Rabu, 10 Juni 2015

Kondisi Geografis dan Penduduk



A.  Kondisi Geografis Indonesia
1.   Letak Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai letak strategis. Ini bisa kita ketahui dengan mempelajari letak Indonesia dari sudut letak geografis dan astronomisnya.
a.   Letak Geografis
1.   Indonesia terletak di antara dua benua yakni Asia dan Australia, sehingga di Indonesia terjadi dua musim, kemarau dan penghujan. Selain itu, dengan berada di antara perbatasan dua benua, menyebabkan Indonesia mempunyai koleksi flora dan fauna yang bersifat Asiatis, peralihan dan Australis.
2.   Indonesia terletak di antara dua samudera, yaitu Hindia dan Pasifik.
3.  Indonesia terletak di jalur lalu lintas dunia, baik jalur pelayaran maupun penerbangan. Jalur pelayaran merupakan jalur lalu lintas perdagangan dunia.
b.   Letak Astronomis
Letak astronomis Indonesia di antara 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT.
-     Dilihat dari garis lintangnya, kondisi geografis Indonesia antara lain :
1.   Wilayah Indonesia sebagian besar terletak di bagian selatan bumi.
2.   Indoneisa dilewati garis equator.
3.   Indonesia memiliki iklim tropis.
-     Sedangkan kondisi Indonesia dilihat dari garis bujurnya antara lain :
1.   Indonesia terletak di belahan bumi timur.
2.  Karena panjang garis bujur Indonesia 46°, maka Indonesia terbagi menjadi 3 wilayah waktu, yaitu WIB, WITA, WIT. Hal ini berdasarkan kesepakatan internasional bahwa tiap 15° terjadi selisih waktu 1 jam.
2.   Luas dan Batas Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan ± 17.500 pulau, yang membentang dari barat ke timur sepanjang ± 5.110 km dan dari utara ke selatan sejauh ± 1.886 km. Sedangkan garis pantai Indonesia mempunyai panjang 81.497 km yang setar dengan dua kali keliling bumi di garis khatulistiwa.
Luas seluruh wilayah Indonesia adalah ± 5.193.252 km2. Di mana luas lautnya mencapai ± 3.288.683 km2, sedang luas daratannya ± 1.904.569 km2, jadi jika dibandingkan antara laut dan daratnya adalah 3 : 2. Kemudian, jika wilayah laut yang menjadi Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dimasukkan, luas perairan lautnya mencapai 7,9 juta km2 atau mencapai 83% dari luas Indonesia. Sedangkan luas daratan Indonesia sekitar 1.922.570 km2.
Batas wilayah Indonesia:
-    Sebelah utara berbatasan dengan Laut Andaman, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Samudra Pasifik, serta berbatasan darat dengan Malaysia Timur di Kalimantan.
-     Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, Timor Leste, Laut Timor, dan Laut Arafuru.
-     Sebelah timur berbatasan dengan negara Papua Nuginie dan Samudra Pasifik.
-     Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia.
3.   Bentang Alam, Flora dan Fauna Indonesia
Indonesia dilihat dari letak geologisnya merupakan negara pegunungan, yang terletak di pertemuan Pegunungan Sirkum Mediterania dan Pegunungan Muda Sirkum Pasifik.Hal ini menyebabkan banyaknya gunung berapi dan juga pusat gempa di Indonesia. Akibat dari banyaknya aktivitas vulkanisme tersebut, maka di Indonesia banyak ditemukan sumber daya bahan galian, seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, timahdan lain-lain yang bisa sangat bermanfaat secara ekonomi.
 Barisan pegunungan Sirkum Mediterania membentang dari pegunungan di Asia Selatan ke Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Maluku. Sedang barisan pegunungan Sirkum Pasifik membentang melalui Jepang, Taiwan, dan Filipina. Dari Filipina, rangkaian pegunungan tersebut ada yang bersambung ke Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Barisan pegunungan Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik bertemu di daerah Maluku, tepatnya di Laut Banda (Indonesia).
Selain itu Indonesia terbagi ke dalam tiga daerah, yaitu daerah Dangkalan Sunda, Dangkalan Laut Dalam dan Dangkalan Sahul
a.  Dangkalan Sunda meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil diseputarnya. Sedang untuk perairannya terdiri dari Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa.
b.  Dangkalan Laut Dalam meliputi Sulawesi dan pulau-pulau disekitarnya, sedang perairannya meliputi Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Flores, Selat Bali dan Laut Banda.
c. Dangkalan Sahul meliputi Kep. Aru, Pulau Irian, dan pulau-pulau disekitarnya, sedang perairannya yaitu Laut Arafuru.
Dengan terbaginya wilayah tersebut menyebabkan jenis flora dan fauna terbagi menjadi 3 macam tipe, yaitu: tipe Asiatis, tipe peralihan dan tipe Australiatis.
a.  Flora, jenis flora di Indonesia sangat tergantung curah hujan di daerah tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai jenis flora, antara lain adalah keadaan tanah, relief, dan iklim. Berdasarkan kondisi iklim, relief dan kesuburan tanah tersebut hutan di Indonesia dibedakan menjadi:
1.  Hutan hujan tropis; Hutan ini memiliki ciri-ciri seperti berdaun lebar, selalu hijau, terdapat epifit, lumut, palm, dan pohon-pohon memanjat. Contohnya: hutan di Sumatera, Kalimantan, Jawa Barat, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua.
2.   Hutan musiman; Hutan ini memiliki ciri-ciri seperti pohonnya lebih jarang dengan ketinggian 12-35 m, daunnya pada musim kemarau meranggas. Contohnya hutan jati di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
3.  Hutan Sabana; Padang rumput dan diselingi oleh pohon perdu. Contoh: di Baluran Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat.
4. Hutan Bakau; Hutan yang tumbuh di pantai berlumpur dengan tumbuhan mangrove. Contohnya di pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera, Riau.
b.   Fauna; Tipe fauna di Indonesia dibedakan menjadi:
1. Tipe Asiatis; Tipe ini berada di Dangkalan Sunda yang meliputi: Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Pulau Bali. Contohnya: harimau, gajah, orang utan, tapir, siamang, badak, banteng.
2. Tipe Australis; Tipe ini berada di Dangkalan Sahul yang meliputi Pulau Papua dan pulau-pulau di dangkalan Sahul. Contohnya: Kasuari, kanguru, berbagai jenis burung betet, nuri, kakatua.
3.  Tipe Peralihan; Tipe ini berada di antara Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul, yang meliputi Pulau Sulawesi dan Maluku. Contohnya: komodo, anoa, maleo, kuskus, burung rangkok.
Jenis flora dan fauna tipe Asiatis dengan tipe peralihan dipisahkan oleh garis Wallace. Sedangkan jenis flora dan fauna tipe peralihan dengan tipe Australis dipisahkan oleh garis Webber.
B.  Kondisi Penduduk
Kondisi penduduk di suatu wilayah tidak bisa lepas dari kondisi geografis wilayahtersebut. Dan kondisi penduduk wilayah meliputi:
1.   Jumlah penduduk
Jumlah penduduk dipengaruhi tingkat kelahiran, tingkat kematian, dan migrasi. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin besar pula kebutuhan hidup yang harus tersedia,bila kebutuhan hidup tersebut tidak tersedia secara layak akan mempengaruhi ketiga faktor di atas.
2.   Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati. Kepadatan penduduk suatu wilayah biasanya menggambarkan tentang kemudahan atau adanya fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan hidup.
3.   Kondisi sosial ekonomi
Kondisi sosial penduduk dapat diamati dari tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan kondisi ekonomi penduduk. Kondisi ekonomi penduduk akan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraaanya. Penduduk dengan tingkat ekonomi tinggi mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya dan begitu sebaliknya.
Berikut ini adalah contoh keterkaitan antara kondisi geografis dengan keadaan penduduk, yaitu:
a.  Wilayah yang subur cenderung dipilih penduduk sebagai tempat tinggal, sehingga kepadatan penduduk di daerah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan di wilayah yang kurang subur.
b.   Wilayah yang kondisi airnya memadai, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya, cenderung menjadi tempat pemusatan penduduk.
c.   Wilayah yang memiliki potensi bencana alam yang tinggi seperti banjir, longsor, cenderung dihindari penduduk.
d.   Wilayah yang cuacanya ekstrim seperti di daerah kutub dan gurun jumlah penduduknya sangat kecil.
C.  Keterkaitan Antara Kondisi Geografi dengan Keadaan Penduduk
Manusia memenuhi kebutuhannya dengan berbagai cara. Dalam beberapa kondisi akan sangat tampak, bagaimana kondisi geografis suatu wilayah akan memberikan corak pada kehidupan penduduk. Berikut ini beberapa kondisi geografis yang mempengaruhi kehidupan penduduk :
1.   Daerah pesisir pantai
Pantai merupakan daratan yang berbatasan dengan laut. Keadaan penduduk di sekitarnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Selain sebagai nelayan, penduduk di pesisir pantai juga mengembangkan tambak, budidaya rumput laut ataupun kerang mutiara. Karena berada di pesisir pantai, maka pola pemukimannya memanjang sesuai dengan pantai.
Kemudahan hubungan dan akses yang terbuka dengan luar daerah menjadikan wilayah pesisir cepat berkembang. Sehingga di daerah pantai di bangun pelabuhan atau dermaga untuk melakukan bongkar muat. Hal ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Selain itu di masyarakat modern, pantai merupakan salah satu tujuan utama rekreasi, maka hal itu menjadi potensi ekonomi yang besar bagi penduduk sekitar pantai.
2.   Dataran rendah
Dataran rendah merupakan tempat yang banyak dijadikan untuk beraktivitas manusia dan menjalankan kehidupannya. Pada daerah ini keadaan tanahnya relatif subur dan mempunyai cadangan air yang cukup. Sarana dan prasarana mudah dibangun sehingga pada daerah ini cepat berkembang dan maju.
Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap di sana. Oleh karena itu, penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha juga meningkat. Dengan demikian dataran rendah banyak digunakan sebagai pusat aktivitas dan menjadi puast penghidupan.
3.   Dataran tinggi
Dataran tinggi bisa berupa pegunungan berapi yang masih aktif, pegunungan ataupun pegunungan kapurUntuk daerah pegunungan, secara umum masyarakatnya adalah petani, yang tentu saja pola pertaniannya berbeda-beda sesuai dengan kondisi pegunungan tersebut.selain itu banyak juga lapangan pekerjaan yang muncul sesuai perkembangan zaman, misal di pegunungan berapi potensi pasirnya sangat berlimpah dan itu akan menjadi lahan pekerjaan bagi masyarakat wilayah itu.
Untuk pola permukiman penduduk sangat dipengaruhi oleh kondisi topografi dan tingkat kesuburan tanah. Pola pemukiman penduduk di daerah dataran tinggi biasanya menyebar mengikuti lereng dan mengelompok pada daerah yang mempunyai lahan subur dan relatif datar.
II. KONDISI GEOGRAFIS (oleh Petrus Haryo Sabtono)
Indonesia memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan berbeda-beda. Ada yang disebut dataran tinggi, dataran rendah dan pantai.
Daerah-daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai berikut:
  1. Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.
  2. Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.
  3. Latar belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah tersebut.
Untuk lebih memahami kondisi geografis Indonesia tentunya kita akan mempelajari juga hal-hal yang mempengaruhinya, yaitu: letak fisiografis dan letak sosiografis.
2.1. Letak Fisiografis
Letak fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak fisiografis ini meliputi:
a. Letak astronomis
Letak astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujurnya.
Letak astronomis Indonesia: 6°.08’LU – 11°.15’LS dan 95°.45’BT – 141°.05‘BT. Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis yang sangat membawa keuntungan bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh Indonesia dengan posisi / letak astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang tahun. Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan pada lahan pertanian. Dengan demikian memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun beraktivitas dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Batas wilayah Indonesia berdasarkan letak astronomis:
  • Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 6°.08’LU.
  • Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur terletak pada 11°.15’LS.
  • WIlayah Indonesia yang paling barat yaitu pulau We di ujung utara Pulau Sumatera pada 95°.45’BT
  • Wilayah Indonesia paling timur adalah Kota Merauke terletak pada 141°.05’BT.
Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) GMT +7, Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) GMT +9.
Letak Astronomis Indonesia
b. Letak geografis
Letak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain disekitarnya. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.
Letak Geografis Indonesia
c. Letak geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di Indonesia:
  1. Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.
  2. Sering terjadi gempa bumi.
  3. Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara dan bauksit.
Letak Geologis Indonesia
d. Letak geomorfologis
Letak geomorfologis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh yang bermacam-macam, misalnya:
  1. Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman
  2. Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan tersebut
  3. Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat yang morfologi daratannya berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil
  4. Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.
Letak Geomorfologis Indonesia
e. Letak maritim
Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yakni apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkungi oleh laut, dan sebagainya.
Letak maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia, dan bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan (Lihat gambar: Letak Geografis Indonesia).
Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia, misalnya, adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di wilayah Indonesia, menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.
Letak Maritim Indonesia
2.2 Letak Sosiografis
Letak sosiografis adalah letak suatu tempat ditinjau dari sosio-kulturalnya, seperti segi ekonomi, segi politis, dan sebagainya.
a. Letak ekonomis Indonesia
Letak ekonomis adalah letak suatu negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi negara tersebut terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia sangat baik, sebab terletak antara Benua Asia dan Australia ditambah dengan beberapa tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu lintas perdagangan, misalnya: Kuala Lumpur dan Singapura. Negara tetangga Indonesia ini membutuhkan hasil-hasil pertanian dan hasil pertambangan yang banyak dihasilkan Indonesia. Kemungkinan Indonesia menjadi pusat pasar dunia yang besar sehingga banyak negara industri yang menanamkan modalnya di Indonesia.
b. Letak sosio-kultural Indonesia
Letak sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya.
Indonesia, secara sosiogeografis–kultural, terletak di perempatan jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri dari berbagai bangsa. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya.
Secara sosiokultural, Indonesia mempunyai banyak persamaan umum dengan negara-negara tetangga. Misalnya, sama-sama merupakan negara sedang berkembang, sama-sama sedang menghadapi masalah ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan kehidupan beragama, sama-sama bekas negara jajahan, dan sebagian besar penduduknya mempunyai persamaan ras.
Melihat kondisi-kondisi sosial tersebut, tidak mengherankan apabila bangsa-bangsa di Asia, umumnya dan Asia Tenggara, khususnya, berupaya memajukan masyarakat dan memperbaiki keadaan sosiokulturalnya. Adanya kerja sama dan kontak sosial ini dapat dilihat dengan dibentuknya ASEAN, Asean Games, dan berbagai bentuk kerja sama lainnya.
Letak Ekonomis dan Sosiokultural Indonesia
Letak Ekonomis dan Sosiokultural
III. KAITAN KONDISI ALAM DAN IKLIM DENGAN KEHIDUPAN PENDUDUK
Kaitan Kondisi dgn PendudukKondisi alamiah dan manusia pada dasarnya memiliki hubungan timbal balik. Hubungan inilah yang mengakibatkan manusia memiliki karakteristik berbeda-beda disetiap wilayahnya.
Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah, serta kondisi perairan.
Kondisi daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan segala aktivitasnya. Mulai dari ketinggian paling rendah yang terletak di pantai sampai daerah puncak gunung.
Aktivitas penduduk yang terkait pada kondisi alam dapat diketahui dari corak kehidupan penduduknya, yakni:
  1. Corak kehidupan di daerah pantai. Penduduk umumnya bekerja sebagai nelayan, penjual jasa wisata, sektor perikanan dan perkebunan kelapa.
  2. Corak kehidupan di daerah dataran rendah. Penduduk biasanya bekerja pada sektor pertanian, ladang dan bentuk pertanian lain. Selain itu sektor-sektor lain biasanya lebih cepat berkembang seperti transportasi, industri, dan perdagangan.
  3. Corak kehidupan daerah dataran tinggi. Penduduk di daerah ini umumnya bekerja dalam sektor pertanian terutama perladangan.
3.1 Daerah Pantai
Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut. Penduduk daerah pantai mempunyai karakteristik yang disesuaikan dengan keadaan daerahnya. Beberapa karakteristik penduduk pantai adalah sebagai berikut:
  • Mata pencaharian
  • Transportasi dan perdagangan
  • Pola pemukiman
  • Kondisi fisik penduduk
  • Bentuk rumah
a. Mata pencaharian penduduk daerah pantai
Daerah PantaiPenduduk memilih mata pencaharian mereka sesuai dengan ketersediaan yang terkandung di alam. Sebagian besar penduduk memilih bekerja sebagai nelayan dibandingkan bercocok tanam. Hal ini disebabkan kondisi tanah yang kurang baik untuk dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Daerah pantai juga merupakan tempat wisata yang menarik, sehingga sebagian penduduk bekerja sebagai penjual jasa. Disamping itu, daerah pantai juga  dapat dijadikan sebagai tempat budidaya tanaman, meskipun penggunaannya hanya sebagai mata pencaharian sampingan. Beberapa jenis tanaman yang cocok di daerah pantai diantaranya adalah kelapa, semangka, melon dan buah naga.
Aktivitas lain dari penduduk di daerah pantai adalah perikanan air payau. Perikanan ini diusahakan dalam bentuk kolam luas yang disebut tambak. Ikan yang banyak dibudidayakan pada tambak adalahh ikan yang bernilai tinggi, seperti bawal, bandeng dan lobster.
b. Transportasi dan perdagangan
Beberapa pantai di Indonesia digunakan sebagai sarana transportasi dan bongkar muat barang. Daerah pantai yang digunakan sebagai dermaga pelabuhan, dapat kita jumpai, misalnya: Tanjung Benoa, Gilimanuk (Bali), dan lain-lain. Aktivitas transportasi dan perdagangan membentuk karakteristik penduduk sekitar pantai. Lapangan pekerjaan ini semakin terbuka sehingga banyak penduduk yang berprofesi sebagai pedagang, buruh pelabuhan, dan aktivitas lain penunjang aktivitass transportasi dan perdagangan.
Upload Trans Pantai
c. Pola pemukiman
Sebagian besar penduduk di daerah pantai bermata pencaharian sebagai nelayan, maka pemukiman mereka biasanya membentuk pola memanjang (linear) mengikuti garis pantai. Pola pemukiman linear memudahkan para nelayan untuk pergi melaut.
d. Kondisi fisik penduduk
Suhu udara di daerah pantai terasa sangat panas. Suhu rata di daerah pantai  pada siang hari bisa lebih dari 27°C. Kondisi suhu yang panas ini mengakibatkan penduduk daerah pantai berwarna kulit agak gelap. Selain itu, jika berbicara penduduk pantai agak keras, karena harus beradu dengan suara gemuruh ombak yang tak kunjung henti.
e. Bentuk rumah
Rumah-rumah di daerah pantai biasanya memiliki ventilasi yang banyak dan atap terbuat dari genteng tanah. Ventilasi yang banyak dimaksudkan agar banyak udara dingin yang masuk ke rumah.
3.2 Dataran Rendah
Dataran rendah merupakan daerah datar yang memiliki ketinggian hampir sama.
Di Indonesia daerah dataran  rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan, industri, dan sentra-sentra bisnis.
Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk. Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana. Oleh karena, itu penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha juga meningkat. Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga keseimbangan alam semakin berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat. Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air berkurang yang mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau.
Keanekaragaman aktivitas penduduk ini menunjukkan adanya heterogenitas mata pencaharian penduduk. Petani, pedagang, buruh dan pegawai kantor adalah beberapa contoh mata pencaharian penduduk daerah dataran rendah.
3.3 Dataran Tinggi
Wilayah Indonesia pada daerah dataran tinggi  memiliki sistem pegunungan yang memanjang dan masih aktif. Relief daratan dengan banyaknya pegunungan dan perbukitan, menyebabkan Indonesia memiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan alam yang indah.
Relief daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan memiliki udara yang subur dan udara yang sejuk sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Sebagian besar penduduk juga masih banyak yang tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Penduduk daerah pegunungan juga banyak yang memanfaatkan suhu udara yang dingin untuk menanam sayuran dan tanaman perkebunan. Selain itu, relief daratan yang demikian juga memiliki potensi menjadi daerah pariwisata.
III. RANGKUMAN
Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia, pada dasarnya tergantung pada kualitas manusianya. Pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk pada hakekatnya adalah hasil peradaban manusia yang mampu memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya sesuai dengan kemampuan potensinya yang dominan di daerah yang bersangkutan.
Aktivitas penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya cenderung memiliki hubungan yang erat dengan lingkungan fisiknya, walau tidak sepenuhnya mutlak kondisi geografis ini mewarnai aktivitas kehidupan penduduk di wilayah dataran tinggi, dataran rendah dan wilayah pantai.
Referensi
  1. Aplikasi Pembelajaran Geografi Nextedu, Jakarta: PT. Infiniti Reka Solusi.
  2. CD Interaktif, Dinamika Penduduk dan Lingkungan Hidup. Lebah Kreasi Multimedia.
  3. CD Interaktif, Kondisi Fisik Wialyah Indonesia. Lebah Kreasi Multimedia.
  4. CD Interaktif, Penggunaan Lahan dan Ekonomi Penduduk. Lebah Kreasi Multimedia.
  5. Nurdin, Muh. (et.al). 2008, Mari Belajar IPS 1: untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
  6. Sudarmi, Sri. 2008, Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2: SMP/MTs Kelas VIII. Maryanto (ed.), Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  7. Tim Excelen, LKS Geografi dan Sosiologi: untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Surakarta: CV. Media Semesta.
  8. Tim Prestasi, Pendamping Materi Geografi: untuk SMP/MTs Kelas 7. Denpasar: Prestasi.
BAB 10
KONDISI GEOGRAFIS DAN PENDUDUK DI INDONESIA

A. Kondisi Geografis Indonesia
1.    Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya, yaitu meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah, serta kondisi perairan.
2.    Manfaat mempelajari kondisi geografis (menyangkut kenampakan alam) dan kondisi penduduk (dilihat dari keadaan sosialnya) di wilayah tertentu adalah untuk memahami usaha manusia mengenali perkembangan lingkungannya.
3.    Manfaat mempelajari peta dan globe adalah dapat memperoleh informasi tentang letak, luas, bentuk, dan batas-batas suatu wilayah.
4.    Bentuk permukaan bumi dapat mempengaruhi mata pencaharian dan corak kehidupan penduduk di setiap daerah.
5.    Ada 5 sudut pandang letak Indonesia yaitu :
a.  Letak Astronomis Indonesia :
1)    Pada peta dan globe terdapat garis-garis astronomis, yaitu garis lintang dan garis bujur. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak antara 6° 08' LU - 11° 15' LS dan antara 94° 45' BT - 141° 05' BT.
2)    Kondisi geografis Indonesia berdasar garis lintangnya yaitu :
a)   wilayah Indonesia sebagian besar terletak di belahan bumi selatan
b)   wilayah Indonesia dilalui oleh garis Khatulistiwa
c)   Indonesia beriklim tropis.
3)   Kondisi geografis Indonesia berdasar garis bujurnya yaitu :
a)    wilayah Indonesia terletak di belahan bumi timur.
b)    panjang garis bujur Indonesia = 46°. Berdasarkan penetapan internasional bahwa setiap 15° terjadi perbedaan waktu 1 jam. Dengan demikian, di Indonesia terdapat 3 daerah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT).
b. Letak Geografis Indonesia :
Indonesia memiliki letak geografis yang strategis karena :
1)  Indonesia terletak di antara 2 benua yaitu Asia dan Australia sehingga mengakibatkan :
a)   terjadi dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
b)   kaya koleksi flora dan fauna yang bersifat asiatis, peralihan, dan australis.
2)  Indonesia terletak di antara 2 samudera yaitu Hindia dan Pasifik.
3)  Indonesia terletak di jalur lalu lintas dunia, baik jalur pelayaran maupun penerbangan. jalur pelayaran merupakan jalur lalu lintas perdagangan dunia.
c. Letak Geologis Indonesia :
1)    Letak geologis adalah letak suatu daerah berdasarkan struktur dan komposisi
batuan atau bentuk muka atau bagian dalam bumi yang ada di daerah itu.
2)    keadaan Indonesia berdasarkan letak geologisnya yaitu :
a)  Indonesia terletak pada pertemuan deretan Pegunungan Muda Sirkum Pasifik dan Pegunungan Mediterania, sehingga di Indonesia banyak dijumpai gunung api dan pusat-pusat gempa.  Kegiatan gempa dan vulkanisme  di Indonesia berakibat banyak ditemukan sumber daya bahan galian, seperti minyak bumi, gas alam, batu bara dan timah. Sumber daya bahan galian (mineral) merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai komoditas perdagangan, industri dan komoditas ekspor.
b)  Indonesia terbagi dalam tiga daerah yaitu :
  Ø  daerah Dangkalan Sunda (meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di seputarnya).
  Ø  daerah Dangkalan Laut Dalam (meliputi Sulawesi dan pulau-pulau disekitarnya).
  Ø  daerah Dangkalan Sahul (meliputi Kep. Aru, Pulau Irian, dan pulau-pulau di sekitarnya). Dangkalan Laut Dalam dan Dangkalan Sahul dipisahkan oleh garis Wallacea di Selat Makassar dan Selat Lombok.
c)  Indonesia memiliki berbagai jenis tanah yang tersebar dari daratan rendah sampai daerah pegunungan, yaitu jenis tanah aluvial (hasil endapan erosi di sekitar sungai), tanah vulkanik (berasal dari pelapukan abu vulkanik), tanah gambut (tanah di daerah yang selalu digenangi air), tanah humus (hasil pembusukan bahan-bahan organik), dll.
d. Letak Geomorfologis Indonesia :
1)    Letak geomorfologis  adalah letak suatu negara berdasarkan bentuk permukaan bumi
2)    Indonesia memiliki bentuk muka bumi yang sangat lengkap dari dataran rendah sampai dataran tinggi dan pegunungan.
3)    Keadaan Indonesia berdasarkan letak geomorfologisnya yaitu :
a)    terdapat perbedaan suhu udara yang bervariasi karena pengaruh perbedaan ketinggian dan letak lintang.
b)  keragaman bentuk muka bumi mengakibatkan timbulnya berbagai kemungkinan
mata pencaharian yaitu nelayan di tepi pantai, pekerja di pabrik-pabrik atau
perkantoran di dataran rendah, petani di dataran tinggi.
e. Letak Ekonomis Indonesia :
1)    Letak ekonomis adalah letak suatu negara dilihat dari jalur dan kehidupan ekonomi
negara itu terhadap negara lain.
2)    Letak ekonomis Indonesia sangat strategis karena :
a)    Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Australia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik yang menjadi  pusat lalu lintas perdagangan dunia.
b)    Kapal dagang atau para pengusaha yang membawa keuntungan bagi Indonesia.
c)    Kegiatan ekonomi antarnegara sangat berpengaruh pada kehidupan sosial budaya Indonesia.
d)    kontak antarnegara menyebabkan munculnya aneka ragam budaya sehingga
bangsa Indonesia mudah bergaul dengan bangsa lain di Asia (karena ada kesamaan unsur-unsur budaya) dan bangsa-bangsa lain di berbagai benua.
4. Bentuk, Luas, dan Batas Negara Indonesia
a. Bentuk
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki jumlah pulau kurang lebih 17.500 pulau dan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai 81.497 km atau setara 2 X keliling bumi di Khatulistiwa.
b. Luas
Indonesia memiliki luas wilayah 5.193.252 km². Luas pulau-pulaunya yaitu 1.904.569 km² dan luas lautannya 3.288.683 km².  jika dibandingkan, perbandingan luas daratan dan lautan ialah 2 : 3.
c. Batas Negara
1)    disebelah utara yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, Selat Malaka, Selat Singapura, Laut Cina Selatan, dan Samudera Pasifik.
2)    di sebelah selatan yaitu Timor Leste, Australia, Samudera Hindia, Laut Timor, dan Laut Arafura.
3)    di sebelah barat yaitu Samudera Hindia.  
4)    di sebelah timur yaitu Papua Nugini.

6. Kondisi daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan segala aktivitasnya dari ketinggian tanah paling rendah di pantai sampai daerah puncak gunung.
7.   Daerah pantai  :
Beberapa karakteristik penduduk pantai adalah :
 a. Mata pencaharian sebagian besar penduduk daerah pantai bekerja sebagai nelayan, sebab  :
1)   kondisi wilayahnya yang lebih dekat ke laut.
2)   kondisi tanah yang kurang baik untuk dimanfaatkan bercocok tanam.
 b. Aktivitas transportasi dan perdagangan membentuk karakteristik penduduk sekitar pantai  sehingga banyak penduduk berprofesi sebagai pedagang, buruh pelabuhan, dan aktivitas lain penunjang aktivitas transportasi dan perdagangan.
 c. Pola pemukimannya memanjang (linear) mengikuti garis pantai, banyak ditemukan hamper
     di seluruh kepulauan Indonesia, sehingga memudahkan para nelayan pergi melaut.
d. Kondisi fisik penduduk  :
1)   suhu rata-rata di daerah pantai pada siang hari bisa lebih dari 27C.
2)   kondisi suhunya panas sehingga mengakibatkan :
  Ø     penduduk daerah pantai berwarna kulit agak gelap karena sering tersengat sinar matahari.
  Ø     biasanya menggunakan pakaian yang tipis karena suhu yang panas.
  Ø     jika berbicara penduduk daerah pantai agak keras, karena harus beradu dengan suara gemuruh ombak yang tak kunjung henti.
 e. Bentuk rumah
biasanya memiliki ventilasi yang banyak dan atap terbuat dari genteng tanah. Ventilasi yang banyak tujuannya agar banyak udara dingin masuk ke rumah.
 f.  Saat ini ekosistem pantai dan laut banyak mengalami kerusakan sebabnya adalah :
1)    penebangan liar hutan bakau telah mengakibatkan abrasi (pengikisan) garis pantai.
2)    penangkapan ikan menggunakan pukat harimau telah merusak terumbu karang. 
g. Akibat ekosistem pantai dan laut banyak mengalami kerusakan adalah  :
1)    ikan tidak mau tinggal dan mencari makanan di tempat itu sehingga nelayan kesulitan menangkap ikan sehingga pendapatan para nelayan akan berkurang.
2)    kerusakan daerah pantai yang terjadi dapat merugikan banyak orang.
 8.   Dataran rendah :
a.    Dataran rendah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian hampir sama.
b.    Kondisi wilayah yang datar memudahkan manusia beraktivitas menjalankan kehidupannya.
c.    Di Indonesia daerah dataran rendah merupakan daerah yang dinamis dan kegiatan penduduk sangat beragam, sehingga sebagian besar penduduk lebih memilih bertempat tinggal di dataran rendah, sebab :
1)    memiliki sumber air yang cukup.
2)    cocok sebagai  wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan, industri, dan pusat  bisnis.
3)    pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin, berupa pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan sarana transportasi sehingga dapat mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk.
d.  Keanekaragaman aktivitas penduduknya menunjukkan heterogenitas mata pencaharian penduduk yaitu sebagai petani, pedagang, buruh, dan pegawai kantor.
e.  Penduduk di daerah dataran rendah yang mengolah lahan pertanian memanfaatkan awal musim penghujan untuk pengolahan tanah pertanian, karena kondisi lahan di daerah dataran rendah sangat bergantung dengan musim.
f.   Penduduk daerah dataran rendah biasanya menggunakan pakaian yang tipis, karena suhunya panas, rumahnya dibuat banyak ventilasi dan atapnya dibuat dari genting tanah untuk mengurangi suhu yang panas.
g.  Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap, sehingga penduduk dan kebutuhan tempat tinggal semakin bertambah serta tempat usaha menjadi meningkat.
i.   Sawah dan hutan sebagai penyangga keseimbangan alam semakin berkurang karena digantikan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat, akibatnya :
 Ø      daerah resapan air berkurang sehingga timbul beberapa masalah seperti banjir di musim hujan  dan kekeringan di musim kemarau.
 Ø      menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti pengangguran, polusi, dan penyakit masyarakat lainnya.
h.  Penduduk Indonesia dengan segala aktivitasnya hampir semuanya terpusat di  daerah dataran rendah, maka kota-kota besar yang ada hampir semuanya terletak di daerah dataran rendah, sehingga jumlah penduduk biasanya lebih besar dibandingkan daerah lainnya.
 9.   Dataran tinggi
a.    Wilayah Indonesia pada daerah dataran tinggi memiliki sistem pegunungan yang memanjang dan masih aktif  menyebabkan Indonesia memiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan alam yang indah.
b.    Manfaat atau fungsi  dataran tinggi adalah :
1)    sebagai daerah tangkapan air hujan (cathcment area) sehingga dapat memenuhi kebutuhan air tanah di wilayah sekitar.
2)    sebagai daerah tangkapan air hujan sehingga dapat mencegah terjadinya banjir pada daerah bawah.
3)    sebagai tempat  ditumbuhinya pepohonan besar dengan kondisi hutan yang masih terjaga untuk mencegah erosi, suaka margasatwa, cagar alam, dan tempat wisata.
4)    relief daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan, tanah yang subur, dan udara sejuk sangat diminati penduduk melakukan kegiatan pertanian untuk menanam sayuran dan tanaman perkebunan.
5)    memiliki potensi menjadi daerah pariwisata. Beberapa kawasan yang menjadi tempat kegiatan wisata alam dan memberikan penghasilan bagi penduduk sekitarnya adalah kawasan Puncak di Bogor, Kaliurang di Yogyakarta, Lembang di Bandung, dan Batu di Malang.
c.    Penebangan liar tanpa memperhatikan upaya penanaman kembali dan usaha konservasi lahan sering menimbulkan bencana penduduk di sekitarnya.
d.    Pembangunan vila dan pemukiman di daerah pegunungan dapat mengurangi area peresapan air sehingga dapat menyebabkan banjir, seperti terjadi di Jakarta yang selalu mendapat kiriman air banjir dari Bogor.
e.    Kerusakan kawasan hutan lindung atau hutan konservasi pada daerah hulu mengakibatkan :
1)   banjir pada musim penghujan dan bencana kekeringan setiap musim kemarau.
2)   sering mengalami bencana tanah longsor, kebakaran hutan, dan bencana lainnya.
f.     Penduduk di daerah dataran tinggi mempunyai pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang hangat dan cara berpakaian  lebih tertutup untuk menghangatkan tubuhnya.
g.    Bentuk rumah berventilasi sedikit dan atapnya banyak terbuat dari seng karena suhu yang dingin dan intensitas matahari sedikit. Ventilasi  yang sedikit mengakibatkan udara dingin tidak banyak masuk ke rumah. Atap terbuat dari seng agar panas matahari yang diterima dapat disimpan dan dapat menghangatkan bagian dalamnya.
h.    Pola permukiman penduduk dipengaruhi oleh kondisi topografi dan tingkat kesuburan tanah, pola pemukiman penduduk di daerah dataran tinggi biasanya menyebar mengikuti lereng dan mengelompok pada daerah yang mempunyai lahan subur dan relatif datar.

B. Kondisi Penduduk
  1. Wilayah Indonesia terbentang dari Sabang di barat sampai Merauke di timur, dari Pulau We di utara sampai Pulau Roti di selatan, Indonesia memiliki  jumlah penduduk 241.973.880 jiwa pada tahun 2005, sehingga sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar kelima di dunia.
  2. Penduduk Indonesia memiliki keunikan tersendiri karena terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, dan budaya.
  3. Aktivitas penduduk yang dipengaruhi oleh kondisi geografis antara lain mata pencaharian, pola pemukiman dan bentuk rumah, bentuk fisik tubuh, serta pola hidup yang membentuk kebudayaan setempat .
  4.  Penduduk berperan penting dalam pembangunan sebab :
a.   tingkat kemajuan suatu daerah sangat tergantung dari kualitas penduduknya.
b.   penduduk merupakan potensi dan sekaligus beban bagi suatu daerah.
c.   kondisi penduduk meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dan kondisi sosial ekonomi.
5          5.  Persebaran penduduk atau distribusi penduduk  Indonesia :
a.    secara geografis, penduduk indonesia tersebar di beberapa pulau besar dan pulau-pulau atau kepulauan.
b.    secara administratif (dan politis) penduduk indonesia tersebar di 34 propinsi.
 6. Kondisi penduduk dapat ditinjau dari segi ekonomi dan kebudayaannya :
a. Kondisi Ekonomi
1)    Secara ekonomi, kondisi penduduk berkaitan erat dengan kondisi geografis tempat penduduk berada, sehingga dalam usaha memenuhi kebutuhannya, penduduk berusaha beradaptasi dengan lingkungannya dan memanfaatkan lingkungannya.
2)    Cara penduduk beradaptasi dengan lingkungannya yaitu :
 a)   jika tinggal di desa, kegiatan ekonomi yang dilakukanberkaitan dengan kegiatan agraris, seperti bertani dan berladang atau beternak.
 b)   jika tinggal di kota, kegiatan ekonomi yang dilakukan yaitu berdagang, bekerja di kantor atau pabrik.
3)    Cara penduduk memanfaatkan lingkungannya yaitu :
a)   penduduk di daerah dataran rendah, kegiatan ekonomi yang dilakukan berupa kegiatan pertanian yang menghasilkan tanaman pangan dan tanaman komoditas.
b)   penduduk di daerah pegunungan berusaha di bidang perkebunan, kehutanan, pertanian hortikultura, dan industri pariwisata alam pegunungan.
c)   penduduk di daerah pantai memanfaatkan lingkungannya untuk usaha perikanan dan wisata pantai.
d)   penduduk di daerah pedalaman berusaha memenuhi kebutuhan hidup dengan berburu dan meramu sumber daya alam yang tersedia di lingkungannya.
b. Kondisi Kebudayaan
 1)   Kebudayaan adalah hasil olah pikir manusia yang bersifat abstrak maupun konkret. ruang lingkup kebudayaan sangat luas. Hasil kebudayaan tampak dalam bidang  pemerintahan, hukum, adat-istiadat, agama, kesenian, bahasa, gagasan, ide, bentuk rumah, dan lain-lain. Dengan jumlah suku kurang lebih 370 suku bangsa, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya budaya. Setiap suku mempunyai hasil kebudayaan tersendiri.
 2)   Kaitan atau hubungan antara kebudayaan dan kondisi geografis  adalah :
a)   manusia selalu berusaha beradaptasi atau memanfaatkan lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya, sehingga penduduk yang menempati wilayah tertentu akan terpengaruh dengan keadaan geografis wilayah tersebut.
b)   Contohnya :
Ø  bentuk rumah :
di daerah yang memiliki hutan lebat dan banyak binatang buas, atau daerah berawa-rawa, bentuk rumahnya adalah rumah panggung.
Ø  cara berpakaian :
penduduk yang tinggal di pegunungan pakaiannya terbuat dari bahan relatif lebih tebal dan penduduk yang tinggal di tepi pantai berpakaian dari bahan relatif lebih tipis.  
Ø  mata pencaharian penduduk :
penduduk yang tinggal di tepi pantai kebanyakan bekerja sebagai nelayan.

C. Kaitan Antara Kondisi Geografis dengan Keadaan Penduduk
1.    Kondisi penduduk berkaitan erat dengan kondisi geografis suatu wilayah, sehingga terdapat  perbedaan mata pencaharian penduduk daerah pantai dengan daerah pegunungan :
a.   penduduk di daerah pantai banyak bekerja sebagai nelayan, sedangkan penduduk di daerah dataran tinggi atau pegunungan umumnya bekerja sebagai petani.
b.   penduduk dunia lebih banyak atau terkonsentrasi di daerah pantai dan dataran rendah dibandingkan dengan di daerah pegunungan.
2.    Terdapat perbedaan mata pencaharian penduduk di daerah pantai dengan daerah pegunungan sebabnya adalah :
a.   penduduk di daerah dataran rendah lebih mudah melakukan mobilitas atau pergerakan dari satu tempat ke tempat lainnya.
b.   penduduk di daerah perbukitan atau pegunungan maka untuk mencapai lokasi tujuan membutuhkan tenaga atau energi lebih banyak dibandingkan di daerah yang datar.
3. Keterkaitan atau hubungan  kondisi geografis dengan keadaan penduduk adalah :
 a. wilayah yang subur cenderung dipilih penduduk sebagai tempat tinggal, sehingga kepadatan penduduk di daerah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan di wilayah yang kurang subur.
 b. wilayah yang kondisi airnya memadai, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya, cenderung menjadi tempat pemusatan penduduk.
 c. wilayah yang memiliki potensi bencana alam yang tinggi seperti banjir, longsor, cenderung dihindari penduduk.
 d. wilayah yang cuacanya ekstrim seperti di daerah kutub dan gurun jumlah penduduknya sangat kecil.
 e. kondisi alam atau kondisi geografis memengaruhi mata pencarian penduduk , sehingga  terjadi perbedaan mata pencaharian penduduk di daerah pantai dengan daerah pegunungan.

D. Kaitan Kondisi Hidrologis dengan Kehidupan Makhluk Hidup
1.   Kondisi hidrologis berkaitan dengan keadaan perairan di muka bumi ini, sehingga air mempunyai peranan sangat penting dan sangat dibutuhkan bagi makhluk hidup dalam kehidupan di muka bumi.
2.   Air memiliki banyak dampak positif bagi kehidupan dan dampak negatif atau kerugian bagi makhluk hidup :
a.   dampak positif atau keuntungan air bagi kehidupan makhluk hidup :
1)   sebagai sumber air bersih
2)   untuk irigasi pertanian
3)   sebagai habitat berbagai jenis hewan dan tumbuhan air
4)   sebagai sarana transportasi
5)   Menyuburkan tanah.
b.   dampak negatif atau kerugian air  bagi kehidupan makhluk hidup :
1)   mengakibatkan erosi
2)   mengakibatkan tanah longsor
3)   penyebab banjir.
  
Soal Latihan dan Pekerjaan Rumah

Jawablah pertanyaan berikut ini secara singkat, jelas, dan tepat!
1.   Apakah manfaat mempelajari kondisi geografis dan kondisi penduduk di wilayah tertentu?
2.   Bagaimanakah kondisi geografis Indonesia berdasar garis bujurnya?
3.   Bagaimanakah kondisi geografis Indonesia berdasar garis lintangnya?
4.   Mengapa Indonesia memiliki letak geografis yang strategis?
5.   Apakah akibat kegiatan gempa dan vulkanisme  di Indonesia?
6.   Apakah akibat keragaman bentuk muka bumi di Indonesia?
7.   Mengapa letak ekonomis Indonesia sangat strategis?
8.   Sebutkan batas-batas  Negara Indonesia!
9.   Mengapa mata pencaharian sebagian besar penduduk daerah pantai bekerja sebagai nelayan?
10.    Sebutkan 3 akibat kondisi suhunya daerah pantai yang panas!
11.    Mengapa saat ini ekosistem pantai dan laut banyak mengalami kerusakan?
12.    Sebutkan 2 akibat ekosistem pantai dan laut banyak mengalami kerusakan!
13.    Mengapa sebagian besar penduduk lebih memilih bertempat tinggal di dataran rendah?
14.    Sebutkan 2 akibat digantikan sawah dan hutan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat!
15.    Sebutkan 5 manfaat atau fungsi  dataran tinggi!
16.    Sebutkan 2 akibat kerusakan kawasan hutan lindung atau hutan konservasi pada daerah hulu!
17.    Bagimanakah pola pemukiman penduduk di daerah dataran tinggi?
18.    Mengapa penduduk berperan penting dalam pembangunan?
19.    Bagaimanakah cara penduduk desa dan kota beradaptasi dengan lingkungannya?
20.    Bagaimanakah cara penduduk di daerah dataran rendah di daerah pegunungan  memanfaatkan lingkungannya?
21.    Apakah kaitannya antara kebudayaan dan kondisi geografis  dan berikanlah 3 contohnya?
22.    Mengapa terdapat  perbedaan mata pencaharian penduduk di daerah pantai dengan daerah pegunungan?
23.    Sebutkan 3 keterkaitan atau hubungan  kondisi geografis dengan keadaan penduduk!
24.    Apakah dampak positif atau keuntungan air bagi kehidupan makhluk hidup?
25.    Apakah dampak negatif atau kerugian air bagi kehidupan makhluk hidup?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar