Rabu, 10 Juni 2015

PETA, ATLAS DAN GLOBE

PETA, ATLAS DAN GLOBE
Peta.
Kata peta pasti sudah sangat familiar di telinga kita. Anda pasti sering melihat atau bahkan pernah menggunakan peta, tetapi mungkin Anda masih kesulitan untuk mendeskripsikan pengertian dari peta. Sebenarnya Anda tidak perlu menghafal definisi dari peta, cukup dengan melihat peta seharusnya Anda sudah bisa mendefinisikan peta.
Peta adalah gambaran sebagaian atau seluruh wilayah di permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi atau benda angkasa, yang meliputi perwujudan, letak, maupun data yang berkaitan, seperti tampaknya apabila dilihat dari atas. Sumbernya dapat berupa hasil pengukuran, foto udara, atau citra satelit.
Syarat- syarat peta
Syarat- syarat peta secara umum
  1. Jelas dan tidak membingungkan
  2. Mudah dimengerti maknanya
  3. Memberi gambaran mirip dengan wujud dan letak yang sebenarnya
  4. Sedap dipandang, menarik, rapi dan bersih
Syarat- syarat peta secara khusus
a)      Skala angka (numerik) : skala yang dinyatakan dengan angka. Contoh pada peta Indonesia skala 1:20.000.000 artinya 1 cm pada peta sama dengan 20.000.000 cm di lapangan atau 200 km.
b)       Skala garis (grafis) : skala yang ditunjukkan dalam bentuk garis
c)       Orientasi peta adalah petunjuk arah pada peta yang menunjukkan arah utara. Umumnya diberi simbol sederhana berupa anak panah dan diberi huruf U.
d)      Sumber peta, dicantumkan adar diketahui dari mana sumber peta, data peta, dan pembuatnya.
e)       Tahun pembuatan peta atau penerbitan peta, penting untuk kemugkinan perubahan data dalam waktu tertentu.
f)        Inset peta, berfungsi sebagai petunjuk lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah di sekitarnya. Inset peta dapat dibedakan menjadi dua macam:
  1. Inset pembesaran berfungsi untuk memperjelas informasi penting dari suatu lokasi
  2. Inset lokasi wilayah, berfungsi memberikan gambaran yang baik mengenai posisi geografi daerah yang dipetakan.
g)      Warna peta, mempresentasikan objek di lapangan sehingga memiliki kemiripan dengan objek yang sesungguhnya di lapangan. Contoh : warna biru untuk menggambarkan perairan dan hijau untuk dataran rendah.
h)      Tulisan(lettering), berfungsi memberikan penjelasan terhadap informasi lokasi, letak, dan kenampakan objek geografi di dalam peta. Penggunaan tipe huruf adalah, sebagai berikut:
  1. Huruf romawi digunakan untuk menuliskan nama provinsi, ibu kota, dan kota-kota besar,
  2. Huruf italic atau miring digunakan untuk menulis kenampakan air seperti laut, teluk, pelabuhan dan sebagainya.
  3. Huruf gothic digunakan untuk menulis kenampakkan hypsografi, seperti pegunungan, lembah, dan sejenisnya
  4. Huruf gothic miring digunakan untuk menulis kenampakkan medan buatan, seperti jalan raya, sekolah, dan sejenisnya.
i)        Garis tepi peta berfungsi membatasi peta dengan semua komponen peta antara suatu daerah yang dipetakan dengan daerah di sekitarnya.
j)        Garis astronomi, berfungsi memberikan informasi posisi atau letak absolut suatu daerah yang dipetakan berdasarkan letak lintang dan bujurnya.
k)      Legenda peta keterangan yang diperlukan peta pada umumnya menyajikan keterangan simbol, tanda, atau singkatan yang digunakan pada.
Simbol pada peta dapat dibedakan menjadi bentuknya sebagai berikut:
(1)   Simbol menurut sifatnya
  • Simbol kualitatif adalah simbol pada peta yang mencerminkan jumlah, angka-angka atau volume tertentu
  • Simbol kuantitatif adalah simbol yang memuat unsur nilai, angka, atau jumlah.
(2)   Simbol menurut bentuknya
  • Simbol titik digunakan untuk menandai letak suatu tempat, yaitu titik, kotak, segitiga dan sebagainya
  • Simbol garis digunakan untuk kenampakan jalan raya, sungai, batas administrasi, dan sejenisnya
  • Simbol luasan digunakan untuk kenampakan seperti hutan, lahan pertanian dan perkebunan, pemukiman penduduk, iklim, curah hujan, dan sejenisnya
  • Simbol warna digunakan untuk kenampakkan seperti laut, sungai, dataran rendah, dan sejenisnya
Jenis peta
  1. Peta induk/ peta dasar; Peta induk merupakan hasil survei permulaan dari geodesi, yang dapat digunakan untuk membuat peta- peta lain dan masih membutuhkan materi- materi tambahan serta hanya mencakup data- data pokok atau penting
  2. Peta topografi; Peta yang menggambarkan kenampakan umum permukaan bumi secara detail.
  3. Peta tematik; Peta yang menampilkan tema tertentu atau khusus. Peta tematik meliputi peta dinamik (peta yang menggambarkan gerakan suatu data) dan statistik
Bentuk peta
  1. Peta analog
    1. Peta planimetri dibuat pada bidang datar dengan menggunakan media kertas, kain, atau kayu triplek.
    2. Peta streometri, Peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya
  2. Peta digital Peta yang dibuat dengan menggunakan media komputer sehingga apabila ada pembaruan dapat dilakukan dengan cepat.
Atlas
atlas
Atlas adalah sekumpulan peta yang dijilid satu dalam bentuk buku dengan bahasa, simbol, dan proyeksi yang umumnya seragam
Syarat- syarat atlas
1.      Menggambarkan suatu daerah dengan data yang akurat
2.      Memiliki formulasi warna atau simbol lain yang tepat sehingga tampak menarik
3.      Menggunakan proyeksi peta tertentu yang disesuaikan dengan tujuan
4.      Memiliki atribut dan informasi yang lengkap
Jenis-jenis atlas
a.       Atlas nasional
b.      Atlas dunia
c.       Atlas semesta
Penggunaan atlas;atlas dapat digunakan sebagai sumber informasi geografi berikut:
  1. Bentuk fisik suatu negara atau benua
  2. Sistem tata surya, rasi bintang, peta langit, dan tata koordinat bintang
  3. Letak astronomis
  4. Kondisi fisik bumi
  5. Letak sumber daya alam potensial
  6. Agihan atau persebaran suatu objek tertentu serta pertumbuhan sosial ekonomi dan budaya penduduk di  dunia.
Globe
Globe adalah model tiruan bola bumi yang memberikan gambaran tentang bentuk bumi, sehingga mendekati bentuk yang sebenarnya.
Kedudukan dan penggunaan Globe
Kedudukan globe agak condong, sesuai dengan kemiringan sumbu bumi, yaitu membentuk sudut 661/2  terhadap garis ekliptika. Globe dapat digunakan untuk keperluan pengetahuan berikut :
1.      Mengetahui proses gerhana
2.      Mengetahui proses perubahan musim
3.      Menghitung pembagian waktu
4.      Mengetahui pembagian iklim
5.      Membandingkan luas daratan dengan lautan di permukaan bumi
6.      Sebagai media peragaan bentuk bumi dan rotasi’
7.      Mengetahui skala nominal tentang jarak, bentuk dan luas
8.      Menentukan jenis proyeksi untuk pemetaan
Mencari Informasi Geografi pada Peta, Atlas dan Globe
Informasi secara global dari peta; Peta menggambarkan informasi keruangan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan dan data dapat digunakan kembali untuk keperluan visual. Data yang dimasukkan ke dalam peta dapat berupa simbol-simbolyang berfungsi menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi serta kenampakan-kenampakan atau fenomena yang ada.
Informasi secara global dari atlas
  1. Indeks; Mempermudah pengguna atlas dalam mencari dan menemukan informasi letak suatu objek unsur-unsur geografi lain yang disusun urut menurut objek.
  2. Daftar isi; Merupakan petunjuk tentang isi atlas itu sendiri secara urut setiap halaman.
  3. Garis lintang dan garis bujur; Garis lintang dan garis bujur dapat digunakan untuk mencari informasi geografi, misalnya Indonesia terletak di antara6008’ LU – 110LS dan antara 94045’ BT – 141005’ BT.
  4. Informasi secara global dari globe
    1. Garis lintang
    2. Garis bujur
Sebuah globe yang ditempatkan pada tempatnya seperti pada gambar tersebut dapat diputar-putar. Hal itu melambangkan bahwa bumi berputar pada porosnya (rotasi). Gerakan rotasi bumi dan Kutub Utara-Selatan merupakan grid geografi. Grid geografi ini terdiri atas sejumlah garis utara-selatan dan timur-barat. Grid yang menghubungkan kutub-kutub bumi disebut meridian atau bujur. Garis bujur besarnya antara 0°-360°. Bujur 0° dimulai di Greenwich, sebuah kota di timur Kota London, Inggris. Garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut garis bujur barat (BB), besarnya 0°–180°. Garis yang berada di sebelah timur Greenwich disebut garis bujur timur (BT), besarnya 0°–180°. Garis bujur digunakan untuk menentukan waktu dan tanggal. Garis bujur 0° ditetapkan sebagai titik awal perhitungan waktu internasional yang dikenal sebagai waktu Greenwich Mean Time (GMT). Pertemuan antara garis 180° BB dan 180° BT ditetapkan sebagai garis batas tanggal internasional. Grid yang menghubungkan arah timur-barat sejajar Equator disebut pararel atau lintang. Garis lintang yang berada di utara Equator disebut garis lintang utara (LU). Garis lintang yang berada di sebelah selatan Equator disebut garis lintang selatan (LS). Garis lintang besarnya antara 0°-90°.
Kalau kamu perhatikan, di globe juga terdapat angka 66 ½° atau 23 ½°. Apa arti garis-garis dan angka 66½° atau 23½°? Pada globe, sumbu bumi tidak tegak lurus pada lintasan semu matahari. Selain rotasi, bumi juga mengalami revolusi, yaitu peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali putaran penuh (rotasi) ialah 24 jam. Sambil berotasi, bumi beredar mengelilingi matahari. Peredaran bumi mengelilingi matahari membentuk suatu bidang yang disebut ekliptika. Waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali beredar penuh (revolusi) ialah 365 hari. Pada kenyataannya, poros bumi dalam peredaran mengelilingi matahari selalu miring 66½° terhadap bidang ekliptika. Karena letaknya sangat jauh, sinar matahari yang datang ke permukaan bumi arahnya sejajar. Garis-garis dan angka 66½° atau 23½° tersebut menunjukkan posisi datangnya sinar matahari yang berdampak pada iklim suatu tempat di mumi. Jadi, garis-garis dan angka 66½° atau 23½° menunjukkan keadaan iklim suatu tempat di bumi. Garis lintang menandakan perbedaan zona iklim di bumi. Daerah di antara garis Khatulistiwa, 23 ½° LU – 23 ½° LS, disebut daerah tropis karena di sanalah sepanjang waktu matahari bersinar pada siang hari. Di daerah ini hanya dikenal 2 musim, yaitu musim panas dan penghujan. Sementara daerah antara 23 ½° LU dan 66 ½° LU serta antara 23 ½° LS dan 66 ½° LS disebut daerah subtropis. Di daerah ini dapat terjadi 4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.
Gambar 4.4 Pembagian iklim berdasarkan garis lintang
Gambar 4.4 Pembagian iklim berdasarkan garis lintang
4. Skala Peta
Untuk dapat memperoleh informasi yang tepat dalam membaca peta, atlas, dan globe, satu hal penting yang harus diketahui ialah skala yang digunakan. Dalam geografi, skala peta diartikan sebagai perbandingan jarak antara dua titik di peta dan jarak dua titik di lapangan (jarak sebenarnya). Skala peta biasanya menggunakan satuan cm atau inci.
Apa gunanya skala?
Skala berguna untuk membuat peta, mengubah ukuran peta (memperbesar atau memperkecil), dan mengetahui jarak dan luas sebenarnya dari suatu objek geografi. Dengan adanya skala, semua wilayah di permukaan bumi yang jaraknya ribuan kilometer maupun luasnya jutaan kilometer dapat digambar dalam sehelai kertas.
Apa saja jenis skala?
Ditinjau dari cara penulisannya ada tiga jenis skala, yaitu skala angka atau numerik, skala garis, dan skala kata.
(1) Skala angka/numerik
Skala yang dibentuk dengan angka.
Contoh: 1 : 10.000 artinya 1 cm pada peta sama dengan 10.000 cm di lapangan.
(2) Skala garis
Skala yang dibentuk dengan garis, tetapi pada garis ada perbandingan satuan.
Image:Manusia_Perkem_Lingk_9.jpg
Artinya, ukuran pada garis 1 cm di atas sama dengan garis 5 km di lapangan.
(3) Skala kata
Skala yang dibentuk dengan kata, tetapi kata-kata tersebut menunjukkan perbandingan jarak pada peta dan jarak datar di lapangan, misalnya 1 cm sama dengan 1 km.
Ditinjau dari ukurannya, terdapat berbagai ukuran skala seperti berikut.
Tabel 4.3 Jenis dan Ukuran Skala
Tabel 4.3 Jenis dan Ukuran Skala
Perhatikanlah skala yang tertulis pada sebuah peta. Misalnya, tertulis 1: 10.000. Artinya, 1 cm pada peta sama dengan 10.000 cm di lapangan. Dengan demikian, berdasarkan tabel di atas, makin kecil angka, makin besar skala; makin besar angka, makin kecil skala.
Perhatikan contoh berikut.
Jarak antara Kota Damai dan Kota Tenang di peta ialah 15 cm.
Jarak sesungguhnya antara Kota Damai dan Kota Tenang adalah 15 km = 1. 500.000
cm. Berapa skala peta tersebut?
5. Ayo Memperbesar dan Memperkecil Peta
Kamu tentunya pernah membuat pas foto. Pas foto tersebut ada yang berukuran 3 x 4 cm, 4 x 6 cm, atau berukuran kartu pos. Itulah contoh perbedaan ukuran yang dapat kamu lihat di lingkungan sekitarmu. Kalau memperbesar atau memperkecil pas foto dilakukan oleh mesin, memperbesar dan memperkecil peta dapat kamu lakukan sendiri.
Bagaimana cara memperbesar atau memperkecil peta?
Memperbesar atau memperkecil skala peta ialah mengubah ukuran peta dasar. Perubahan ini menyebabkan perubahan skala peta. Artinya, makin besar perubahan ukuran peta, makin besar skala; makin kecil perubahan ukuran peta, makin kecil skala peta. Memperbesar atau memperkecil skala peta dapat dilakukan dengan beberapa cara: memfotokopi, menggunakan pantograf (alat yang biasa digunakan kartograf untuk memperbesar/memperkecil peta), dan menggunakan sistem petak. Pada kesempatan ini kita akan memperbesar atau memperkecil peta dengan menggunakan sistem petak.
Contoh:
Sebuah peta berskala 1:10.000.
Jika peta diperbesar 2x , ukuran skalanya berubah menjadi 1: 5.000
Jika peta diperkecil 2x , ukuran skalanya menjadi 1:20.000
Memperbesar atau memperkecil peta secara sederhana dapat kita lakukan dengan bantuan garis kotak-kotak berukuran sama. Untuk lebih memahami bagaimana memperbesar atau memperkecil peta dengan sistem kotak tersebut, lakukanlah kegiatan memperbesar peta berikut.
1. Kita akan mengubah sebuah peta berskala 1:10.000. Buat garis grid secara vertikal dan horizontal pada peta asli (Gambar 4.5) dengan jarak tertentu, misalnya 1 cm.
2. Buat garis grid secara vertikal dan horizontal pada kertas lain dengan jarak lebih besar dari peta asal, misal 2 cm.
3. Gambar peta asli pada kertas yang sudah dibuat gridnya dengan ukuran 2 cm.
4. Ubah skala pada peta yang sudah diperbesar. Caranya:
– Ukur jarak pada peta asal dari pojok kiri sampai pojok kanan adalah 7 cm.
– Ukur jarak pada peta baru dari pojok kiri sampai pojok kanan adalah 14 cm
– skala peta baru adalah = 7/14 × 10.000 = 5.000
5. Maka peta baru tersebut mempunyai skala 1 : 5.000


Peta Atlas dan Globe

  1. Peta
    1. Pengertian
Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi  yang dipilih dan umumnya digambarkan pada bidang datar dan diperkecil dengan menggunakan skala dan simbol – simbol tertentu
Ilmu yang mempelajari peta disebut kartografi
  1. Fungsi Peta
Di lingkungan pendidikan sekolah, peta berfungsi sebagai alat peraga, media pembelajaran, catatam visual permanen, alat komunikasi, dan alat analisis.
  1. Syarat – syarat peta
Peta yang berkualitas harus memenuhi beberapa syarat, antara lain adalah sebagai berikut
  1. Ekuivalen, artinya luas daerah pada peta harus sama denganluas daerah yang sebenarnya di lapangan
  2. Ekuidistan, artinya jarak pad a peta harus sebanding dengan jarak yang sebenarnya
  3. Konform, artinya bentuk daerah yang digambar pada peta harus sama dengan bentuk yang sebenarnya.
  4. Tidak membingungkan dan mudah dimengerti
  5. Penyajian data haruis lengkap dan teliti
  6. Harus rapi, bersih dan indah
  7. Unsur – unsur peta
Peta yang lengkap harus memuat unsur – unsur peta, antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Judul peta
  2. Tahun dan sumber pembuatan peta
  3. Legenda
  4. Inset
  5. Skala : perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan
  6. Simbol peta
  7. Garis astronomi
  8. Latering
  9. Penunjuk arah
  10. Garis tepi
  11. Jenis Peta
    1. Berdasarkan skala peta
Atas dasar skalanya,peta dapat digolongkan menjadi lima
1)      Peta kadaster (peta skala sangat besar) adalah peta yang berskala 1 : 100 – 1 : 5.000
2)      Peta skala besar adalah peta yang berskala 1 : 5.000 – 1 : 250.000
3)      Peta skala sedang adalah peta yang berskala 1 : 250.000 – 1 : 500.000
4)      Peta sekala kecil adalah peta yang berskala 1 : 500.000 – 1.000.000
5)      Peta skala geografis, yaitu peta dengan skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000. peta skala geografis sering dinamakan dengan peta skala tinjau.
  1. Berdasar isi peta
1)      Peta umum adalah peta yang memberikan gambaran umum atau ketampakan yang  bersifat umum pada suatu daerah tertentu
2)      Peta khusus adalah peta yang menggambarkan ketampakan yang bersifat khusus yang terdapat di daerah tertentu.
Adapun jenis peta khusus, antara lain peta politik, peta kota, peta pariwisata, peta perhubungan, peta iklim dll.
  1. Berdasar objek yang dipetakan
Berdasarkan objek yang dipetakan, peta dapat dibedakan seabgai berikut :
1)      Peta statis atau stationer adalah peta yang menggambarkan keadaan yang relatif tetap atau jarang berubah. Misalnya peta jenis tanah,peta administrasi suatu wilayah desa atau perkotaan danpeta geologi
2)      Peta dinamis adalah peta yang isinya menggambarkan keasaan yang dinamis atau cepat berubah. Misalnya peta tranmigrasi, peta urbanisasi, peta tata guna lahan dan peta perencanaan wilayah kota.
  1. Bentuk peta
Secara umum peta dapat dibedakan menjadi tiga bentuk
  1. Peta timbul (peta relief) adalah peta yang dibuat berdasarkan ketampakan dan bentuk permukaan bumi yang sesungguhnya. Gunung digambar seperti gunung yang senyatanya dengan lereng danlembag yang ada, termasuk alur – alur sungainya.
  2. Peta datar (peta biasa) adalah peta yang dibuat pada bidang datar, biasanya digambar pada kertas, kain ataupun papan.
  3. Peta digital adalah peta yang dibuat berdasarkan kemajuan pengetahuan tentang komputer
  4. Pemanfaatan peta
Menururt kelengkapan isinya peta dibedakan menjadi 2 yaitu peta umum dan peta khusus. Antar apeta umum dan peta khusus mempunyai manfaat yang berbeda.
  1. Manfaat peta umum / peta topografi
1)      Untuk mengetahui daerah pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, danau, laut dan kenampakan yang lain dengan melihat simbol – simbol yang ada pada peta
2)      Untuk mengetahui letak suatu wilayah dengan pertolongan garis lintang dan garis bujur
3)      Untuk menetukan daerah waktu, dengan pertolongan garis bujur
4)      Untuk menetukan daerah iklim matahari dengan pertolongan garis lintang
5)      Sebagai sarana pemandu wisata untuk menunjukkan tempat – tempat wisata
  1. Manfaat peta khusus / peta tematik
1)      Untuk mengatahui penyebaran daerah penghasil bahan tambang
2)      Untuk mengetahui penyebaran penduduk dan jumlah penduduk
3)      Untuk mengetahui penyebaran daerah penghasil padi, jagung

  1. Atlas
    1. Pengertian
Atlas adalah kumpulan beberapa peta yang disusun dalam bentuk buku.
  1. Syarat atlas
Atlas dikatakan baik jika memiliki beberapa persyaratan, antara lain :
  1. Menggambarkan suatu daerah dengan data yang akurat, misalnya negara – negara atau benua
  2. Memiliki formulasi warna atau simbol lain yang tepat sehingga tampak menarik
  3. Menggunakan proyeksi peta tertentu yang disesuaikan dengan tujuan
  4. Memiliki atribut dan informasi yang lengkap
  5. Jenis atlas
    1. Menurut keluasan wilayah, atlas ada tiga :
1)      Atlas nasional, berisi informasi geografis dan data terkait pada suatu wilayah/negara tertentu
2)      Atlas dunia, menyajikan informasi tentang keadaan dunia seutuhnya mencakup benua, samudra, laut, pulau, kepulauan, dan lian – lain
3)      Atlas semesta, menyajikan informasi tentang keadaan alam jagad raya
  1. Menurut temanya, atlas ada tiga :
1)      Atlas geografis
2)      Atlas sejarah
3)      Atlas sumber daya
  1. Unsur – unsur atlas
Atlas yang baik dan benar harus memiliki beberapa unsur. Adapun unsur atlas, antara lain :
  1. Judul atlas
  2. Daftar isi
  3. Tahun pembuatan atlas
  4. Legenda
  5. Indeks
  6. Manfaat penggunaan atlas
Atlas dapat digunakan sebagai media pembelajaran sumber informasi geografi berikut :
  1. Untuk mencari informasi tentang letak geografi dan astronomi suatu wilayah, negara atau benua
  2. Untuk mencari informasi mengenai keadaan fisik suatu wilayah atau negara  seperti keadaan iklim, flora dan fauna
  3. Untuk mencari informasi tentang keadaan sosial ekonomi dan budaya seperti persebaran bangunan – bangunan bersejarah
  4. Sebagai alat peraga dalam pembelajaran geografi, sejarah dan lain – lain

  1. Globe
    1. Pengertian
Globe adalah model tiruan bola bumi yang memberikan gambaran tentang bentuk bumi, sehingga mendekati  bentuk yang sebenarnya.
Bentuk bumi yang bulat menyerupai bola dapat dilihat dengan bukti – bukti, antara lain :
  1. Bayangan bumi pada waktu terjadi gerhana bulan
  2. Kapal yang menuju ke pelabuhan yang kelihatan pertama kali asap dan kemudian cerobongnya dan akhirnya badan kapal seluruhnya
  3. Peristiwa fajar dan senja
  4. Perjalanan mengelilingi bumi yang dilakukan oleh orang Eropa
  5. Pemotretan bumi dari satelit menunjukkan bahwa gambar bumi bulat
  6. Kedudukan globe
Kedudukan globe agak condong sesuai dengan kemiringan sumbu bumi, yaitu membentuk sudut 66 ½ o terhadap garis eliptika.  Bidang ekliptika adalah lingkaran yang ditempuh bumi mengelilingi matahari dalam waktu satu tahun. Sesuai kedudukannya, maka globe letaknya miring 23,5oterhadap bidang vertikal. Dengan kecondongan sumbu bumi ini mengakibatkan pergerakan semu matahari dana danya pergantian iklim yanga da di permukaan bumi.
  1. Manfaat globe
Globe dapat digunakan untuk keperluan
  1. Menunjukkan bentuk bumi secara utuh
  2. Menunjukkan garis lintang yang ada di bola bumi
  3. Dapat memperagakan rotasi bumi yaitu bergerak dari barat ke timur
  4. Menunjukkan terjadinya siang dan malam
  5. Menunjukkan pembagian waktu dan pembagian iklim

  1. Skala Peta
    1. Pengertian skala peta
Skala adalah perbandinga jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya dipermukaan bumi
  1. jenis skala peta
menurut jenisnya, skala peta dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
  1. Skala angka / numerik
Skala angka / numerik yaitu skala yang dinyatakan dengan angka. Contoh 1 : 500.000 artinya setiap 1 cm dipeta menggambarkan 500.000 cm di jarak yang sebenarnya.
  1. Skala garis (grafis)
Skala garis / grafis yaitu skala yang dinyatakan dengan garis / grafik. Contoh skala angka di atas bila diubah menjadi skala grafis akan menjadi
0          1          2          3          4          5

0          5          10        15        20        25

Artinya, setiap 5 cm pada peta menggambarkan 25 km jarak yang sebenarnya atau 1 cm di peta sama dengan 5 km di lapangan
  1. Skala verbal
Yaitu sekala yang dinyatakan dengan kalimat. Contoh satu sentimeter sama dengan lima kilometer.
Menurut ukurannya skala dapat dibagi menjadi 5 yaitu :
  1. Skala kadaster, 1 : 100 – 1 : 5.000
  2. Skala besar , 1 : 5.000 – 1 : 250.000
  3. Skala  sedang, 1 : 250.000 – 1 : 500.000
  4. Skala kecil, 1 : 500.000 – 1 : 1.000.000
  5. Skala geografi, 1 : 1.000.000
  6. Cara mengubah skala peta
skala peta bisa diubah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita. Mengubah skala peta dapat berarti 2 macam yaitu mengubah bentuknya sakala dan mengubah ukuran skala.
  1. Mengubah bentuk skala
Mengubah bentuk ialah mengubah bentuk skala garis menjadi skala agka atau mengubah sakla angka menjadi skala garis.
peta berskala angka 1 : 500.000 bila diubah menjadi skala daris menjadi
0          1          2          3          4          5 cm

0          5          10        15        20        25 km
  1. Mengubah ukuran skala
Mengubah ukuran skala peta, berarti memperbesar atau memperkecil peta. Memperbesar peta yaitu mengubah ukuran peta menjadi lebih besar, sedangkan memperkecil peta yaitu mengubah ukuran peta menjadi lebih kecil. Sehingga berubahnya ukuran peta maka skala peta juga berubah. Perubahan skala peta berbanding lurus dengan perubahan ukuran peta, maksudnya makin besar ukuran peta semakin besar skalanya dan semakin kecil ukuran peta, semakin kecil skalanya.
Contoh :
-         Peta berskala 1 : 500.000 akan diperbesar dua kali lipat. Ubahlah skalanya agar tepat
jawab
sebagai pedoman angka 1 disebut pembilang dan angka 500.000 disebut penyebut. Bila peta akan diperbesar dua kali lipat, maka skalanya harus diperkecil dua kali, sehingga penyebutnya harus dibagi dua, sedangkan pembilangnya tetap, maka skala peta berubahan menjadi 1 : 250.000 ( dari 500.000 : 2)
-         Peta berskala 1 : 500.000 akan diperkecil menjadi 2 kali lebih kecil 1 ½ nya ubahlah skalanya agar tepat.
Jawab
Bila peta akan diperkecil 2 kali, maka skalanya akan diperbesar atau dikalikan 2 kalinya
Sehingga skalanya berubah menjadi 1 : 1.000.000 9dari 500.000 x 2)

  1. Memperbebsar dan memperkecil peta
Untuk memperbesar dan memperkecil peta dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain menggunakan alat, skala dan garis koordinat atau dam, fotografi dan fotokopi
  1. Menggunakan alat pantograf
  2. Menggunakan skala
  3. Menggunakan garis koordinat (dam)
  4. Dengan fotokopi dan fotografi


Pengertian dan Penjelasan Peta, Atlas, dan Globe

   1:24 AM  

Pengertian dan Penjelasan Peta, Atlas, dan GlobePengertian dan Penjelasan Peta, Atlas, dan Globe - Pada kesempatan sebelumnya saya telah membuatkan artikel ensiklopedi tentang sejarah penemuan mesin cetak, yang ditemukan oleh Ilmuwan dari Jerman, Johannes Guttenberg, serta artikel kewarganegaraan tentang berakhirnya masa order baru dan lahirnya reformasi. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai materi Ilmu Pengetahuan Sosial, khususnya mengenai Geografi, yaitu tentang penjelasan-penjelasan dan pengertian dari Peta, Atlas, dan Globe.

Pengertian Peta
Peta adalah gambaran konvensional muka bumi atau benda angkasa yang meliputi perwujudan, letak maupun data yang berkaitan, seperti tampaknya apabila dilihat dari atas.

Ilmu yang mempelajari tenang peta
Kartografi
farhanshare.blogspot.com
Dasar-dasar dalam pembuatan peta
Yang digunakan sebagai dasar-dasar atau patokan dalam pembuatan peta adalah berupa hasil pengukuran, foto udara, atau citra satelit.

Syarat-syarat peta secara umum
  1. Jelas, dan tidak membingungkan.
  2. Mudah dimengerti maknanya.
  3. Memberi gambaran mirip dengan wujud dan letak yang sebenarnya.
  4. Bertampilan menarik, rapi, dan bersih.
Syarat-syarat peta secara khusus
  1. Judul peta mencerminkan isi peta.
  2. Skala peta merupakan perbandingan jarak di peta dan jarak yang sebenarnya.
  3. Orientasi peta (petunjuk arah, biasanya berupa angka, panah dan huruf U).
  4. Sumber peta, dicantumkan agar diketahui darimana sumber peta, data peta, dan pembuatanya.
  5. Tahun pembuatan atau penerbitan peta, penting untuk kemungkinan perubahan data dalam waktu tertentu. 
  6. Inset peta, berfungsi sebagai petunjuk lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah sekitarnya.
  7. Warna peta, mempresentasikan (mewakili) objek dilapangan sehingga memiliki kemiripan dengan objek yang sesungguhnya di lapangan.
  8. Tulisan (lettering), berfungsi memberikan penjelasan terhadap informasi lokasi, letak, dan kenampakan objek geografi di dalam peta.
  9. Garis tepi peta, berfungsi membatasi peta dengan semua komponen peta antara daerah yang dipetakan dengan daerah disekitarnya.
  10. Garis astronomi, berfungsi memberikan informasi posisi atau letak absolute suatu daerah yang dipetakan berdasarkan letak lintang dan bujurnya.
  11. Legenda peta, yang menyajikan symbol, tanda, atau singkatan yang digunakan pada peta.
Jenis-jenis skala
  1. Skala numeric (angka), yaitu skala yang dinyatakan dengan angka. Mis; 1:5.000.
  2. Skala garis (grafis), yaitu skala yang ditujukan dalam bentuk garis.
  3. Skala verbal, yaitu skala yang ditulis dalam bentuk kalimat. Mis: one inchi, dll.
Macam-macam inset pada peta
  1. Inset pembesaran, berfungsi menerangkan dan memperjelas informasi penting dari suatu lokasi atau wilayah peta utama yang kenampakanya kecil (tidak jelas).
  2. Insert lokasi wilayah, berfungsi memberikan gambaran yang baik mengenai posisi geografi daerah yang dipetakan terhadap daerah sekitarnya.
Tipe-tipe huruf yang digunakan dalam peta
  1. Huruf Romawi digunakan untuk menulis nama negara, provinsi, ibu kota, dan kota-kota besar. Contoh; provinsi Banten.
  2. Huruf Italic atau miring, digunakan untuk menulis kenampakan air seperti laut, teluk, palung, pelabuhan, dan sejenisnya. Contoh; samudera Hindia.
  3. Huruf Gothic, digunakan untuk menulis kenampakan hypsografi, seperti pegunungan, lembah, dan sejenisnya. Contoh; gunung Merapi.
  4. Huruf Gothic Miring digunakan untuk menulis kenampakan medan buatan, seperti jalan raya, sekolah dan sejenisnya. Contoh; Jl. Pangeran Antasari.
Macam-macam koordinat peta
  1. Koordinat Lintang dan Bujur, berfungsi untuk mengetahui posisi suatu titik di muka bumi atau untuk mengetahui letak astronomi suatu tempat di muka bumi. Besaran bujur adalah garis yang diukur dalam derajat dari titik 0º (Meridian Greenwich).
  2. Koordinat X dan Y, fungsinya sama dengan lintang dan bujur, tetapi tidak mewakili posisi lintang dan bujur.
Jenis-jenis simbol menurut sifatnya
  1. Simbol kualitatif, yaitu simbol pada peta yang tidak mencerminkan jumlah, angka-angka atau volume tertentu atau seperti symbol batas provinsi atau letak ibukota.
  2. Simbol kuantitatif, yaitu simbol yang memuat unsur nilai, angka atau jumlah, seperti simbol jumlah penduduk, luas lahan, dan jumlah hasil pertanian.
Jenis-jenis simbol menurut bentuknya
  1. Simbol titik (point), digunakan untuk menandai letak suatu tempat, yaitu titik, kotak, segitiga, masjid, gereja, dan sebagainya.
  2. Simbol garis (line), digunakan untuk kenampakan jalan raya, sungai, batas administrasi, dan sejenisnya.
  3. Simbol luas (Area), digunakan untuk kenampakan hutan, lahan pertanian dan perkebunan, permukimam penduduk, iklim, curah hujan, dan sejenisnya.
  4. Simbol warna (color), digunakan untuk kenampakan laut (biru), sungai, dataran rendah (hijau), dan sejenisnya.
Beberapa Jenis Peta
  1. Peta induk/Peta dasar merupakan hasil survey permulaan dari geodesi, yang dapat digunakan untuk membuat peta-peta lain dan masih membutuhkan materi-materi tambahan serta hanya mencakup data-data pokok atau penting. 
  2. Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan kenampakan umum permukaan bumi secara detail.
  3. Peta tematik merupakan peta yang menampilkan tema tertentu atau khusus.
Dua Jenis peta tematik atau peta khusus
  • Peta statistic, meliputi:   
  1. Peta statistic kualitatif yaitu peta yang menggambarkan penyebaran jenis data tanpa memperhitungkan jumlah data.                                                                                                       
  2. Peta statistic kuantitatif yaitu peta yang menggambarkan penyebaran jenis data sekaligus memperhitungkan besaran data.
  • Peta dinamik, yaitu peta yang menggambarkan gerakan suatu data, berupa simbol garis dan panah.
Jenis-jenis peta
  • Peta analog, meliputi:
  1. Peta planimetri (data/dua dimensi), yaitu peta yang dibuat di suatu bidang datar dengan menggunakan media kertas, kain, atau kayu triplek.
  2. Peta stereometri (timbul/tiga dimensi), peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebernanya, sehingga dapat melihat relief dengan jelas.
  • Peta digital yaitu peta yang dibuat dengan menggunakan komputer sehingga apabila ada pembaharuan (revisi) dapat dilakukan lebih cepat, dan ditampilkan dalam bentuk planimetri dan stereometri.
Pengertian Atlas
Atlas adalah sekumpulan peta yang dijilid menjadi satu dalam bentuk buku dengan bahasa, simbol, dan proyeksi yang umumnya seragam.
*source: farhanshare.blogspot.com
Syarat-syarat sebuah atlas
  1. Menggambarkan suatu daerah dengan data yang akurat, misalnya negara-negara.
  2. Memiliki formulasi warna atau simbol lain yang tepat sehingga tampak menarik.
  3. Menggunakan proyeksi peta tertentu yang disesuaikan dengan tujuan.
  4. Memiliki atribut dan informasi yang lengkap.
Jenis-jenis atlas
  1. Atlas nasional, berisi informasi geografi dan terikat pada suatu wilayah/negara tertentu.
  2. Atlas dunia, menyajikan informasi tentang keadaan dunia seutuhnya mencakup benua, samudera, laut, pulau, kepulauan, dan lain-lain.
  3. Atlas semesta, menyajikan informasi tentang keadaan alam jagat raya
Kegunaan Atlas
  1. Memperlajari bentuk fisik suatu negara atau benua.
  2. Mempelajari sistem tata surya, rasi bintang, peta langit, dan tata koordinat bintang.
  3. Memperlajari letak astronomi, letak geografi, serta luas suatu negara dan benua di muka bumi.
  4. Memperlajari kondisi fisik bumi, bentang alam, tata air, dan arus laut dunia, serta perkembangan aktual dunia.
  5. Mempelajari sumber daya alam potensi yang bersifat hayati dan non hayati di daratan dan lautan.
  6. Mempelajari persebaran suatu objek tertentu serta pertumbuhan sosial ekonomi, dan budaya penduduk di dunia.
Pengertian Globe
Globe adalah model tiruan bola bumi yang memberikan gambaran tentang bentuk muka bumi, sehingga mendekati bentuk yang sebenarnya, dimana dilengkapi dengan garis lintang dan garis bujur yang dapat digunakan untuk berbagai macam peragaan atau media pendidikan.

Kedudukan Globe
Kedudukan Globe agak condong, sesuai dengan kemiringan sumbu bumi yaitu 66½º terhadap garis ekliptika.

Kegunaan Globe
  1. Mengetahui proses gerhana, baik untuk waktu tempat terjadinya.
  2. Mengetahui proses perubahan musim berdasarkan perubahan posisi semu matahari terhadap bumi.
  3. Menghitung pembagian waktu di bumi berdasarkan garis bujur.
  4. Mengetahui pembagian iklim di permukaan bumi berdasarkan garis lintang.
  5. Membandingkan luas daratan dengan luas lautan di permukaan bumi.
  6. Sebagai media peragaan bentuk bumi dan rotasinya.
  7. Mengetahui besarnya skala nominal tentang jarak, bentuk, dan luas di permukaan bumi.
  8. Menentukan jenis proyeksi untuk pemetaan tempat tertentu.
Bukti bentuk bumi menyerupai bola
  1. Bayangan bumi yang berbentuk lingkaran pada saat gerhana bulan.
  2. Hasil pemotretan rupa bumi dari satelit luar angkasa.
  3. Ekspedisi Magalhaens mengelilingi bumi.
  4. Awan dan puncak gunung tertinggi yang masih terlihat terang walaupun matahari sudah tenggelam.
Hal-hal yang mencerminkan gambaran secara global dari atlas
  1. Indeks tanda yang dapat mempermudah pengguna atlas dalam mencari dan menemukan informasi letak suatu objek unsur-unsur geografi lain yang disusun urut menurut abjad.
  2. Daftar Isi merupakan petunjuk tentang isi atlas itu sendiri secara urut setiap halaman sehingga mampu mempermudah pengguna atlas dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
  3. Garis lintang dan bujur yaitu garis yang dapat digunakan untuk mencari informasi geografis (terutama letak, pembagian waktu, dan iklim suatu negara). Indonesia berada diantara 6ºLU- 11ºLS dan diantara 95º BT- 141º BT, sehingga berdasarkan letak ini, Indonesia beriklim tropis.
Garis lintang (parallel)
Garis lintang adalah garis khayal pada permukaan bumi yang melintang dan melingkar secara horizontal, dimulai dari garis lingkar khatulistia (0º).

Jenis-jenis garis lintang
  1. 0º sebagai lingkar khatulistiwa pada globe (equator).
  2. 23½º LU sebagai Garis Balik Utara (Tropic of Cancer).
  3. 23½º LS sebagai Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn).
  4. 66½º LU sebagai Linkaran Kutub Utara (North Pole)
  5. 66½º LS sebagai Lingkaran Kutub Selatan (South Pole).
  6. 90º sebagai suatu titik, yaitu Kutub Utara (90º LU) dan titik Kutub Selatan (90º LS).
Garis Bujur (meridian)
Garis bujur adalah garis khayal pada permukaan bumi yang menghubungkan dua kutub bumi secara vertikal.

Kegunaan garis bujur pada globe
  1. Menghitung jarak di khatulistiwa. (1º = 111 km).
  2. Menghitung kecepatan rotasibumi (1 Jam = 15º bujur). 15 x 111 = 1.665 km/jam.
  3. Menentukan garis batas penanggalan internasional, dimana belahan bumi Timur waktunya lebih cepat satu hari daripada belahan barat.
Demikian informasi tentang Penjelasan Peta, Atlas, dan Globe, semoga bermanfaat, dan menambah wawasan kita semua terutama di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial.

1 komentar:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus