Rabu, 10 Juni 2015

PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA MASA HINDU – BUDDHA DI INDONESIA



PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DAN BUDDHA

1. Agama dan Kebudayaan Hindu di India
India sebagai anak benua di Asia memiliki peradaban yang sangat tua. Semula India dihuni oleh bangsa Dravida. Bangsa Dravida memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi, dengan bukti reruntuhan kota Harrapa dan Mohenjo Daro yang sudah tertata.
Sisa Kota Harrapa
Sisa Kota Harrapa
Hasil kebudayaan Dravida
Hasil kebudayaan Dravida
Dalam perkembangan selanjutnya hadir di India penduduk yang berasal dari Asia Tengah yang kemudian dikenal bangsa Arya sekitar tahun 1500 SM. memasuki lembah sungai Indus di India. Bangsa Arya berhasil mendesak bangsa Dravida, serta membawa perubahan yang sangat besar dalam tata kehidupan masyarakat di India. Bangsa Arya memasuki lembah Indus secara bergelombang, bergerak dan menyebar ke arah tenggara dan memasuki daerah lembah sungai Gangga dan Yamuna.Di Punjab, (daerah lembah sungai Indus) Bangsa Arya dapat mempertahankan kemurnian keturunannya. Sedangkan yang berada di lembah Gangga dan Yamuna berintegrasidengan bangsa Dravida yang merupakan penduduk asli. Terjadilah percampuran perkawinan di antara bangsa Arya dan Dravida. Proses integrasi antara dengan penduduk aslidi India termasuk juga antara agama atau kepercayaannya bercampur pula. Akhirnya lahirlah agama dan kebudayaan Hindu. Jadi dapat dijelaskan bahwa agama Hindu merupakan sinkretisme (percampuran) antara kepercayaan bangsa Arya dengan kepercayaan bangsa Dravida. Sumber ajaran agama Hindu terdapat pada kitab suci Weda, Brahmana dan Upanisad.
Sisa kota Harrapa
Sisa kota Harrapa

Kitab Weda ini dituliskan dalam empat bagian, yaitu :

a.    Reg-Weda, berisi puji-pujian terhadap dewa.
b.    Sama-Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci yang slokanya diambil dari Reg Weda
c.    Yayur-Weda, berisi penjelasan tentang sloka-sloka yang diambil dari Reg-Weda.
d.   Atharwa-Weda, berisi doa-doa untuk pengobatan (mantra-mantra).
Rig Weda
Rig Weda
Dewa-dewa utama yang dipuja dalam agama Hindu adalah Trimurti (kesatuan dari tiga dewa) .
Tiga berbadan satu atau satu berbadan tiga yaitu:
a. Dewa Brahma, tugas menciptakan alam semesta
b. Dewa Wisnu, dewa pemeliharaan alam semesta
c. Dewa Syiwa, dewa yang menguasai kematian atau pelebur.
Tri Murti
Tri Murti
Corak kehidupan masyarakat Hindu dibedakan atas empat kasta atau kelas yaitu dari kasta yang paling tinggi sampai kasta yang rendah, sebagai berikut :
•    Kasta Brahmana : terdiri atas para pemimpin agamaatau pendeta
•    Kasta Ksatria : terdiri atas para bangsawan, rajadan keturunannya serta prajurit pemerintahan.
•    Kasta Waisya : terdiri atas para pengusaha dan pedagang.
•    Kasta Sudra : terdiri atas para petani, pekerja kasar.
Sistem Kasta
Sistem Kasta
Masih terdapat kelompok yang paling rendah, yakni Paria yang terdiri atas orang-orang gelandangan, yang bertugas memukul “bedug” di kuil (bedug yang terbuat dari kulit lembu sehingga mereka dianggap sebagai kelompok yang hina atau orang yang haram untuk disentuh).
2. Agama Budha di India.
Munculnya agama Budha di India, dipelopori oleh SidhartaGautama. Yang lahir pada tahun 563 SM, beliau putra dari Raja Sudodana dari kerajaan Kosala di Kapilawastu. Mereka berasal dari suku Suku Sakya, termasuk kasta Ksatria. Ibunya bernama Maya. Sidharta diramal oleh seorang Brahmana,bahwa kelak akan menjadi pendeta besar dan termasyhur.Ramalan ini membuat cemas keluarga istana, sebab ayahnya berharap agar Sidharta kelak menjadi raja.
Sidharta sejak kecil dididik dalam kemewahan istana, tidak diperbolehkan melihat hal-hal yang tidak menyenangkan. Pada suatu hari tanpa sepengetahuan keluarga istana, Sidharta berjalan-jalan keluar istana dan melihat kenyataan hidup manusia. Anak-anak sakit, orang tua yang sakit dan meninggal dunia. Hal ini menjadikan kecemasan Sidharta, apakah semua orang mengalami seperti ini? Jadi hidup adalah penderitaan.Sidharta bertekad untuk menjadi pertapa agar menemukan jawaban dari segala sesuatunya. Pergi meninggalkan istana untuk mencari kebahagiaan batinnya, menuju ke tengah hutan di Bodh Gaya. Ia bertapa di bawah pohon dan mendapatkan bodhi, yaitu semacam penerangan atau kesadaran yang sempurna. Pohon itu dikenal sebagai pohon Bodhi.
Siddarta bertapa di bawah pohon Bodh Gaya
Siddarta bertapa di bawah pohon Bodh Gaya
Sejak peristiwa pada tahun 531 SM itu, dalam usianya 35 tahun Sidharta Gautama dikenal sebagai Sang Budha (artinya yang disinari).Dalam ajaran Budha manusia akan lahir berkali-kali(reinkarnasi), hidup adalah samsara. Samsara disebabkan karena adanya hasrat atau nafsu akan kehidupan.
Sang Buddha
Sang Buddha
Penderitaan dapat dihentikan dengan cara menindas nafsu melalui delapan jalan (astavidha) yaitu :
a. Mempunyai pemandangan (ajaran) yang benar.
b. Mempunyai niat atau sikap yang benar.
c. Berbicara yang benar.
d. Berbuat atau bertingkah laku yang benar.
e. Mempunyai penghidupan yang benar.
f. Berusaha yang benar.
g. Memperhatikan hal-hal yang benar dan
h. Bersemedi yang benar.
Kitab suci agama Budha disebut Tripitaka (tigakeranjang), yang terdiri atas : Winayapitaka, Sutrantapitaka dan Abdidarmapitaka. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Pali. Agama Budha mencapai puncak kejayaannya pada jaman kekuasaan Raja Ashoka (273 –232 SM), di mana agama Budha ditetapkan sebagai agama resmi negara. Dalam perkembangannya agama Budha pecah menjadi dua aliran, yaitu :
a.    Buddha Mahayana (kendaraan besar), artinya jika seorang telah dapat mencapai nirwana, hendaklah memikirkan oranglain yang masih dalam kegelapan (bersifat terbuka).
b.    Buddha Therawadha atau Buddha Hinayana (kendaraan kecil),artinya yang penting bagaimana setiap individu dapat mencapai nirwana bagi diri sendiri (bersifat tertutup).
Para pengikut Buddha juga memiliki tempat-tempat yangmereka sucikan. Tempat-tempat itu berkaitan dengan sejarah kelahiran dan perkembangan agama Budha. Tempat-tempat suci agama Budha sebagai berikut :
a.    Taman Lumbini di Kapilawastu, tempat kelahiran SangBudha. Sang Budha Lahir pada tahun 563 SM.
b.    Bodh-Gaya, tempat Sang Budha mendapat penerangan,kesadaran tinggi atau bodhi.
c.    Sarnath di dekat -Benares, tempat Sang Buddha pertama kali memberikan kotbah ajarannya.
d.    Kusinagara, tempat Sang Budha wafat pada tahun 482SM.
Umat Budha merayakan Hari Raya Triwaisak, yang merupakan peringatan kelahiran, menerima Buddhi dan wafatnya Sang Buddha, pada waktu yang bersamaan dengan saat bulan purnama pada bulan Mei. Di Indonesia, biasanya perayaan Waisak dipusatkan di Candi Borobudur.
Perayaan Tri Suci Waisak
Perayaan Tri Suci Waisak
Waisak di Borobudur
Waisak di Borobudur

B. PROSES MASUKNYA PENGARUH HINDU BUDHA DI INDONESIA

Pengaruh India sudah lama masuk ke Indonesia, proses masuk dan berkembangnya pengaruh India di Indonesia disebut penghinduan atau Hinduisasi. Berkaitan dengan proses penyebaran Hindu-Budha ada beberapa teori.
a.    Teori Waisya, bahwa pembawa dan penyebar Hinduisme ke Indonesia adalah para pedagang.
b.    Teori Brahmana, para Brahmana menguasai seluk beluk keagamaan, maka merekalah yang menyebrkan agama Hindu ke Indonesia.
c.    Teori Ksatria, teori ini mengatakan bahwa para ksatria Indiatelah mendirikan koloni di Indonesia maupun di Asia Tenggara.Para ksatria melakukan penaklukan sambil menyebarkan Hinduisme.
d.    Teori Arus Balik orang Indonesia setelah belajar di India kemudian pulang ke Indonesia dengan menyebarkan agama dan budaya India.
Berbagai teori pernah dicoba untuk dikaitkan dengan perkembangan Hindu-Budha di Asia Tenggara khususnya Indoinesia. Berdasarkan fakta sejarah, teori waisya (para pedagang)tentu tidak menguasai upacara secara Hindu. Pada prasasti Kutai jelas disebutkan adanya upacara yang dipimpin para brahmana dengan kurban. Teori Kesatria juga tidak ada bukti sejarah kalau terjadi ekspansi tentara Indie ke Indonsia. Kemungkinan yang terjadi adalah peran kaum brahmana (teori brahmana) dan juga teori arus balik. Karena setelah belajar ke India, orang-orangIndonesia menyebarkan agama dan kebudayaannya setelah kembali ke Indonesia
Dari teori-teori tersebut nampaknya yang mendekati kebenaran adalah teori Brahmana. Hal ini karena berdasarkan peninggalan sejarah yang dituliskan dalam Yupa Kutai Kalimantan Timur  ternyata penyebaran itu melaui sistem upacara keagamaan yang kemampuan itu dimiliki oleh para Brahmana.
Kedatangan Hinduisme ternyata dengan unsur-unsur kebudayannya. Unsur-unsur kebudayaan India berpengaruh kuat terhadap budaya Indonesia. Tetapi unsur-unsur asli kebudayaan“Indonesia” tidak lebur, dan tidak kehilangan kepribadian Indonesia. Terjadilah akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia, sehingga lahir budaya Indonesia yang baru.

Perkembangan dan Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia

A. Perkembangan Agama Hindu, Budah di Indonesia
1. Pengaruh Hindu dan budha di Indonesia
Berdasarkan ditemukannya bukti tulisan yang berhuruf pallawa dan Bahasa Sanseketa di kerajaan Kuta dan Tarumanegara menujukkan pengaruh Hindu budha dan india yang sangat kuat dalam perkembangan sejarah inonesia. tulisan tulisan tersebut mengubah bangsa indonesia memasuki babakan baru jaman sejarah, terutama dengan ditemukannya prasasti tujuh yupa di kalimatan timur.
2. Masuknya Budaya Hindu Budha
Proses masuknya dan berkembangnya agama hindu dan budha ini melalui jalur perdagangan India, cina, indonesia. pembawa agama agama Budha melalui misi penyiaran yang disebut Dharma Dhuta. sedangkan pembawa agama Hindu ke indonesia antara lain golongan ksatria, Brahmana, sudra dan waisya.
B.Kehidupan Sosial Politik Ekonomi dan Kebudayaan di Indonesia pada Masa Kerajaan Hindu-Budah
1. Kerajaan Kutai
Kerjaan ini terletak di kalimatan timur dan tertua di indonesia. peninggalan bersejarah yang di temukan adalah tujuh Buah Prasati yang di pahatkan di atas tiang bantu disebut YUPA. Prasasti ini berhuruf pallawa dan berangka tahun 400M. Raja yang pernah memerintah kerajaan kutai adalah kudungga, Aswawarman, Mulawarman. dengan ditemukannya prasasti tersebut bangsa indonesia memasuki babkan baru zaman sejarah.
2. Kerajaan Taruma Negara ( abad 5 M)
Kerajaan ini letaknya di sekitar Bogor, Jawa Barat. prasasti yang ditemukan semua berhuruf pallawa dan berbahasa Sanseketa yaitu:
– prasasti tugu
– prasasti lebak
– prasasti pasir awi
– prasasti jambu
– prasasti muara ciaruten
– prasasti kebon kopi
dari prasati di atas di katakan bhwa raja yang memerintah kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman, seorang raja yang bijaksana dan sangat memperhatikan kemakmuran rakyatnya. sumber bukti lainnya adalah kerajaan ini adalah berita dari seorang pendeta budha dan cina yang bernama fa hien.
3. Kerajaan Melayu
Mengenai kerajaan ini diperkirakan sekitar daerah jambi seorang raja yang sering disebut adalah adityawarman. sementaramenurut berita cina, pendeta I-Tsing setelah belajar di Sriwijaya kemudian ia pergi ke Moloyu.
4. Kerjaan Sriwijaya (7 M)
kerajaan sriwijaya ini terletak di palembang, sumatra selatan. bukti adanya kerajaan ini dengan ditemukannya prasasti-prasasti yang berhuruf pallawa, yaitu : prasasti Talang Tuo, prasasti Kota Kapur, prasasti Karang berahi, prasasti Kedukan Bukti dan prasasti Telaga Batu. dari prasasti proses tersebut diketahui bahwa kerajaan sriwijaya beragam budha dan merupakan kerajaan yang besar dan makmur dengan ouncak kejayaan pada masa raja balaputradewa.
5. Kerajaan Majapahit
terletak di desa Tarik Mojokerto, Jawa Timur. Pendiri kerajaan ini yaitu raden wijaya. pada masa pemerintahan tri buwana tungga dewi diangkat seorang maha patih bernama Gajah Mada. penganti pemeritahani ini adalah raja hayam wuruk yang dibantu oleh patih gajah mada dengan sumpah palapa dan berhasil menyatukan nusantara di bawah kerajaan majapahit.
kerutuhan kerajaan majapahit anatara lain :
– adanya perkembangkan islam dari kerajaan demak
– banyak daerah kekuasaannya melepaskan diri
– lemahnya raja-raja pengganti hayam wuruk
– mundurnya perekonmian akibat perang saudara
– adanya perang paregreg / perang saudara
6. Kerjaan Bali
Dalam prasasti sanur yang berangka 914 M, diceritakan bahwa raja yang memerintah merupakan raja sri baduga maharaja terjadi peristiwa perang Bubat antara majapahit dengan pajajaran.
7. kerajaan Kediri (abad 12 M)
Berdiri di daerah daha, kediri, jawa timur. raja yang terkenal raja jayabaya. sedangkan menurut sumber dari cina bahwa kerajaan kediri merupakan kerajaan yang aman, tentram dam makmur.
8. Kerajaan Medang (abad 10 M)
terletak di sekitar sungai Brantas dekat kota jombang, jawa timur. kerajaan ini merupakan pindahan dari kerajaan matram kuno yang mengalami kehancuran. pendiri kerajaan ini adalah mpu sindok yang menamakan dirinya dinasti isyana.
9. Kerajaan Singosari (abad 13)
Muncul setelah adanya perang ganter 1222 M. dalam perang ini akhirnya raja kertajaya yang otoriter dari kerajaan kediri kalah melawan para brahmana yang dibantu oleh ken arok. kerajaan kediri kalah dan berdirilah kerajaan singosari dengan raja ken arok adan bergelar kertarejasa.
10. Kerajaan Mataram Kuno/Hindu (abad 8 M)
letak kerajaan ini dekat magelang, jawa tengah. hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti canggal, yang menceritakan bahwa kerajaan ini pernah di perintah oleh dinasti sanjaya dan dinasti syailendra.
11. Kerajaan Sunda
letak kerajaan di pakuan pajajaran kemudian pindah ke kawali. pada masa pemerintahan raja sri baduga maharaja terjadi peristiwa perang bubaat antara majapahit dengan pajajaran.
C. Peningkatan Kebudayaan Terpenting
kebudayaan terpenting peninggalan Hindu-Budah meliputi :
1. Bangunan Candi
a. Jenis Candi di Indonesia, Yaitu Candi Hindu dan Budha
b. Fungsi Candi, yaitu dalam agama Hindu berfungsi sebagai tempat pemakaman dan fungsi menurut agama Budha sebagai tempat upacara keagamaan
c. Kelompok candi berdasarkan langgamnya, yaitu :
– Candi Jawa Tengah bagian utara
– Candi Jawa Tengah bagian selatan
– Candi Jawa Timur
perbedaan bangunan candi Jawa Tengah dan Jawa Timur antara lain :
Candi jawa barat :
– Bangunan Candi terbuat dari batu bara
– Relief candi simbolis
– Atap candi seperti pohon cemara
– Arah candi menghadap ke barat
– Bentuk candi ramping dan tinggi
– Induk candi menjorok ke belakang
candi Jiwa Tengah :
– Bangunan candi terbuat dari batu andesit (batu kali)
– Relief candi realis
– Atap candi berundak-undak
– Arah candi menghadap ke timur
– Bentuk candi tambun
– Induk candi tepat di tengah
2. Patung Dewa
Dalam kebudayaan Hindu-Budha biasanya dewa diwujudkan dalam bentuk patung
3. Sastra
Hasil peninggalan bidang sastra antara lain Ramayana, Mahabarata, Barata Yuda dll.
4. Seni Ukir
Hasil pahatan dan ukiran nampak indah dan mengangumkan pada relief-relief bangunan candi.
5. Barang-barang logam
Barang atau benda yang terbuat dari logam dan perunggu yang indah di antaranya, arca, lampu gantung, genta, mangkok, jambangan dan tempat dupa untuk upacara agama. dan masih banyak lagi peninggalan yang berupa seni lainya.
D. Runtuhnya Kebudayaan Hinduh-Budah di Inonesia
Penyebab runtuhnya kerajaan yang bercorak Hindu-Budah antara lain :
a. Adanya perang Paragrag di Majapahit
b. Banyak daerah kekuasaan yang melepaskan diri kerajaan sriwijaya maupun Majapahit
c. Berkembangnya syiar agama Islam yang berhasil menarik simpati masyarakat
d. Kerajaan Islam Demak berkembang pesat, sementara Sumatra juga berkembang pesat kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar