
Sudut datang pancaran sinar matahari dapat mem-pengaruhi tingkat pemanasan permukaan bumi. Semakin tegak
cahaya matahari datang di suatu daerah, semakin besar pula
efek panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi di
daerah itu, sehingga menyebabkan kondisi suhunya semakin
tinggi.
Daerah di permukaan bumi yang menerima pemanasan
sinar matahari secara tegak, yaitu dengan sudut datang 90°,
adalah daerah-daerah yang terletak di lintang tinggi. Daerah-daerah yang termasuk lintang tinggi, yaitu tempat-tempat yang
terletak di sekitar wilayah khatulistiwa
d. Derajat Keawanan
Awan mempunyai fungsi mengurangi radiasi dari matahari ke bumi dan mengurangi panas yang berasal dari bumi ke atmosfer. Awan mempunyai efek seperti rumah kaca (green house effect). Artinya, awan dapat menahan panas yang dipancarkan bumi. Oleh
karena itu, daerah yang selalu berawan, suhunya rendah.
Sebaliknya, daerah yang selalu cerah, suhunya tinggi.
e. Bentuk Permukaan Bumi
Bentuk-bentuk muka bumi memiliki sifat yang berbeda-beda
dalam menerima panas sinar matahari. Sifat permukaan bumi
daratan lebih cepat menerima panas dan memancarkan kembali
panas itu dengan cepat, jika dibandingkan dengan permukaan
laut. Oleh karena itu, daerah yang terletak di pedalaman yang
jauh dari pengaruh angin laut (gurun pasir) pada siang hari
suhunya sangat tinggi.
f. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara pada suatu titik daerah di permukaan bumi. Mengapa udara memberikan tekanan kepada permukaan bumi? Karena udara tersebut memiliki
massa dan menempati ruang. Besarnya tekanan udara dapat diukur dengan menggunakan barometer. Barometer ini ada yang menggunakan zat cair, disebut barometer air raksa, dan ada pula yang tanpa zat cair, disebut barometer aneroid. Tekanan udara sangat dipengaruhi oleh kondisi suhunya. Bila kondisi
suhunya rendah, maka tekanan udaranya tinggi. Sebaliknya, bila
suhunya tinggi, kondisi tekanan udaranya rendah. Naik turunnya
tekanan udara akan tergambar pada barometer dalam bentuk
barogram. Satuan yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah bar, dimana 1 bar =1000 milibar (mb) atau setara dengan satu atmosfer (1 atm =1013 mb).
g. Kelembapan Udara
Kelembapan udara, adalah banyaknya kandungan uap air
yang terdapat dalam udara. Kelembapan udara sering disebut
juga dengan istilah kelengasan udara atau kebasahan udara.
Udara dikatakan lembap jika kandungan uap airnya banyak,
dan sebaliknya, udara dikatakan kurang lembap jika kandungan
airnya kurang. Kelembapan udara dapat diukur dengan
menggunakan alat higrometer atau higrograf.
Untuk menyatakan kelembapan udara, dapat digunakan
dua cara, yaitu kelembapan udara mutlak atau absolut dan
kelembapan udara nisbi atau relatif.
1) Kelembapan Mutlak atau absolut, yaitu angka yang
menunjukkan perbandingan berat uap air dalam tiap volume udara. Berat uap air dinyatakan dalam gram dan volumenya dinyatakan dalam liter atau m3, sehingga satuannya dinyatakan dalam gram/liter atau gram/m 3. Jadi, jika dalam satu m3
udara terdapat 25 gram uap air, artinya kelembapan mutlaknya
adalah 25 gram/m 3 . Daerah yang mempunyai kelembapan mutlak
tertinggi terletak di sekitar pantai yang berdekatan dengan lautan.
Kelembapan mutlak terendah di wilayah gurun pasir.
2) Kelembapan nisbi atau relatif, yaitu
angka yang menunjukkan per-bandingan antara banyaknya uap
air yang benar-benar terdapat dalam udara dengan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut pada suhu yang sama. Kelembapan ini dinyatakan dalam persen (%)
h. Angin
Pergerakan angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan
udara. Perbedaan tekanan udara terjadi karena adanya
perbedaan suhu udara sebagai akibat dari perbedaan
pemanasan matahari di permukaan bumi. Semakin besar
perbedaan tekanan udaranya, makin besar pula anginnya.
Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan
anemometer. Sedangkan untuk melihat arah angin, dapat
menggunakan sisip angin atau windsock. Pemberian nama-nama angin, biasanya menurut asal datangnya, seperti angin barat, yaitu angin yang berasal dari arah barat menuju ke timur.
i. Hujan
Hujan merupakan salah satu unsur pembentuk cuaca dan
iklim yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Hujan terjadi
akibat adanya penguapan, yang kemudian terjadi pengembunan
dan membentuk kumpulan titik-titik air di udara (awan). Setelah
kandungan titik-titik air di awan tadi makin banyak dan semakin
berat, maka turunlah hujan. Besarnya curah hujan dapat diukur
dengan menggunakan rain gage, ombrometer atau ombrograf.
Berdasarkan cara terjadinya, hujan dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu:
1) Hujan Zenithal
Hujan zenithal adalah hujan yang terjadi akibat naiknya
massa udara secara vertikal (massa udara bergerak secara
konveksi). Sebagaimana diketahui, semakin tinggi suatu tempat
suhunya makin dingin, sehingga pada ketinggian tertentu
terbentuklah awan dan menurunkan hujan zenithal. Oleh
karena awan terbentuk akibat gerakan udara secara konveksi,
maka hujan ini disebut juga hujan konveksi.
2) Hujan Orografis
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi di daerah
pegunungan. Akibat gerakan udara secara horizontal terhalang
oleh adanya pegunungan, menyebabkan massa udara ini
dipaksa naik lereng pegunungan. Semakin tinggi pegunungan
tersebut, makin rendah pula suhunya, sehingga terbentuklah
awan dan menurunkan hujan di lereng pegunungan tersebut.
3) Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front.
Daerah front merupakan daerah tempat pertemuan massa
udara panas dengan massa udara dingin. Pertemuan kedua
massa udara tersebut menyebabkan terjadinya kondensasi
sehingga terbentuk awan yang menurunkan hujan frontal.
j. Awan
Awan merupakan fenomena yang sering kita lihat sebelum terjadinya hujan. Awan yang tebal dan hitam menunjukkan dalam waktu yang tidak lama lagi hujan akan turun. Awan terdiri atas kumpulan titik-titik air dalam udara akibat adanya pengembunan (kondensasi). Pada awan terdapat muatan listrik bertegangan tinggi. Jika terjadi pertemuan dua muatan listrik yang berlawan kutub, akan terjadi sebuah kilatan di angkasa (kilat) yang disertai dengan suara menggelegaar (guntur/petir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar